Minggu, 08 Januari 2023

[Book Review] : Perfect Fling – Mengenal Arti Keluarga

 

Sinopsis

Erin Marsden melarikan diri dari pesta pernikahan kakaknya dan bertemu dengan Cole Sanders, teman masa SMU nya. Sebuah kesalahan terjadi yang menyebabkan Erin hamil. Erin sadar, meski bersedia bertanggung jawab, tapi Cole bukan tipikal lelaki yang mau berkomitmen.

Erin yang bekerja sebagai Asisten Jaksa ditembak di parkiran kantornya. Dia dan bayi dalam kandungannya selamat. Cole dan kakak-kakak Erin, mereka semua polisi, berusaha melindungi Erin dan mencari pelaku penembakan.

Cole menawarkan diri menjaga Erin. Dia menjadi pengawal pribadi Erin. Bagi Cole ini bukan hanya sekadar mengamankan korban kejahatan, tapi juga perempuan yang sedang mengandung anaknya.

Selama bersama, Erin lebih banyak tahu sisi lain Cole. Termasuk alasan sikapnya yang urakan, menyukai kebebasan, takut pada komitmen, dan tidak pernah akur dengan ayahnya.

Demikian pula dengan Cole yang banyak belajar dari Erin. Dengan latar belakang keluarga dan pendidikan yang baik, perempuan itu membawanya ke lingkungan pergaulan yang lebih baik, mengenalkan seperti apa yang namanya sebuah keluarga yang tidak pernah Cole miliki.

 

Baca juga >>> [Book Review] : ACC, Pak!

 

Review

Ada yang bilang, pasangan terbaik adalah pasangan terbalik. Mungkin inilah yang tepat menggambarkan pasangan Erin–Cole. Erin sosok perempuan lembut, cerdas, tegas, dan disayangi banyak orang. Ini berkebalikan dengan Cole yang urakan, hidup nomaden, pemberani, dan keras kepala.

Erin lahir dan dibesarkan di tengah keluarga penuh kasih sayang. Sedang Cole, orang tuanya bercerai dan dirinya sendiri selalu berkonflik dengan ayahnya. Dengan banyaknya latar belakang berbeda dari keduanya, mereka dipersatukan dalam cinta.

Cerita yang ditulis dengan POV orang ketiga tunggal dengan alur maju ini menghadirkan kisah cinta Erin-Cole yang dibumbui dengan kisah misteri. Erin ditembak oleh orang tak dikenal. Setelahnya, dia beberapa kali mendapat ancaman bahkan percobaan pembunuhan. Awalnya semua mengira ini ada hubungannya dengan pekerjaan Erin sebagai Asisten Jaksa. Namun hasil penyelidikan berkata lain. Justru semua teror itu berasal dari kehidupan masa lalu Cole.

Victoria, istri gembong mafia yang pernah diselamatkan Cole, jatuh cinta pada lelaki itu dan menganggap Erin telah merebut Cole darinya. Itu sebabnya dia ingin melenyapkan Erin. Duh, susah ya kalau sudah main perasaan gini. Apalagi nyatanya Cole memberikan perhatian kepada Victoria karena kasihan. Namun perempuan itu salah mengartikan perhatian Cole. Hadeh!

Selain kisah percintaan Erin-Cole yang sedikit rumit, cerita ini juga menyuguhkan konflik keluarga yang tak kalah menarik. Erin dan Cole memiliki orang tua yang sama-sama bercerai. Namun kondisi keluarga mereka sangat jauh berbeda.

Meski ibunya menikah lagi dan akhirnya memiliki 2 kakak tiri, keluarga Erin tetap harmonis dan berlimpah kasih sayang. Sedang Cole, dia memiliki ayah yang temperemen. Cole tidak pernah akur dengan ayahnya. Lelaki itu malah sering mendapat caci maki dari ayahnya hingga membuatnya tidak peduli lagi dengan keluarga.

Itu pula sebabnya, Cole lebih memilih menjadi polisi yang menangani kasus berbahaya dan memerlukan penyamaran. Dia sering bergabung dalam kelompok mafia untuk melancarkan misinya. Cole menyadari pekerjaannya berbahaya dan beresiko yang membuatnya selalu nomaden dan takut dengan komitmen.

Luka pengasuhan yang didapatkan Cole dari ayahnya membuat lelaki itu berkepribadian keras, cenderung urakan, tidak mengenal tata karma, apalagi arti keluarga. Di sinilah Erin masuk ke kehidupan Cole dan melengkapi kekurangannya.

Erin yang sopan dan baik dihormati ayah Cole. Dengan inilah Erin mencoba mendamaikan ayah-anak itu. Awalnya susah mendamaikan dua lelaki keras kepala itu, tapi akhirnya Erin berhasil meski keduanya harus menurunkan ego.

Ayah Cole terkena serangan jantung dan nyawanya terancam. Dia harus dioperasi dengan resiko kematian tinggi. Saat itulah mereka menyadari akan kehilangan satu sama lain. Cole dan ayahnya berbincang dengan baik sebagai ayah-anak untuk pertama kalinya dan saling meminta maaf. Hmmm … terkadang momen kematian banyak membawa kesadaran dalam diri manusia, ya. Mungkin kalau tidak ada momen ini, mereka akan terus berkonflik.

Kisah cinta Erin-Cole ini banyak terdapat adegan dewasa, ya. Meski demikian, ada beberapa adegan yang menurutku menjadi momen yang manis dan menunjukkan bagaimana seharusnya sebuah keluarga.

Seperti saat Erin tertembak, semua kakak lelakinya dengan sigap melindungi Erin, meski perempuan itu hanyalah adik tiri. Bahkan mereka tahu hubungan Erin-Cole, mereka mengancam Cole untuk tidak pernah menyakiti hati adiknya. Saat Erin melalui harinya dengan perut yang mulai membesar, ada ibu dan kakak iparnya yang begitu memperhatikannya.

 

Baca juga >>> [Book Review] : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir

 

Dalam kisah ini pula aku menemukan beberapa kutipan dialog yang menurutku menarik.

“Seluruh anggota keluarga siap mendukung dan membantu. Jika berniat manghancurkan hatinya, jangan mendekatinya.”

[Hal : 62]

“Kau tak harus melalui ini sendiri. Aku akan menemuimu hari ini, Mulai sekarang, aku akan pergi denganmu.”

[Hal : 139]

“Sikap ayahmu keras dan susah memaafkan. Dia jelas-jelas menginginkanmu seperti dirinya. Tidak ada hal yang bisa menyenangkannya. Kau tidak seperti itu. Ibumu tak akan membawamu meninggalkan kota jika tidak menginginkan yang terbaik untuk kalian berdua.”

[Hal : 144]

“Jangan biarkan Jed menentukan sikapmu sebagai lelaki atau orangtua, Cole. Jadilah dirimu sendiri. Putra atau putri kita akan beruntung memilikimu.”

[Hal : 148]

“Jangan biarkan satu hal baik pergi dari hidupmu, seperti yang kualami.”

[Hal : 325]

“Kau tidak bertanggungjawab atas tindakan orang lain.”

[Hal : 337]

“Kau membawa kembali ayahku, atau setidaknya petunjuk bahwa aku bisa mendapatkannya; kau menunjukkan aku kembali kehidupan, teman, dan keluarga. Kau membuatku merasa penting, dan ingin memberikan apa pun yang kauinginkan sebagai balasan.”

[Hal : 388]



Baca juga >>> [Book Review] : This Guy is Mine

 

Setiap kisah memberikan pelajaran bagi pembacanya. Pun demikian dalam kisah ini :

Pentingnya keluarga sebagai support system. Erin yang terpuruk saat tahu dirinya hamil di luar nikah merasa takut akan penolakan keluarganya. Namun ternyata itu tidak terjadi. Mereka tidak serta merta menyalahkan Erin. Toh itu juga sudah terjadi. Kehamilan Erin diterima dan dijaga dengan baik hingga bayi dan ibunya menjalani persalinan dengan lancar dan sehat. Pun demikian saat Erin mendapat ancaman pembunuhan, seluruh keluarga bahu membahu melindungi Erin dan menjaganya dengan baik.

Pentingnya komunikasi dalam keluarga. Pelajaran ini aku dapatkan dari hubungan Cole–ayahnya. Kekerasan fisik dan caci maki kurasa bukan cara yang baik untuk mendidik, apalagi anak lelaki. Memberikan contoh yang baik dan berbicara dari hati ke hati sebagai lelaki mungkin bisa menggantikan semua itu.

Pentingnya keterbukaan terhadap pasangan. Cole tidak pernah jujur pada Erin, baik itu tentang pekerjaan maupun masa lalunya. Hal ini membuat Erin selalu berprasangka dan menduga-duga. Tidak jarang apa yang menjadi dugaan dan prasangka Erin adalah salah yang membuat keduanya sering ribut.

Pasangan itu saling melengkapi. Tidak ada manusia yang sempurna. Karenanya, manusia diciptakan berpasangan. Kelebihan seseorang akan melengkapi kekurangan pasangannya. Erin melengkapi Cole. Dia mengajarkan bagaimana pergaulan yang baik, menumbuhkan percaya diri lelaki itu yang hilang akibat didikan salah ayahnya, dan juga membuat Cole merasakan bagaimana keluarga sesungguhnya.

Jangan baperan. Belajar dari Victoria yang salah mengartikan perhatian Cole padanya. Cole memberikan perhatian pada Victoria karena merasa kasihan dengan perempuan itu yang hanya diperalat suaminya yang mafia. Cole menganggap Victoria tidak bersalah dan harus diselamatkan dari kejahatan suaminya.

Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Cole dan Erin sama-sama menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan. Karenanya mereka berani bertanggungjawab dengan akibatnya. Erin tetap mempertahankan janinnya. Sedang Cole akhirnya menikahi Erin.

Setiap orang berubah. Cole yang berandalan lambat laun berubah setelah bertemu Erin. Apalagi saat mengetahui bahwa dia akan menjadi seorang ayah. Demi keluarga kecilnya, Cole kembali ke rumah. Dia meninggalkan kepolisian dan berencana membuka jasa pengamanan. Dia tidak ingin lagi hidup berpindah dan melakukan hal berbahaya. Ini semua dilakukannya demi anaknya. Dia tidak ingin anaknya mengalami hidup seperti dirinya yang kurang kasih sayang.

Di antara semua tokoh yang ada di kisah ini, aku suka dengan Erin. Erin digambarkan sebaga perempuan cerdas, berprestasi, cantik dan mandiri. Meski dia khilaf hingga hamil di luar nikah, tapi Erin sosok yang baik. Dia mengundurkan diri dari asisten jaksa dan lebih memilih membuka sendiri jasa bantuan hukum gratis terutama bagi perempuan korban kekerasan.

 

Baca juga >>> [Book Review] : Janji Es Krim

 

Data Buku

Judul      :   Perfect Fling

Penulis   :   Carly Phillips

Penerbit :    Gramedia Pustaka Utama

Tebal      :   398 halaman

Tahun    :   2013.

 

Skor

🌠4/5

 

~ Hana Aina ~

 

Baca juga, ya ...






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^