Sinopsis
Sebagai dog walker, Nina leluasa masuk keluar apertemen kliennya, mengambil
anjing mereka untuk diajak berjalan-jalan. Karena kemudahan akses inilah, Nina
selalu kepo dengan kehidupan pribadi kliennya. Dia sering melihat barang-barang
pribadi kliennya, bahkan tak jarang dia menggunakan fasilitas apartemen tanpa
sepengetahuan klien. Tak jarang Nina menemukan banyak rahasia mereka, termasuk saat
berada di apartemen Daniel.
Nina jatuh cinta pada lelaki
itu. Meski Nina mendapat banyak rahasia tentangnya, tapi satu hal yang Nina
tidak tahu. Lelaki yang sering bertemu dengannya bukanlah Daniel, tapi Billy
kembarannya. Daniel sedang melakukan perjalanan keluar negri hingga berberapa
lama. Selama itu pula Billy tinggal di apartemen Daniel.
Semakin hari Nina - Billy
semakin dekat. Hingga suatu hari Nina berani mengungkapkan perasaannya.
Sialnya, Nina mengungkapkannya pada Daniel yang sudah pulang dari perjalanannya
dan meminta Billy kembali ke apartemennya sendiri. Daniel yang tidak mengetahui
hubungan Nina – Billy dan menganggap perempuan itu suka padanya, kemudian
memanfaatkannya hingga membuat Nina hancur. Meski akhirnya Nina tahu
kebenarannya, sulit bagi Nina memperbaiki lagi hubungannya dengan Billy.
Baca
juga >>> [Book Review] : Perfect Fling
Review
Ini kisah cinta yang
melibatkan orang-orang yang sulit mengungkapkan perasaannya. Nina digambarkan
sebagai perempuan muda yang ramah, mudah bergaul, bersemangat, dan energik. Dia
berasal dari latar belakang keluarga yang kurang harmonis, terutama hubungannya
dengan ibunya. Terutama saat Nina memutuskan meninggalkan pekerjaannya sebagai
editor dan memilih menjadi dog walker.
Ibunya yang seorang penulis sangat menentang keputusannya.
Ini berkebalikan dengan
Billy. Lelaki itu lebih mendiam, pintar, tertutup, kaku dalam pergaulan, dan
tidak mudah mengungkapkan perasaan. Dia memiliki kembaran bernama Daniel yang
mudah bergaul dan lebih popular darinya. Daniel kurang pintar. Saat sekolah,
Daniel sering meminta Billy mengerjakan tugasnya yang membuat nilainya bagus.
Ini membuat Daniel semakin popular dan membuat Billy tidak senang. Apalagi
Daniel sering memanfaatkan kepopulerannya, terutama pada pada perempuan
termasuk menikung pacar Billy. Sering Billy berpikir untuk membalas Daniel.
Beberapa kali dia menjadi kembarannya, termasuk saat bertemu dengan Nina. Lah,
nyebelin ya punya kembaran kek gini.
Saat bertemu dengan Billy
(yang menyamar sebagai Daniel), Nina merasa lelaki itu berbeda dari biasanya.
Billy lebih pendiam, misterius, meski kaku tapi dia baik dan perhatian pada
Nina. Yang lebih mengejutkan lagi, dia tahu banyak informasi tentang Nina
sampai-sampai perempuan itu beranggapan, Billy memata-matainya.
Ternyata semua ini terjadi
berhubungan dengan pekerjaan Billy sebagai pegawai pemerintah yang mengusut
tentang pajak. Huahoho … Nina yang suka kepo dengan kehidupan pribadi kliennya,
ternyata kalah kepo dengan Billy yang sering bertanya tentang pekerjaan Nina
dan diam-diam menghitung penghasilan perbulannya. Termasuk memantau beberapa
klien Nina yang kebetulan banyak dari kalangan kaya dan bermasalah dengan
pajak. Berasa dapat kejutan nggak sih kalau tiba-tiba punya teman seperti ini.
Saat mereka mulai dekat,
Nina melihat keunikan dalam diri Billy. Lelaki itu mahir memainkan alat musik
Trombon. Waktu kencan pertama, Billy tidak membawa Nina ke tempat mewah tapi
mereka pergi ke tepi dermaga. Billy memainkan Trombonnya untuk Nina dan perempuan
itu bernyanyi mengiringinya. Di sinilah hubungan keduanya mulai mencair. Billy
menyukai Nina tapi bingung cara mengatakannya apalagi tentang kebohongannya
sebagai Daniel. Sedang Nina masih ragu dengan perubahan sikap Daniel (yang
ternyata adalah Billy).
Akhirnya, Nina memberanikan
diri mengutarakan perasaanya pada Billy (yang dianggapnya Daniel). Namun Nina
tidak tahu, saat itu Daniel sudah kembali dan mengusir Billy dari apartemennya.
Dari kisah yang ditulis
dengan POV orang ketiga tunggal ini, aku baru tahu tentang pekerjaan sebagai dog walker. Penulis menjelaskan dengan
baik tentang pekerjaan ini yang menurutku unik. Mereka akan mengajak
berjalan-jalan dan bermain anjing-anjing milik klien.
Pantesan Nina betah, ya.
Rasanya bukan seperti sedang bekerja, lebih ke plesiran gitu. Jalan-jalan ke
taman kota bersama anjing-anjing dan mengajak mereka bermain. Pantas juga kalau
pekerjaan ini mulai jadi primadona dan mulai banyak yang melakoninya.
Persaingan antar dog walker semakin
ketat sampai-sampai Nina harus meningkatkan pelayanannya ke klien dan anjingnya
agar tidak beralih ke dog walker yang
lain.
Karena rata-rata kleinnya
adalah orang sibuk, Nina diberi amanah kunci rumah dan apartemennya. Dia bisa
leluasa masuk dan keluar untuk mengambil dan mengembalikan anjing-anjing
tersebut. Ini yang menjadi catatan pekerjaan dog walker.
Di kisah ini diceritakan
tidak sedikit dog walker yang
memanfaatkan kepercayaan kliennya. Beberapa kejadian, mereka menggeledah dan
mencuri barang berharga klien. Ini juga yang dilakukan Nina meski tidak sampai
melakukan tindakan kriminal. Dia hanya kepo dengan urusan dan barang pribadi
mereka aja, tidak sampai mengambilnya.
Kisah ini ditulis dengan POV
orang ketiga tunggal. Aku suka konflik yang disajikan. Mulai dari kompetisi
antar saudara kembar, persaingan antar sesama dog walker, hingga konflik keluarga. Di kisah dengan alur maju ini,
konflik keluarga bukan hanya terjadi pada Nina-ibunya, Daniel-Billy, tapi juga
Bono-ibunya.
Bono adalah anak salah satu
klien Nina. Dia suka bermain dengan anjingnya sepulang sekolah. Bono selalu
kesepian karena ibunya sering pergi keluar kota. Tidak jarang Nina mengajak
Bono berjalan-jalan bersama anjingnya, lalu mereka berteman akrab. Bono sering
terlihat sedih dan murung. Dia rindu dengan ibunya tapi tidak berani
mengatakannya karena ibunya galak.
Suatu hari Nina berkonflik dengan ibu Bono. Nina marah karena perlakuan ibu Bono pada anaknya dan mengabaikannya. Nina juga mengatakan betapa Bono kesepian dan merindukan ibunya. Dari sinilah ibu Bono baru mengetahui perasaan anaknya yang sebenarnya yang membuatnya merubah sikapnya. Dia menjadi lebih sabar dan perhatian pada Bono, bahkan membiarkan Bono ikut dengannya keluar kota. Syukurlah Nina membantu Bono speak up hingga hubungan Bono – ibunya menjadi lebih baik.
Di kisah ini ada beberapa
kutipan dialog yang kusuka …
“Yang kubutuhkan adalah
pendorong semangat, bukan depresan.”
[Hal : 324]
“Memilih laki-laki itu
sangat mirip membeli sofa.”
[Hal : 326]
“Kadang-kadang, benda
paling berharga adalah benda yang tidak dihargai orang lain.”
[Hal : 327]
“Jangan cepat-cepat
mengambil keputusan, my dear. Tarik
napas.”
[Hal : 328]
Baca juga >>> [Book Review] : Tanya Tania
Selain kutipan dialog di
atas, aku juga mendapat beberapa pelajaran dari kisah ini.
Pentingnya komunikasi. Sebagian orang punya kesulitan untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Dalam artian, mereka lebih tertutup dan sulit mengungkapkan
perasaan. Namun tidak ada salahnya belajar berkomunikasi. Orang lain tidak bisa
terus berprasangka dan menebak-nebak. Apalagi kalau ujung-ujungnya malah salah
kaprah dan memperburuk keadaan. Dan bagi diri sendiri, ini bisa membantu
mengungkapkan perasaan dan keinginan.
Misalnya pada kasus Bono dan
ibunya. Selama ini Bono hanya diam dan tidak berani mengatakan kalau dia
merindukan menghabiskan waktu bersama ibunya. Andai saja Nina tidak mengatakan apa
yang dirasakan Bono pada ibunya, sampai kapan pun ibu Bono tidak akan tahu apa
yang tengah dirasakan anaknya. Bisa jadi selamanya pula Bono akan kesepian.
Perlunya membuat pilihan
dalam hidup. Hidup
adalah pilihan–pilihan. Nina memilih menjadi dog walker dan meninggalkan
pekerjaannya sebagai editor. Sedangkan Billy memilih keluar dari pekerjaannya
lalu membuka sekolah musiknya sendiri dan mengajar Trombon. Mereka berdua membuat keputusan berani dalam hidup mengikuti kata
hati. Awalnya mungkin tidak mudah melepaskan sesuatu yang membuat nyaman dan
sudah dilakukan bertahun-tahun, belum lagi cibiran orang lain yang kadang
menganggap orang tersebut bodoh karena meninggalkan sesuatu yang sudah nyaman
dan mapan. Namun hidup adalah pilihan, bukan.
Lakukan pekerjaan sepenuh
hati. Nina sangat
menikmati pekerjaannya sebagai dog walker
meski dia harus berurusan dengan klien yang banyak maunya dan juga
anjing-anjing yang terkadang susah diatur. Seiring berjalannya waktu, Nina bisa
menikmati pekerjaannya dan melakukannya dengan baik. Bahkan kemudian dia mampu
menilai sifat berbagai jenis anjing. Dari kemampuan barunya inilah dia sering
menerima konsultasi beberapa pihak yang ingin mengdopsi anjing. Nina menjodohkan
kepribadian seseorang dengan jenis anjing yang akan diadopsi.
Kadang kompromi itu perlu. Billy sudah membohongi Nina dan itu membuat Nina
kecewa. Namun akhirnya Nina memaafkan Billy setelah dia meminta maaf, lalu
memberikannya kesempatan kedua. Pun demikian dengan ibu Nina yang melihat putrinya
lebih bahagia dengan pekerjaannya sekarang. Ibu Nina akhirnya menyerah dan
membiarkan anaknya menjalani hidupnya sesuai dengan pilihannya.
Jangan terlalu kepo dengan urusan
orang, terutama kalau kamu overthinking. Nina kepo dengan urusan dan barang pribadi kliennya.
Dia menemukan banyak rahasia kliennya yang terkadang diluar dugaan. Namun
karena itu juga, dia yang overthinking jadi suka berpikiran macam-macam dan berprasangka
buruk.
Tokoh yang kusuka di kisah
ini adalah Billy. Dibalik sikap pendiam dan tertutupnya, Billy sosok yang
cerdas, sopan, dan memiliki kemampuan negosiasi yang baik. Sebagai agen
pemerintah, Billy dinilai berbeda dari agen agen lainnya. Dia membuat beberapa
kesepakatan yang menawarkan win win
solution dengan para targetnya. Orang-orang yang menjadi target Billy lebih
menghormati Billy dan mau mendengarkan saran-sarannya.
Di akhir cerita, setelah
menyelesakan misinya, Billy akhirnya mengundurkan diri dan lebih memilih
mengikuti kata hatinya. Seperti halnya Nina yang memilih menjadi dog walker
dari pada editor, Billy pun memilih mengajar Trombon di sekolah musiknya
sendiri dari pada menjadi pekerja kantoran. Billy kini lebih bisa
mengekpresikan diri dari pada sebelumnya.
Baca juga
>>> [Book Review] : 5 Reasons and More
Data
Buku
Judul
:
The Dog Walker
Penulis
:
Leslie Schnur
Penerbit
:
Gramedia Pustaka Utama
Tebal
:
372
halaman
Tahun
:
2011.
Skor
🌠 4/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^