Rabu, 25 Januari 2023

[Book Review] : Baby and Me – Saat Kenyataan Lebih Indah dari Bayangan

  

Sinopsis

Feli yang patah hati ditinggal nikah kekasihnya, ingin menghibur diri dengan pergi minum. Dalam keadaan mabuk, dia bertemu Biyan lalu berakhir di ranjang. Mereka berpisah dengan perselisihan. Beberapa waktu kemudian Feli hamil dan memutuskan mengandung bayinya tanpa berusaha menghubungi Biyan. Seiring berjalannya waktu, Feli bertemu kembali dengan Biyan yang ternyata atasannya. Biyan menebak bayi yang dikandung Feli adalah anaknya, tapi Feli menyangkal. Meski begitu, Biyan yang sudah dituntut orangtuanya segera menikah dan memberi keturunan, berusaha meluluhkan hati Feli dan bersedia bertanggungjawab. Feli akhirnya mau menikah dengan Biyan demi bayinya. Awalnya dia beranggapan, Biyan dan keluarganya hanya peduli pada bayinya. Namun prasangka Feli runtuh dengan perlakuan Biyan dan mertuanya yang tidak hanya perhatian pada bayinya tapi juga pada dirinya.

 

Baca juga >>> [Book Review] 5 Reasons and More - Saat Jatuh Cinta Membutuhkan Alasan

 

Review

Patah hati memang bikin orang bisa melakukan hal yang tidak biasa. Mungkin orang lain lebih suka menangis berhari-hari, menarik diri dari pergaulan, nggak mau makan, dl, tapi Feli memilih minum sebagai pelariannya.

Kisah bergenre romance dengan POV 3 tunggal ini menghadirkan kegalauan Feli, perempuan yang hamil tanpa suami, antara mempertahankan ego atau mempertaruhkan masa depan bayinya.

Feli tersinggung dengan sikap Biyan yang memperlakukannya seperti perempuan panggilan dengan memberinya sejumlah uang setelah one night stand yang mereka lakukan. Semenjak itu Feli tidak mau tahu lagi tentang Biyan. Namun saat Feli hamil, kegalauan mulai menyelimuti. Apalagi saat Feli kembali bertemu dengan Biyan, lalu mempertanyakan janin di kandungannya. Namun Feli menyangkal meski dalam hatinya dia galau. Di satu sisi Feli tidak ingin terlihat lemah di depan Biyan dan menunjukkan dia bisa membesarkan bayinya tanpa lelaki itu. Namun di sisi lain, anaknya butuh sosok ayah. Sampai di sini kebayang nggak sih gimana galaunya Feli.

Di kisah ini sosok Feli digambarkan sebagai perempuan mandiri, keras kepala, dan sukses di dunia kerja. Dia melakukan kesalahan karena patah hati ditinggal nikah kekasihnya. Sayangnya kesalahan itu sangat berbekas dalam hidupnya dan membuat hidupnya berubah total. Menjadi calon ibu membuatnya tidak lagi bisa memikirkan diri sendiri. Dia juga harus memikirkan bayinya juga. Feli merasa harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya. Karenanya Feli memilih mengandung janinnya dari pada mengugurkannya. Feli juga sosok yang teguh pendirian. Saat ada lelaki lain yang sangat mencintai dan menyayangi dirinya dan janinnya, Feli menolaknya. Dia tetap ingin sendiri.

Sedangkan Biyan, digambarkan sebagai anak tunggal dari keluarga kaya. Dia beranggapan semua masalah bisa diselesaikan dengan uang, termasuk saat terlibat cinta satu malam dengan Feli. Biyan dituntut orangtuanya segera menikah dan memberi keturunan. Biyan yang yakin janin di kandungan Feli adalah anaknya, berusaha meluluhkan hati Feli agar perempuan itu mau menikah dengannya. Bagi Biyan, ini tuh seperti kata pepatah … sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, nggak sih. Di satu sisi dia sudah disuruh buruan nikah, di sisi lain dia sudah punya calon istri yang mengandung anaknya.

Aku dibawa hanyut oleh prasangka dan dugaan yang menjejali pikiran Feli. Selayaknya kebanyakan manusia, Feli juga juga sering berpikiran negatif terutama terhadap Biyan. Itu sebabnya Feli sering menghindar dari Biyan atau bahkan mengacuhkannya. Namun, meski diperlakukan demikian, Biyan tetap sabar terhadap Feli. Lelaki itu merasa perlakukan Feli padanya adalah balasan karena lelaki itu tidak mendampinginya selama masa awal kehamilan berat yang dialami Feli.

Biyan melakukan apa saja untuk membuat Feli nyaman dan merasa bahwa dia tidak sendiri. Ada Biyan yang kini bersama Feli. Biyan yang biasanya tidak peduli, kini lebih perhatian pada Feli. Dibantu teman Feli, Mita, Biyan berusaha mendekati Feli. Bahkan Biyan sampai mau menemani Feli saat pemeriksaan USG. Dari sinilah sisi kebapakan Biyan mulai tersentuh. Bahkan saat Feli berusaha pergi diam-diam, Biyan membuntutinya untuk memastikan Feli baik-baik saja.

Tokoh utama yang kusuka, Mita. Meski bukan tokoh utama, teman Feli ini selalu membantu menyatukan Biyan dan Feli. Mita tahu betul betapa susahnya Feli mempertahankan kehamilannya seorang diri. Dia butuh pendamping yang mensupportnya di masa kehamilan hingga melahirkan nantinya. Di sisi lain, Mita melihat ketulusan Biyan, karenanya dia berkenan membantu Biyan. Menurutku, seperti inilah seharusnya seorang teman. Harus objektif. Kalau memang salah, katakan salah. Bukan selalu membenarkan meski sebernya salah. Ini sih jatuhnya malah menjerumuskan.

 

Baca juga >>> [Book Review] Tips Asyik Nulis Diary ala Buku Nulis Diary, yuk!

 

Kisah ini ditulis dengan bahasa ringan dan mengalir. Ada beberapa cuplikan adegan dan dialog di kisah ini yang menurutku bagus. Aku spill, ya …

 

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas keikhlasanmu, sehingga kamu lupa rasanya patah hati. Nikmati karirmu, nikmati hidupmu, semua itu lebih dari segalanya. Banyak yang menginginkan posisimu, sukses, cantik, dan idaman para lelaki.”

[Hal : 19]

“Menjadi dewasa itu sulit, tapi tahukah kalian para wanita, kami pria dewasa, ketika kami memilih pasangan hidup, bukan hal itu yang menjadi pertimbangan kami. Setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing. Tentu yang kami fokuskan adalah masa depan. Dan seorang pria harus melihat perempuan sebagai manusia yang perlu dihargai dengan pemikirannya yang bijaksana.”

[Hal : 20]

“Jangan terus berpijak pada kekecewaan dan kesedihan masa lalu, karena saat ini, ada calon anakmu yang membutuhkan masa depan. Ingatlah, ini smeua bukan sekedar tentang kesalahan masa lalu, tapi bagaimana kamu melangkah ke depan dengan memberikan yang terbaik untuk anakmu. Jangan hanya memikirkan dirimu saja, tapi pikirkanlah masa depan anakmu.”

[Hal : 70]

“Berhenti;ah memasang tembok raksasa karena aku yang pernah salah ini tidak akan mudah menyerah. Seperti kamu yang nggak mudah menyerah menjalani hari selama tiga bulan tanpaku. Aku akan menggantinya.”

[Hal : 111]

“Bukan seberapa keras kamu berjuang, tapi seberapa keras kamu mau mencoba.”

[Hal : 112]

 

Baca juga >>> [Book Review] Jerat Rayuan Cerotti - Setiap Orang Menyintai dengan Caranya Sendiri

 

Meski ini hanya cerita fiksi, tapi bisa jadi pernah terjadi nyata di tengah kehidupan kita. Apapaun cerita itu, cukup hilangkan bagian buruknya dan ambil hikmahnya. Setiap cerita pasti ada hikmah. Di cerita ini, aku mendapat beberapa pelajaran dari alur cerita dan tokohnya …

  • Belajar ikhlas. Di dunia ini banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Bisa jadi hal-hal seperti ini akan membuat kita kecewa dan marah. Bahkan ada beberapa orang yang merasa tertekan berada di posisi ini. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengikhlaskan lalu berdamai dengan keadaan.
  • Kehadiran anak bisa mengubah hidup kedua orang tuanya. Biyan yang awalnya cuek kini lebih perhatian. Feli yang ego tinggi, kini lebih memaafkan. Mereka berdua berubah demi calon anak mereka. Perubahan yang mereka lakukan tentunya mengubah pula situasi menjadi lebih baik lagi.
  • Kesabaran dan kegigihan akan membuahkan hasil. Meski diperlakukan tidak menyenangkan oleh Feli, Biyan tetap tidak putus asa. Dia mencari berbagai cara agar bisa meluluhkan hati Feli. Biyan meminta bantuan Mita, mengikuti kemana saja Feli pergi, memberi banyak hadiah untuk Feli dan anaknya, hingga berkomitmen untuk menikahinya. Dari sini Feli melihat ketulusan Biyan. Ibarat kata seperti batu keras, saat terus menerus diterjang air, perlahan batu itu pun akan terkikis dan hancur.
  • Bertanggungjawab. Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Termasuk Feli dan Biyan. Meski kesalahan tersebut tidak disengaja karena mereka melakukannya dalam keadaan mabuk, mereka tetap bertanggungjawab dan menerima konsekuensinya. Pada akhirnya mereka bersatu dan bekerjasama, menikah dan berjanji membesarkan anak mereka bersama.
  • Jauhi minuman beralkohol. Masih banyak pilihan minuman enak kok di dunia dan minuman alkohol tidak termasuk di dalamnya. Di samping itu, semua orang tahu dampak buruk dari minuman beralkohol. Setelah minum alkohol ntar jadi nggak terkontrol sikap, tingkah laku, dan pikirannya. Bahkan tidak jarang efeknya membuat badan sakit dan lupa apa yang sudah dilakukannya. Seperti yang terjadi pada Feli dan Biyan di kisah ini.

 

Data Buku

Judul      :   Baby and Me

Penulis   :   Ainun Nufus

Penerbit :   Gramedia Pustaka Utama

Tebal      :   203 halaman

Tahun    :   2017.

 

Baca juga >>> [Book Review] Living with Disaster - Saat Keikhlasan Mengalahkan Segalanya

 

Skor

🌠 4/5

 

 

~ Hana Aina ~

Baca juga, ya ...






 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^