Selasa, 24 November 2015

[BOOK REVIEW] : THIS GUY IS MINE


Detail Buku
Judul                   :     This Guy Is mine
Penulis                :     Gunan Ariani
Penerbit              :     Stiletto Book
Tebal                  :     269 Halaman
Tahun Terbit       :     November 2014

Sinopsis
Raisa jatuh cinta pada Bastian sejak pandangan pertama. Namun Raisa tak pernah punya keberanian untuk mengungkapkannya. Bastian yang lulusan Amerika, pulang ke Indonesia untuk bergabung di perusahaan keluarga yang kini dikelola oleh tantenya, Ms. Alex. Tidak butuh waktu lama bagi Bastian untuk menjadi primadona di kantor. Pesonanya selalu menjadi perbincangan hangat, sehangat gossip yang menyebar tentang dirinya yang seorang gay.
 Raisa tak berani mengungkapkan perasaannya. Dia tahu diri. Dia hanyalah  anggota salah satu tim di perusahaan La Belle Interior Design. Tim yang diketuai oleh Bastian ini berkesempatan untuk bergabung di proyek Aphrodite Resort. Namun setelah terjadi kesepakatan, tanpa alasan yang jelas, kerjasama dalam proyek Aphrodite Resort terancam batal. Untuk menyelamatkan proyek ini, Ms. Alex meminta Raisa dan Bastian untuk menyelesaikannya.
Belum hilang rasa shock Raisa karena proyek yang dirancangnya terancam batal, gadis itu dihadapkan pada sebuah kejutan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.

“Oke, jadi sebenarnya gue perlu bantuan lo …” Bastian menarik nafas kembali kemudian melanjutkan, “Untuk jadi pacar gue,” kata Bastian seraya tangannya membentuk tanda petik pada kata pacar.
~Halaman 39~

Mimpi apa Raisa semalam. Lelaki yang selama ini didambakannya memintanya untuk menjadi pacarnya, meski pun hanya pacar pura-pura. Mereka tidak hanya bersikap mesra di hadapan teman-teman sekantor, namun juga di hadapan keluarga Raisa. Hingga suatu hari, sebuah amplop dikirim ke meja kerja Raisa. Saat Raisa membukanya, sebuah kejutan lain telah menantinya.

Foto itu memang tidak secara jelas menunjukkan bahwa Bastian adalah seorang gay.
~Halaman 101~
“Singkatnya, aku nggak peduli pendapat kamu soal foto-foto ini dan aku rasa nggak ada perlunya juga aku jelasin ke kamu. Terserah, kamu mau percaya atau nggak, itu nggak ada pengaruhnya buatku,” tandas Bastian.
~Halaman 104~

Semenjak melihat foto-foto itu, Bastian berubah menjadi dingin dan kasar. Raisa merasa sakit hati. Dia tidak mengenal sosok leleki di depannya, yang kemarin dengan begitu lebut dan romantis memperlakukannya, memeluknya, bahkan menciumnya.

“Jangan giniin aku lagi, please. Udah cukup perkataan kamu tadi siang bikin aku sakit dan please, aku nggak mau denger kata-katamu yang nyakitin aku lagi.” Suara Raisa bergetar karena berusaha berbicara sambil menahan tangisnya.

~Halaman 109~

Saat berangkat ke Bali untuk menyelesaikan masalah mereka yang bersangkutan dengan proyek Aphrodite Resort, hubungan Raisa dan Bastian sudah membaik. Saat berada di Bali pula, Bastian bertemu dengan teman lamanya bernama Sammy. Yang membuat Raisa gusar adalah, Sammy adalah lelaki gay yang menyukai Bastian. Untuk beberapa saat Sammy berhasil mencuri perhatian Bastian dan membuat Raisa merasa disingkarkan oleh Bastian.

“Jangan hanya karena lo kenal lebih dulu dengan Bastian, lo jadi ngerasa Bastian itu juga sama kayak lo.” Kata Raisa tanpa emosi, kemudian menambahkan, “Denger ya, gue bukan anak kecil yang gampang takut dengan gertakan lo barusan. Lagian, apapun yang menjadi masa lalu Bastian, gue percaya sama dia.”
Bersaing dengan seorang gay? Yang benar saja!

~Halaman 170~

Raisa cemburu. Dia pacar Bastian, meski pacar pura-pura. Namun bukan berarti dia tidak bisa membuat Bastian jatuh cinta padanya. Raisa percaya, dia masih punya peluang untuk mencuri perhatian Bastian kembali, meski dengan berbagai cara yang terkadang membuat Bastian hampir tak mampu menahan nafsunya.

Review
Novel ini ditulis dengan gaya bahasa yang asyik, ringan, dan mengalir. Cerita tentang seorang perempuan bernama Raisa yang harus bersaing dengan seorang gay bernama Sammy untuk memperbutkan perhatian Bastian  yang seorang lelaki normal. Ada sedikit tema sensitive di sini meski tidak membahasnya secara mendalam.
 Saya suka tokoh Raisa yang digambarkan sebagai sosok perempuan cerdas yang mandiri, cantik, pantang menyerah, dan periang. Tak salah jika dia mampu menarik perhatian banyak lelaki, termasuk Bastian.
Menurut saya, konfliknya kurang mendalam. Terutama antara Raisa dan Sammy yang bersaing memperebutkan Bastian. Mungkin bisa dipertajam, bagaimana cara Sammy mempertahankan Bastian.

Skor
         Tiga setengah bintang dari lima bintang untuk novel ini.

2 komentar:

Terimakasih telah berbagi komentar ^^