Rabu, 02 Desember 2015

[BOOK REVIEW] : SEASONS TO REMEMBER



Detail Buku

Judul             :     Seasons to Remember
Penulis          :     Ilana Tan
Penerbit        :     Gramedia Pustaka Utama
Tebal            :     160 halaman
Cetakan        :     Agustus 2013

Sinopsis
Entah sejak kapan ia menyadari jantungnya berdebar dua kali lebih capat setiap kali ia bertemu pandang dengan Jung Tae-Woo atau bila laki-laki itu tersenyum kepadanya. Entah sejak kapan juga ia mulai suka mendengar Jung Tae-Woo bernyanyi. Matanya kini tak dapat lepas dari sosok Jung Tae-Woo yang bernyanyi sambil memainkan piano.

“Selama beberapa waktu, aku seringmemikirkanmua dan segala hal yang berhubungan denganmu. Tapi jenudiab segalany berubah . Perlahan-lahan, entah sejak kapan dan entah bagaimana, ada sesuatu yang lain yang menggantikan dirimu dalam pikieanku.”
~Sandy kepada Lee Jeang Su~


“Kenapa aku bisa lupa wajahmu? Ingatanku memang buruk, aku tahu. Menurutmu aku harus bagaimana? Menurutku, aku harus melihatmu setiap hari supaya tidak lupa. Itu artinya kau harus selalu di sisiku, bersamaku. Bagaimana?”

~Juhg Tae-Woo kepada Sandy~


Ia hanya perlu membiarkan dirinya jatuh. Setelah itu seluruh tubuhnya akan membeku. Rasa sakit ini juga akan membeku. Ia tidak akan merasakannya lagi.

“Itu komyol. Segala tetek-bengek tentang jatuh cinta itu. Mrmangnya orang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama?”
~Tara Dupont kepada Sebastian Giraudeau~

Karena itulah sekarang aku memelukmu. Aku bisa mengisi ulang tenagaku.”
~Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont~


Ia sungguh tidak tahu apa lagi yang bisa dilakukannya terhadap lubang besar yang menganga di dalam dadanya. Tempat hatinya dulu berada.

“Kenapa harus takut gekap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gekap?”
~Nishimura Kazuto kepada Ishida Keiko~

“Sejak sebelum aku hilang ingatan aku sudah menyukaimu. Ketika aku tidak mengingat apa-apa, aku kembali jatuh cinta kepadamu.”
~Nishimura Kazuto kepada Isfida Keiko~

“Dan di atas segalanya, aku ingin kau percaya padaku ketika kukatakan bahwa aku mencintaimu.”
~Danny Jo kepada Naomi Ishida~

Review
Seasons to Remember adalah buku kesekian dari penulis terkenal Ilana Tan. Siapa yang meragukan karya penulis Indonesia yang dikenal misterius ini. Karya-karyanya selalu fenomenal dan booming di pasaran.  Sebagai contoh adalah tetralogi empat musim: Summer in Soul, Autum in Paris, Winter in Tokyo, dan Spring in London. Belum lagi novelnya yang berjudul Sunshine Becomes You yang kini tengah dipersiapkan untuk diangkat ke layar lebar. Bahkan untuk novel terbarunya pun penerbit berani memberikan gelar mega best seller.
Bagi yang belum pernah membaca novel tetralogi empat musim, buku ini sedikit membingungkan, termasuk saya. Karena di dalam buku ini tidak akan ditemukan cerita dan dialog panjang di antara tokoh. Buku ini lebih banyak menyajikan cuplikan adegan dan dialog yang pernah ada dalam novel tetralogi empat musim. Mungkin konsep buku ini semacam reuni dari ke empat buku sebelumnya. Ini sesuai dengan sub judulnya, a journal from 4 seasons tetralogy <<-- saya tidak sempat membaca yang ini karena ditulis dengan huruf kecil dan berada di pojokkan
Sedikit kecewa, sih. Ini jauh dari bayangan saya. Saat membeli, novel ini masih dalam keadaan tersegel. Biasanya, sebelum membeli novel, saya baca dulu blur yang ada di sampul belakang. Ternyata tidak ada. Saya percaya saja. Tapi setelah dibeli dan saya buka, saya tidak menemukan novel di dalamnya :( <<--- pelajaran berharga buat saya.

Skor
Saya tidak bisa memberikan berapa bintang untuk buku ini. Mungkin ada yang bisa bantu?

6 komentar:

  1. cup cup mb hana, jangan nangis. lain kali lebih selektif lagi ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahaha ... Iya. Besok besok saya minta petugasnya bukakan segel bukunya, biar tahu penampakan isinya :( :(

      Hapus
  2. Iya, Mbak. Ini kumpulan kutipan dari novel2 Ilana Tan yg sebelumnya. Saya tau dari review orang2 :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah tahunya setelah beli bukunya, hiks :( :(

      Hapus
  3. Ini yang bikin saya, kalau beli buku, nunggu rekomendasi orang-orang dulu, hehe.. Takut kecewaa..

    Dan hal ini juga berlaku pada film, dan makanan. Ga mau rugiii :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahay ... Kalau aku masih mengandalkan blur. Kalau nggak ya minta bantuan Mbak Penjaga buat bongkar segelnya, jadi bisa lihat dalamnya.

      Yeah, mungkin belum rejeki. Eh, tapi, siapa tahu next time bisa saya buat hadiah kalau ngadain giveaways, haha :D :D

      Hapus

Terimakasih telah berbagi komentar ^^