Kamis, 05 Januari 2023

Tebas Timbunan Buku Tahun Ini, Berani?

 
 

Wah, nggak terasa sudah ganti tahun, ya, BESTie! Apa kabar resolusimu 2022? Apapun hasilnya, selamat ya. Kamu sudah bisa melalui tahun lalu dengan baik.

Bagiku, tahun lalu banyak memberi pelajaran. Terutama pelajaran hidup, hehe. Termasuk dalam pencapaian resolusi. Apakah semua tercapai? Nggak juga, sih. Ada beberapa yang tercapai, ada yang setengah tercapai, ada juga yang gagal. Etapi ada sesuatu yang nggak kumasukkan dalam resolusi, malah bisa kuraih tahun lalu.

Hidup memang penuh misteri, ya. Apa yang aku inginkan belum tentu terlaksana, apa yang tidak kupikirkan justru bisa kuraih dengan mudah. Emang kalai rezeki nggak akan kemana.

Baca juga >>> Gini, sih, Agar Aku Tetap Rajin Nulis

 

Resolusiku Tahun Lalu

Tahun lalu aku hanya membuat resolusi sebatas aktivitas membaca. Dalam resolusiku, aku menargetkan membaca sebanyak 60 buku. Aku memprioritaskan membaca buku-buku yang sudah kupunya. Dengan kata lain, aku berusaha mengurangi timbunan buku di almari.

Sejauh ini, aku berhasil membaca sebanyak 17 buku. Hanya 25% dari target membacaku. Meski nggak 100% berhasil melaksanakan targetku, aku tetap merasa bersyukur. Dari 17 buku yang kubaca, hanya ada 1 buku baru. Selebihnya aku ambil dari timbunan bukuku.

Lumayan, sih, ya. Ada 16 buku yang sudah bisa kukeluarkan dari rak buku. Biasanya setelah kubaca, buku-buku itu akan kusisihkan. Kalau kurasa tidak akan kubaca lagi, aku memberikannya pada orang lain.

Bagiku, ini sebuah prestasi lainnya, sih. Tahun ini aku hanya membeli 1 buku baru saja. Itupun karena kebetulan aku penasaran dengan genre novel yang baru diluncurkan tahun 2022 ini. Di pertengahan tahun, tiba-tiba saja aku ingin membaca cerita genre fantasi dan petualangan. Kebetulan juga novel fantasi ini dilaunching. Langsung cus aja beli!

Selama tahun 2022 ini memang aku berusaha menahan diri untuk tidak membeli buku baru. Seperti kebanyakan para pecinta buku, kecepakan membeli buku lebih cepat dari pada membaca. Alhasil, aku punya banyak buku yang belum kubaca. Inilah yang kusebut sebagai timbunan buku.

Sebenarnya salah satu alasan kenapa aku suka membeli buku adalah momen yang tepat. Dalam artian, kebetulan ada pameran buku, ada bazar buku, ada cuci gudang di toko buku. Biasanya even seperti ini harga buku lebih murah. Aku sebagai pecinta buku langsung ngiler, dong. Cus langsung borong!

Percaya atau tidak, Aku akan menyesal kalau sampai nggak beli buku-buku incaranku. Kalau ditunda besok-besok, belum tentu juga buku itu stoknya masih ada. Belum tentu juga harganya akan semiring itu. Dari pada kepikiran terus, lebih baik angkut semua.

Itu sih pemikiranku dulu. Sekarang aku berusaha mengurangi membeli buku. Habiskan dulu stok buku yang ada, baru boleh beli buku lagi. Aku membuat peraturan baru bagi diriku sendiri. Aku tidak akan membeli buku sebelum membaca 10 buku. Yup! Aku harus membaca 10 buku timbunan dulu, baru boleh beli 1 buku baru.

Nih, aku spill buku apa saja yang kubaca di tahun 2022 ini:

  • Daun Berserakan – Palgunadi T. Setyawan
  • Never Give Up, Keep Fight! – Multitama Communications
  • Keajaiban Rutinitas – Sifah Nur
  • Nulis Diary, yuk! – Ummu Harits
  • I Hate Diet – Julia Baltschun
  • Manajemen Diri – M. Ahmad Abdul Jawwad
  • Breakfast in Bed – Sandra Brown
  • Samuel, Samantha, and Me – Sofie Beatrix & Didi Cahya
  • Kitab rasa – Puthut EA
  • A Night of No Return – Sarah Morgan
  • 101 Hari Menulis & Menerbitkan Novel – R. Masri Sareb Putra
  • Agatha Mystery – Sir Steve Stevenson
  • Suddenly Last Summer – Sarah Morgan
  • Misteri Buku L/G – Josua Tarida Panjaitan
  • 5 Reasons and More – Galaxydust
  • Love in Marrakech – Irene Diyah
  • Alamanda dan Sihir yang Berujung Salah - Nellaneva 

Baca juga >>> 7 Aktivitas yang Bikin Penulis Nggak Lagi Stuck

 

Perjalanan Literasiku Tahun Lalu

Dalam kegiatan literasi, aku memang fokus dengan kegiatan membaca. Selain membaca untuk diriku sendiri, aku juga membuat review untuk buku yang sudah kubaca. Aku membuat mini review di instagramku hanaandbooks. Sedangkan untuk full review, aku biasa menuliskannya di blog ini.

Tahun ini aku mendapat kehormatan bekerjasama dengan salah satu platform membaca dan menulis online cabaca app. Saya diminta mereview salah satu novel yang sudah launching di aplikasi tersebut berjudul 5 Reasons and More. Novel itu bergenre fanfic dengan cerita percintaan khas anak muda.

Ini adalah sesuatu yang baru bagiku. Aku terbiasa membaca novel bergenre chicklit. Namun kali ini aku harus membaca teenlit. Meski begitu, aku sangat menikmatinya. Penulisnya mampu menyajikan cerita lucu dengan romansa anak SMU. Bahasanya pun mengalir sehingga cerita itu bisa dinikmati semua usia.

Selain aktivitas membaca, tahun ini aku juga mulai menulis cerita fiksi lagi. Biasanya aku menulis fiksi di blog ini. Namun tahun ini aku memberanikan diri menulis fiksi di beberapa platform menulis online. Silakan berkunjung untuk membaca cerita-ceritaku di wattpad dan gwp-id ini.

Untuk mendukung kegemaranku menulis fiksi, tahun ini pula aku bergabung dalam sebuah komunitas menulis. Sebagian besar penulis yang bergabung di komunitas ini adalah penulis fiksi. Ini salah satu usahaku untuk mendapat support system agar aku tetap semangat menulis fiksi.

Saat akan bergabung menjadi member, aku mendapat tugas untuk menulis novel yang harus selesai kurang dari sebulan. Ini sebuah tantangan bagiku. Aku yang biasa menulis cerita pendek, kali ini harus menulis novel yang tentunya lebih komplek dari cerpen.

Mau tidak mau, aku harus bisa menyelesaikan tugas menulis novel ini. Aku banyak membaca buku teori tentang menulis novel. Ini aku butuhkan untuk membantuku mempersiapkan naskah novel. Mulai dari cara membuat sinopsis, outline, alur, sampai konflik yang akan kumasukkan dalam cerita novelku.

Novelku selesai meski aku menulisnya dengan grogi. Aku sudah melakukan yang terbaik. Tinggal menunggu hasil. Alhamdulillah, beberapa waktu setelahnya, aku mendapat kabar kalau aku lolos menjadi member komunitas. Bukan hanya itu, novel yang kutulis juga diminati oleh editor sebuah penerbit mayor. Sujud syukur banget!

Percaya atau tidak, menerbitkan novel di penerbit mayor bukan termasuk salah satu resolusiku tahun ini. Aku bahkan belum memikirkannya sama sekali. Mungkin sudah rizki kali, ya. Ini malah terjadi, haha … Emang, kalau sudah rizkinya tidak akan kemana.

Akhirnya, tahun ini aku punya novel solo. Sah sudah aku menjadi seorang penulis. Karena sebelumnya ada yang pernah menyindirku. Dia bilang, tidak akan disebut penulis kalau belum punya buku solo. Lah? Jadi selama ini, aku yang banyak ikutan seleksi naskah antologi, gak termasuk penulis, gitu? Padahal setahuku, dalam KBBI pun, penulis adalah orang yang menulis. Tidak ada pengotakan dia menulis untuk antologi ataupun buku solo, haha. Kocak emang!

Baca juga >>> Minder dengan Tulisan Sendiri? Hilangkan dengan 3 Langkah Ini

 

Resolusiku Tahun Ini

Dalam kegiatan literasi, aku masih menuliskan resolusi yang sama seperti tahun kemarin. Aku masih menargetkan membaca sebanyak 60 buku baik fiksi maupun non fiksi. Tentu saja, buku-buku tersebut adalah timbunan di almariku. Itu berarti, aku akan tetap memprioritaskan membaca buku yang sudah ada.

Aku juga akan tetap meminimalkan membeli buku. Kemungkinan besar aku masih akan menerapkan peraturan yang sama. Membaca 10 buku untuk membeli 1 buku. Menurutku ini akan lebih fair. Buku lama tetap akan terbaca, tapi aku masih tetap bisa membeli buku baru.

Di tahun ini, aku juga akan menargetkan menyelesaikan beberapa naskah novel. Kalau tahun kemarin hanya 1 naskah saja, maka tahun ini paling tidak ada 2 naskah novel yang ingin kuselesaikan. Aku juga berencana mengirimkannya ke penerbit. Semoga saja di tahun ini aku diberi kesempatan menerbitkan naskah novelku lainnya. Aamiin.

Sebagai penutup, aku akan bercerita sedikit tenang challenge yang aku ikuti tahun lalu. Namanya Goceng Challenge. Challenge ini mengharuskan setiap peserta yang sudah selesai membaca 1 buku untuk menabung Rp. 5.000.- Hasil menabung akan dibongkar di akhir tahun.

Kalau dilihat dari ceritaku di atas, pasti sudah pada tahu, dong, berapa banyak isi tabunganku di challenge ini. Yup! 17 x Rp. 5.000.- = Rp. 85.000.-

Huahoho … Uang ini bisa kupakai buat membeli buku baru lagi, haha. Lumayan kan, ya, meski hanya dapat 1 exp saja.

Untuk tahun 2023, aku akan tetap mengikuti challenge ini. Selain memotivasiku untuk terus membaca, challenge ini juga mengharuskanku menabung. Sekali jalan, dapat dua keuntungan sekaligus. Asyik, kan!

Baca juga >>> Lakukan 5 Trik Ini Agar Paragraf Pertamamu Menarik


~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...






 

27 komentar:

  1. Waaa, asik bangetttt nih mba Hana.
    Memang semangat literasi kudu diniatkan bgt sejak awal.
    Ide nabung goceng luar biasa mbaaa

    BalasHapus
  2. Aaaaaah keren sekali resolusinya. 60 buki dalam setahun. Meski cuma 17 buku dalam setahun termasuk keren banget loh mbak.Aku sendiri kayaknya dah jarang baca buku cetak. Padahal dulu aku suka banget baca buku. Sekarang yaa hanya jd timbunan buku di rak

    BalasHapus
  3. Aku menanti novelmu launching Mak. Moga sukses, lancar, laris manis. Kita bikin bedah novel bareng emak-emak lain gimana?

    BalasHapus
  4. Masya Allah mbak Hana keren banget sih :D Aku malah sudah lama ga membanaca buku hihihi :D Resolusi mbak dapat menjadi inspirasi bagi para pencinta buku maupun mereka yang tidak. Budaya membaca masyarakat memang mesti ditingkatnya. Oh ya, semoga sukses ya novelnya, semoga muncul lagi karya-karya lainnya aamiin.

    BalasHapus
  5. Asik banget resolusi terkait membacanya...kak.
    Dan barakallahu fiik yaa...berhasil menerbitkan buku di penerbit mayor.


    Tentu menjadi kepuasan tersendiri ketika Allah memberikan bonus yang luar biasa.

    Semoga 2023 semakin banyak kejutan Manis lainnya terkait dunia kepenulisan.

    Semangat membaca dan berkarya.

    BalasHapus
  6. Semoga terlaksana ya mba, menelurkan banyak karya untuk pembaca.. resolusinya wah membaca dengan banyak buku itu. Menurut aku udah banyak. Aku belum baca buku nih di 2023, menulis tanpa baca buku rasanya kurang yaaa

    BalasHapus
  7. Keren mbak, menulis novel dalam waktu satu bulan saja, dan awalnya hanya untuk syarat seleksi bergabung dengan komunitas penulis, malah novelnya dilirik editor penerbit mayor.

    Semoga semua resolusi di 2023 bisa terlaksana ya, jumlah buku yang dibaca makin banyak, bisa menulis dan menerbitkan novel lagi

    BalasHapus
  8. wah seru juga ya literasi challenge ini mba. Target 60 bukan bauanyaak lho, meskipun Mba Leyla akhirnya hanya menyelesaikan 17 tapi lumayan banget. Kayaknya aku jd terinspirasi untuk buat menerapkannya ke anak2. jd 1 buku yang mrk mendapat tabungan tertentu dan 1 tahun bisa diserahkan ke mereka. waah makasih idenya mba

    BalasHapus
  9. aduu bener banget ini, timbunan buku menumpuk tanpa sempat dibaca. boleh juga caranya dengan kalau sudah selesai beberapa buku baru boleh beli buku yang baru. oke juga ya caranya, kita tetap bisa beli buku tanpa menimbun buku terlalu banyak jadinya.

    BalasHapus
  10. Dari challenge membaca buku sampai challenge nabung goceng, keknya seruuuu :D
    BTW aku jd disentil nih baca postingan ini krn tadinya 2023 salah satu resolusiku adalah memperbanyak baca buku, eh sampai hari ke-11 bukunya blm tersentuh huhu. Baiklah ntr malam aku bacaaaa :D

    BalasHapus
  11. Mba seru sama kayak aku kalau beli buku pas ada event khusus karena emang harganya jadi diskon. Smoga terkabul resolusinya ya dan jadi memotivasi aku jugaa

    BalasHapus
  12. ide menarik nih untuk goceng challenge. Aku dan anakku menulis buku apa saja yang sudah kami baca. Tahun lalu sudah baca banyak tapi enggak ditulis.
    makasih yaa ide literasi membaca ini.

    BalasHapus
  13. Kok kita sama yah, pernah kesindir juga sama seseorang yg mengatakan belum bisa disebut penulis kalau belum punya buku solo, hahaha. Ya udahlah yah kita tetap nulis saja biar takdir yang membawa setiap tulisan kita kemana yg Allah mau.

    BalasHapus
  14. Ini resolusiku juga. Tahun 2023 kudu banyak baca buku. Udah numpuk beli hampir tiap tahun, tapi bacanya entah kapan.

    BalasHapus
  15. Semoga resolusinya terwujud ya. Jadi inget blog bukuku yang nganggur. Kemarin-kemarin baca buku dan gak pakai review. Mungkin kini saatnya mulai lagi

    BalasHapus
  16. Wah keren mbak
    Banyak juga buku yang dibaca sepanjang tahun 2022
    Suka baca buku fiksi ya mbak

    BalasHapus
  17. Wah keren lohh Hana, udah bisa menyelesaikan 17 buku meski tak sesuai rencana ya. Seru juga tuh challenge nabung goceng untuk finish satu bukunya, keren lah. Aku setahun kemarin baru baca 7 buku, masih belum bisa fokus baca

    BalasHapus
  18. aku belum beli buku nih di awal 2023 ini. tau diri banget karena masih ada beberapa buku yang ta beli di tahun 2022 belum ta baca huhuhu

    BalasHapus
  19. Boleh juga tuh goceng challenge-nya. Memacu diri kita untuk rajin membaca. Aku termasuk yang punya timbunan buku banyak nih. Udah membatasi diri untuk tidak beli2 buku baru. Tapi begitu lihat penulis favoritku ngeluarin buku baru, wah waaahh... tidak sanggup untuk tidak beli deh. Aku salah satu penggemar buku thriller detektif Cormoran Strike karya Robert Galbraith (JK. Rowling).

    BalasHapus
  20. Waah keren mbak, segitu sih banyak banget yang udah dibaca. Aku kayaknya tahun lalu baca buku cuma hitungan jari. Kebanyakan screen time-nya. Tahun ini mau banyak baca juga tanpa distraksi, mungkin aku bakalan beli kindle biar lebih fokus baca. Hehe.

    BalasHapus
  21. Wow wow keren sudah baca 16 buku dan bisa disumbangkan bukunya kepada yang butuh, tahun 2022 aku baca 91 buku mungkin karena masih pandemi jadi lebih banyak di rumah, sayangnya hanya sedikit yang kuulas di blog huhu

    BalasHapus
  22. Kereeen banget literasi challnge apa kabar akuu yg blm sempet baca buku btw baca novel online masuk kategori ga ya bun....
    Semoga th 2023 target2nya tercapai ya mak...

    BalasHapus
  23. Wah kren banget mba hana resolusinya, saya juga harus bisa mba.

    BalasHapus
  24. Selamat mba atas novel Solonya.. ikut senaang. Bener banget knp ya byk yg bilang klo blm bikin buku solo itu bkn penulis. Sama macam kalo punya pekerjaan gak menghasilkan uang gak bs dibilang pekerjaan

    BalasHapus
  25. Ayo kakak semangaaatt moga2 tahun ni bisa lebih banyak baca buku ya. Alhamdhulilah thn kmr xukup banyak buku yg kubaca dan tabun ni pengen ditingkatkan lagi ah

    BalasHapus
  26. listnya lumayanpanjang ya mba tapiin sya Allah kalau diniatkan pasti bisaaaa. Semangat untuk menyelesaikan buku -buku asyik ini ya mba

    BalasHapus
  27. Wah keren mba hanaa. Aku malah ga menamatkan buku satupun. Huhu. Dan aku belum punya resolusi apa-apa tahun ini. Sepertinya aku bisa contek resolusi mba hana untuk baca buku yang ada dirumah. 10 aja deh kalau resolusoku

    BalasHapus

Terimakasih telah berbagi komentar ^^