Kalau ngomongin perjalanan menulisku di tahun 2022, ada beberapa hal tak terduga terjadi yang justru tidak pernah kurencanakan sebelumnya. Mungkin inilah bentuk nyata dimana manusia hanya bisa berencana, tapi Alloh lah yang akan menetapkan. Kadang, apa yang aku usahakan gak kudapat, tapi apa yang gak kurencanakan malah kuraih dengan mudah.
Aku
tidak banyak membuat rencana untuk kegiatan menulis di setiap resolusi
tahunanku. Kebanyakan malah tentang kegiatan membaca. Kegiatan menulisku
mengalir begitu saja. Tidak
ada target atau pun rencana khusus. Seperti biasa, aku
tetap menulis konten di blog pribadiku. Baik itu tulisan organisk maupun
kerjasama dengan klien. Bila berkenan silakan berkunjung, ya https://www.ainahana.com
Bergabung di Komunitas Penulis dan Menulis
Suatu
ketika, komunitas penulis perempuan KamAksara membuka member baru. Aku tertarik
kembali bergabung di komunitas yang menurutku sangat aktif ini. Sebenarnya ini
bukan pertama kalinya aku bergabung. Beberapa tahun sebelumnya, aku sudah bergabung di
KamAksara. Sayangnya, karena
aku gagal melaksanakan tugas, aku harus menerima hukuman dan keluar dari
KamAksara. Meski begitu, aku tidak kapok untuk kembali mencoba bergabung
kembali.
Seperti
yang sudah sudah, akan ada tugas bagi calon member. Sebelumnya aku membuat
cerpen yang kemudian dibukukan bersama calon member lain yang
lolos. Kupikir, tahun ini akan sama. Etapi ternyata tidak, dong. Tahun ini
calon member mendapat tugas menulis novel utuh dalam tantangan menulis yang
disebut Karma KamAksara.
Jujur,
aku belum pernah menulis novel hingga the end. Draf-draf novel sebelumnya aja
belum ada yang tamat. Bagiku, menulis novel itu butuh perjuangan ekstra dan
napas panjang. Dan
sepertinya aku belum siap untuk itu. Itulah sebabnya aku sering
mandeg di jalan. Nggak kuat kali, ya, haha ...
Kali
ini,
mau tidak mau aku harus menyelesaikan
tugas novel untuk lolos menjadi member KamAksara. Aku mengawali dengan membuat
kelengkapannya : premis, sinopsis, outline. Rencananya aku akan menulis satu
hari satu bab. Etapi ternyata bab di novelku banyak dan tidak akan selesai
kalau hanya satu hari
satu bab. Ada kalanya aku harus menulis sehari dua bab agar cerita novelku selesai
tepat waktu. Deg degan!
Untungnya
semua berjalan lancar. Cerita novelku selesai tepat waktu. Deg degan part
duanya,
saat aku menunggu hasil penilaian. Alhamdulillah nya aku lolos dan bisa kembali
bergabung dalam komunitas KamAksara. Senang, dong, pastinya punya banyak teman
yang super semangat dalam menulis. Semangat mereka tuh menular ke aku.
Bergabung
dalam KamAksara memberikan semangat baru bagiku. Para member KamAksara sudah punya banyak karya dalam
bidang literasi. Banyak dari mereka yang sudah menerbitkan novel, baik secara
online maupun cetak. Tidak sedikit pula dari mereka yang pernah memenangkan
lomba menulis. Bahkan beberapa member juga mulai merambah ke dunia penulisan
naskah skenario. Wow! Gimana aku nggak ikutan semangat coba kalau punya circle
sepositif ini.
Aku
jadi berani kembali membuka draf novel-novelku (berarti banyak yang
terbengkalai ini, ya!) dan mulai
melanjutkannya satu per satu. Aku juga mulai berani mempublikasikannya di
platform menulis on line sehingga orang lain bisa membacanya juga. Silakan
berkunjung ke akun wattpadku jika berkenan https://www.wattpad.com/user/ain1357
Baca juga
>>>
Menerbitkan Novel Cetak Pertama Kali
Beberapa
waktu setelah novelku selesai
dan lolos seleksi member, Penerbit Cerita Kata
menghubungiku dan bermaksud meminang naskahku. Masya Alloh Tabarokalloh. Ini
sebuah kesempatan yang tidak akan kusiakan. Aku langsung gercep menindak
lanjuti. Beberapa kali aku diskusi dengan editor dan melakukan perbaikan di
sana sini. Hingga akhirnya pada 3 November 2022 novel perdanaku lahir. Alhamdulillah.
Novel perdanaku kuberi judul The Sign. Ini adalah
cerita bergenre science fiction – romance. Ini pertamakalinya aku menulis genre
science fiction. Biasanya aku lebih memilih genre fantasi dan petualangan.
Menulis genre ini menjadi sebuah tantangan bagiku. Selain membuat setting
tempat yang tidak biasa, aku juga harus membuat alur cerita dengan latar
belakang teknologi. Mau tidak mau aku harus perbanyak riset untuk mendukungnya.
Yup! Salah satu tantangan menulis novel ini adalah
settingnya yang bukan berada di bumi. Ceritanya, saat itu bumi sudah hancur dan
manusia menyelematkan diri dari kehancuran tersebut. Hanya beberapa manusia
saja yang selamat. Setelah beberapa lama mengarungi angkasa, tibalah mereka di
sebuat planet baru. Di cerita novel The Sign ini, planet baru itu kuberi nama
Gil.
Dengan adanya planet baru, mau tidak mau aku harus
membuat gambaran seperti apa penampakan planet ini. Ini tantangan lain buatku.
Aku harus mengembangkan imajinasiku, membuat peta lengkap dengan pembagian
wilayahnya. Setiap wilayah memiliki kekhasannya masing-masing. Setiap wilayah
juga akan dihuni oleh sebuah klan dengan kebiasaan dan aktivitas yang berbeda.
Aku bakal spill sedikit, ya, tentang The Sign. Berikut
blurb-nya …
Bumi hancur. Manusia membangun peradaban baru disebuah
planet bernama Gil. Sayangnya ambisi dan nafsu serakah manusia memporak
porandakan peradaban yang baru akan terbentuk.
Atticus sebagai klan terbesar dibawah pimpinan Onyx
berambisi memperluas wilayah kekuasaan dengan menjajah daerah lain. Banyak wilayah yang sudah direbut. Kini tinggal satu
klan tersisa, Seanon.
Banyak darah tertumpah, air mata berlinang, dan
keluarga terpecah. Isla salah satunya, yang harus mengubah identitasnya dan
menjalani pencucian otak hingga menjadi salah satu anggota Klan Atticus.
Kemampuan bertarung yang muncul alami dari dalam diri
Isla membuatnya menjadi bagian dari Soren. Pasukan elit yang dibentuk Onyx
untuk bertempur menaklukkan klan lain.
Saat Isla harus fokus pada misi besar yang akan
diembannya, mimpi buruk datang saat Isla tertidur. Mimpi yang sama yang terus
berulang dan menghadirkan kengerian baginya. Tapi siapa sangka justru mimpi
itulah petunjuk pengungkapan jatidirinya yang sebenarnya dan dari klan mana dia
berasal.
Aku suka cover yang dipakai di novelku. Merah adalah warna Atticus. Semangat, pemberani, dan pantang menyerah. Aku membayangkan cover The Sign itu adalah langit Atticus ketika senja. Isla, sang tokoh utama, sedang berada di rooftop gedung apartemennya dan termenung sendiri memikirkan hidupnya. Itu sih imajinasiku, ya, haha …
Buat kamu yang ingin meminang novelku The Sign, bisa
langsung meluncur ke Penerbit Cerita Kata di linktr.ee/ceritakata
Baca juga
>>>
Menantang Diri untuk Terus Menulis
Duh! Gini ya rasanya punya buku solo. Senangnya luar
biasa. Pantas saja beberapa temanku yang sudah menerbitkan buku solo baik fiksi
dan non fiksi selalu bilang rasanya seperti mau lahiran. Mules mules gimana
gitu, haha …
Selama ini aku menulis tulisan-tulisan pendek baik non
fiksi maupun fiksi dalam beberapa genre. Tulisan-tulisan tersebut sebagian
sudah dibukukan dalam bentuk antologi bersama penulis lainnya. Aku sampai lupa
berapa banyak buku antologi yang sudah kumiliki. Untuk urusan dokumentasi, aku
memang kurang rajin mengumpulkan bukti terbit. Sayang banget, ya.
Etapi nggak apa, kok. Yang penting aku harus terus
berkarya. Aku ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisanku. Yang awalnya
hanya menulis untuk diri sendiri, sekarang berani dipublikasikan. Yang dulu
hanya menulis cerpen, sekarang bisa menulis novel. Yang dulu hanya menulis
genre itu itu saja, sekarang belajar menulis genre lainnya.
Ini
adalah awal. Aku terus berusaha memupuk semangat untuk menyelesaikan naskah
novelku yang lain. Bahkan aku
memberanikan diri untuk memasukkan kegiatan menulis ini di dalam resolusiku
tahun 2023 ini. Inginnya sih, aku bisa menulis 1-2 novel dalam setahunnya. Semoga
ini bukan seuatu yang muluk-muluk, ya. Masih masuk akallah tergetnya. Asalkan
dikerjakan dengan serius dan sungguh sungguh. Jangan sampai kedistrak sama hal
lainnya. Semoga.
Dalam waktu dekat ini aku sedang menyelesaikan cerita
bergenre Romance dengan judul Bukan Monster in Law yang tayang di Wattpad.
Genre romance ini juga sesuatu yang baru buatku dalam hal menulis cerita.
Sepertinya aku harus lebih banyak membaca cerita-cerita romance untuk
memperbanyak referensi menulisku.
Selain romance, aku juga sedang menulis cerita teenlit
berjudul Squad of X.2 yang tayang di GWP_id. Untuk yang satu ini aku memilih
genre misteri. Lagi-lagi, aku ingin ekluar dari zona aman dan nyaman dengan
mencoba genre baru, selain fantasi dan petualangan yang biasa kutulis.
Baca juga
>>>
Bismillah.
Aku tidak akan berhenti sampai di sini. Semoga semangat ini bukan hanya membara di awal tahun
saja, tapi bisa terus berkobar di sepanjang tahun hingga akhir nanti.
Minta
do'anya, ya, semua!
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
keren banget, nih. baru pertama selesaiin novel langsung dipinang penerbit. semoga resolusinya tercapai, ya
BalasHapusSeru banget ini mak sudah mengeluarkan novel, menulis tuh memang jadi terapi banget sih untukku agar tetap produktif dan kreatif. Aku pun dulu sebelum memutuskan untuk resign yang ada dikepalaku tuh menjadi blogger karena masih relate dengan passionku.
BalasHapuswah mba Hana keren banget. Udah release novel demi novel dan aktif juga menulis di Wattpad, semoga makin sukses dan best seller yah mbaaa. Aku nih masih wacana terus draft bukunya tertimbun hehe
BalasHapusKeren Mba Hana..selamat ya.Memang circle positif akan makin memotivasi kita. Sukses untuk bukunya juga karya-karya selanjutnya. Ku klik linknya,penasaran akuuu
BalasHapusWah.. Alhamdulillah, selamat yaa. Keren, produktif banget nulisnya 👏🏻
BalasHapusSusah juga ya tantangan mau gabung di group penulis KamAksara, mesti menulis sebuah novel, itupun hasil tulisannya masih diseleksi lagi. Alhamdulillah akhirnya lolos seleksi ya mbak. bahkan novelnya juga sudah diterbitkan.
BalasHapusKeren banget mbak, bisa launching novel genre science fiction, gak gampang loh risetnya, selamat ya mbaaak, perjuangannya pasti gk mudah, semoga terus produktif..
BalasHapusHalo mba. Selamat yaaa. Kebayang bahagianyaa bisa menerbitkan buku. Dan teryata ada tantangannya bikin jadi tertantang buat menyelesaikan. Smoga ada karya baru selalu ya mbaa
BalasHapusSelamat akhirnya novel rilis juga nih .novel ini bukti kalau kita berkarya dan berbakat jadi penulis
BalasHapusMasyaallah tabarakallah hebat dirimu mbak. Mungkin ikut komunitas mau ga mau maksa kita utk trs nulis meskipun harus kerja kerqs dan napas panjang ya heheheh tp dgn support temen2 komunitas terutama DL bikin kita teepacu. Aku sendiri draft novel masih twebengkalai ya karena ga ada yg nyemangatin apalagi DL. Kayanya aku harus nyontoh caramu nih biar ketularan kece. Pengen deh bisa nwrbitin novel
BalasHapusSemangat menulis maak...aish kereeen banget maak bisa produktif banget kesehariannya
BalasHapusMbaaaa kereeennnn bgt dikauuu
BalasHapusMasyaAllah TabarokAllah
Semoga makin bersinar di 2023 dan selanjutnyaaa yah
woww..keren bangeeet mb hana. keknya aku mesti temenan intens sama mb hana deh biar ketularan energinya. Saat ini aku masih di tahap mandeg2 dan terbengkalai gituuuu huhuhu. Harus yakin tahun ini bisa kelarin draft buku solo. terima kasih sharingnya Mbak Hana.
BalasHapusImpianku menulis novel belum terwujud sampai sekarang. Draftnya juga udah ke mana-mana. Dari ide, outline, dan lainnya. Udah ketempuk ama hal lainnya.
BalasHapusMba Hana keren nih. Sehari bisa dua bab. Semoga aku bisa menulis fiksi lagi.
Wow keren banget semangatmu say, aku nulis di KBM saja belum lanjut lagi hanya sampai bab tujuh. Memang harus memaksakan diri ya insya Allah mau lanjut lagi novelnya sama satu novel remaja, Bismillah..
BalasHapusSelamat ya Mbk, keren banget semangatnya, setiap hari aku cek postingannya penuh karya dan tak semua orang bisa nulis novel. Selamat ya
BalasHapusHanaa, selamat yaa udah menerbitkan novel genre fantasy. Ahh kerennya, semoga penjualannya sukses dan menerbitkan lagi buku berikutnyaa
BalasHapusSelamat ya mbak sudah menerbitkan buku cetaknya. Keren banget semangat menulisnya
BalasHapusAku sepakat ikut komunitas tuh ngebantu banget kita buat berkembang dan semangat
Selamat buat novel pertamanya dan semoga resolusi tahun ini tercapai. Jadi ingat draft novelku yang gak kelar-kelar. Sekarang aja udah jarang nulis fiksi, ckckck
BalasHapusBarakallahu fiik, kak..
BalasHapusIkut senang dengan pencapaiannya. Selalu ada kejutan dari doa-doa yang kita panjatkan yaa..
Semoga 2023 dan seterusnya semakin banyak karya yang diterbitkan.
Masya Allah keren sekali mba. Aku sangat setuju bahwa kita harus menantang diri untuk menulis. Karena kadang mengawali ya itu ada aja rasa malas
BalasHapus