Data Buku
Judul
:
Guardiationship 2, Silver
Lining of The Cloud
Penulis
:
Renita Nozaria
Penerbit
: Bukune
Tebal
:
193 halaman
Tahun
:
2019.
Kehadiran
Eden ke dalam kehidupan Setra, Rasi, dan Sabda membuat banyak perubahan dalam
hidup mereka. Eden menjelma seumpama kekuatan bagi Setra untuk terus merangkul
adik-adiknya. Dengan bantuan Eden pula, Setra berhasil membawa Rasi dan Sabda
mengunjungi makam ibunya di luar kota.
“Aku nggak mau marahan sama Sabda.” Rasi
menggingit bibir, lalu meneruskan dengan parau, Nggak mau lagi.”
Setra tidak menjawab, hanya menepuk
punggung Rasi dengan cara yang menenangkan.
Halaman : 11
Kejadian
tak mengenakkan pun terjadi. Sabda tahu, dia harus bersaing dengan Rasi untuk
mendapatkan Eden. Pun demikian dengan Rasi. Namun kedua cowok itu tak tahu,
Eden justru memilih Setra. Hal ini membuat kecanggungan di antara kakak beradik
ini, termasuk Eden.
I like you. A lot. I want you. You’re
more than enough. But I can’t love you. Saya hanya bisa sayang sama kamu dan
nggak bisa menunjukkannya, atau memberikan sesuatu yang ingin saya berikan pada
orang yang saya sayang.
Halaman : 30
Perasaan
seseorang tak bisa dipaksakan. Mereka kembali akur terutama saat menjelang
ulang tahun Setra. Sabda berinisiatif membuat pesta kejutan untuk Setra. Namun
malang tak dapat diraih, Setra mendapat kecelakaan. Kejadian ini membuat hati
rasi dan Sabda hancur. Mereka tak ingin kehilangan orang yang dicintai lagi.
Tangisnyapecah, masih tanpa isa atau
suara. Wajahnya basah. “KAK SETRA!!! KAK SETRA!!! KAK SETRA!!!” Teriakannya melemah, kontras dengan lukanya
yang makin banyak meneteskan darah.
Dia terlalu sering menyakiti Setra,
bersikap masam padanya tanpa sekalipun memberinya kesempatan bicara. Sabda
bersumpah, jika Setra pergi sekarang, sampai kapanpun, bahkan hingga kahidupan
setelah mati, dia tak akan pernah memaafkannya.
Halaman : 102
Kecelakaan
yang dialami Setra membuatnya akur kembali dengan adik-adiknya. Namun tidak
demikian dengan ayahnya. Sepertinya sampai kapanpun dia tak pernah memaafkan
ayahnya. Di sisi lain Sabda meminta Setra kembali ke rumah. Bukan untuk ayah
mereka, tapi untuk adik-adiknya.
“Empat tahun lalu, sebelum aku keluar
dari rumag, aku masih ingat apa yang Papa bilang. Nggak tahu juga sih, kalau
Papa sudah nggak ingat. Tapi mungkin Papa betulan nggak ingat, jadi akan aku
ingatkan lagi,” Setra menyambar sinis, membuat kedua adiknya terperanjat kaget.
Selama mereka mengenal Setra, belum pernah keduanya melihat Setra bersikap
seperti ini.
Halaman : 122
“Tentang Mama, Papa, dan smeuanya.
Tentang apa yang jadi alasan Papa nggak makan malam di rumah malam itu. Tentang
alasan kenapa Kak Setra semarah itu sama Papa. Selama ini … aku tahu.”
Halaman : 127
Melihat
semua berjalan membaik, Emir mulai membuka jati dirinya. Dia pamit karena
misinya sudah selesai. Kepergian Emir membuat hati Eden terpotek. Semua benang
merah terkuak.
“Kontrak itu … buku panduan … semuanya bohong.
Semuanya nggak benar-benar nyata. Segalanya hanya karangan gue, yang direstui
oleh mereka yang berwenang mengurusi kehidupan setelah mati,” Emir tersenyum
pahit.
Halaman : 166
“Kalau lo mencintai seseorang, katakan.
Kesalahan terbesar kita adalah selalu berpikir jika kita punya sisa waktu yang
cukup, mengira kita punya selamanya, padahal apa yang tersisa mungkin lebih
sebentar dari sementara.”
Halaman : 167
Baca
juga >>>
Remember Me?
Review
Ini adalah buku kedua Guardiationship karya Renita Nozaria. Buku ini masih melanjutkan kisah segi banyak antara Eden, Setra, Rasi, dan juga Sabda. Bedanya, emosi yang dibangun di buku kedua ini berbeda dari yang pertama.
Ini adalah buku kedua Guardiationship karya Renita Nozaria. Buku ini masih melanjutkan kisah segi banyak antara Eden, Setra, Rasi, dan juga Sabda. Bedanya, emosi yang dibangun di buku kedua ini berbeda dari yang pertama.
Pada buku
pertama aku merasakan kelucuan dan berbagai kekonyolan tingkah Rasi, Sabda, dan
Eden. Dengan kata lain, keceriaan mendominasi emosi yang dibangun di buku
pertama. Namun memasuki buku kedua, aku merasakan sebaliknya.
Jalan
cerita di buku kedua ini lebih serius. Aku menemukan hanya sesaat keceriaan di
sini. Selebihnya adalah luapan amarah, kegundahan, ketakutan, dan sekedihan
mendalam. Yup, aku baper di buku kedua ini.
Emosi yang
dibangun penulis lebih kuat. Aku merasakan lebih banyak konflik disebar di buku
kedua ini. Dan aku suka itu!
Di sini
terungkap penyebab kematian ibu mereka, terungkap pula masalah yang selama ini
disembunyikan ibu mereka sebelum meninggal. Masalah ini pula yang membuat Setra
bersitegang dengan ayahnya hingga memutuskan keluar rumah. Duh!
Ada juga beberapa
adegan di buku ini yang membuat hatiku makcles!
Pertama,
saat Sabda masuk ke kamar kos Setra. Dia melihat foto keluarga mereka terpajang
di salah satu meja. Saat itu Sabda tak mampu mengedalikan kesedihannya, rasa
rindunya akan keluarga yang utuh seperti dulu. Sabda yang cuek dan terkesan
judes, tetiba menangis. Dan itu membuat Eden yang ada di sampingnya ikutan
sedih. Heuheu …
Adegan
kedua, adalah saat Setra mengalami kecelakaan. Terlihat sekali Sabda teramat
ketakutan. Dia tak ingin kembali kehilangan orang yang dicintainya. Dia sudah
kehilangan ibunya. Dia tak mau lagi kehilangan kakak yang dicintainya. Huffhh!
Ketiga,
adegan saat ayah para lelaki itu datang menjenguk Setra di rumah sakit. Keadaan
Setra yang sedang berbaring di ranjang pasien tidak membuat pertengkaran ayah –
anak tersebut reda. Justru semakin manjadi. Bahkan ayah mereka hampir melakukan
kekerasan terhadap Setra, tapi dapat dicegah oleh Rasi dan Sabda. Bahkan kedua
lelaki itu membela mati-matian kakak mereka. Sebegitunya mereka mencintai
Setra. Hiks!
Di akhir
cerita, penulis membuka semua benang merah antara semua tokoh, termasuk Emir. Emir
membuka jati dirinya yang sebenarnya, tentang misi yang harus diselesiakannya,
juga pesan-pesan dari masa lalu mereka. Dan jujur, endingnya bikin aku nyesek
meski agak membingungkan. Huaaa!!!
Secara
keseluruhan, aku suka cerita ini, baik di buku pertama maupun kedua. Penulis
menulis alurnya dengan apik, menyisipkan emosi yang kuat dan menebar konflik
yang mulai terungkap sedikit-sedikit di setiap lembarnya.
Baca
juga >>>
Victoria and The Rogue
Skor
4,25
dari 5 bintang
~ Hana Aina ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^