Kuliner di Indonesia berkembang dengan pesatnya. Di
setiap sudut kota dan desa rumah makan dan restoran menjamur. Ada yang rasanya
biasa saja, ada juga yang membuat lidah ketagihan. Maunya balik lagi! Icip-icip
lagi!
Namun dari semua rasa yang ada, ada satu rasa yang
membuatku ketagihan dan selalu kurindukan. Masakan rasa rumahan. Tentu saja
ibuku yang memasaknya.
Mau menu apa saja, kalau ibu yang masak itu rasanya
sedap. Mungkin karena ingredient yang
dipakai tak hanya bumbu dan bahan berkualitas, tapi yang terpenting adalah racikan
cinta dan kasih sayang.
Meski yang dihidangkan adalah masakan sederhana,
semisal nasi goreng, sayur lodeh, ataupun sayur asam, itu tak membuat kelezatannya
berkurang. Bahkan selalu dirindukan.
Tanyalah kepada anak rantau! Apa yang paling di
rindukan dari rumah? Salah satunya, pastilah masakan ibu. Ini mengingatkanku
pada salah satu adegan film kartun Ratatouille.
Di situ dikisahkan, Igo sang kritikus makanan yang
biasanya bersikap kurang bersahabat dan terkesan galak, tetiba sikapnya melunak
pada masakan yang disajikan oleh Restoran Gusteau. Dia bahkan memuji masakan
chefnya. Semua itu dikarenakan rasa masakan Ratatouille yang disajikan pada Igo,
membawanya pada ingatan masa kecilnya. Masa kecil saat dia makan Ratatouille
buatan ibunya.
Hmm … sebegitu kuat ya ingatan rasa makanan buatan
ibu. Ngangeni pokoknya. Bahkan terkadang saat ibu mewariskan resep masakannya
kepada anaknya, belum tentu rasa yang dihasilkan sama. Betul? Apa betul?
Ah, jadi kangen masakan ibu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^