Kamis, 29 Agustus 2024

[Book Review] : The Sky is Falling – Siapa Kawan Siapa Lawan


Sinopsis

Dana Evans seorang jurnalis dan pembaca berita yang baru pulang liputan dari daerah konflik. Bersamaan, terjadi pembunuhan pada salah satu orang terkenal. Saat melakukan liputan, Dana mendapati seluruh kekuarga korban tewas dalam berbagai kecelakaan dalam kurun waktu berbeda.

Dana mendapati kejanggalan dalam peristiwa pembunuhan itu yang membuatnya melakukan investigasi mandiri. Siapa sangka, kejadian ini tidak sesederhana dugaannya. Satu persatu fakta terkuak, yang membawa Dana berkeliling dunia. Banyak orang terlibat. Mereka bukan orang biasa, melainkan orang-orang penting yang memiliki kekuasaan. Lebih banyak korban berjatuhan, termasuk Dana yang nyawanya terancam. Namun hal ini tidak menyurutkan niatnya untuk terus menguak misteri dan rahasia kotor orang-orang yang terlibat dalam kasus ini.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Misteri 3 Sekawan

 

Review

Hai, BESTie. Aku kembali lagi mereview sebuah novel terjemahan bergenre thriller – misteri. Kali ini ada novel karya Sidney Sheldon berjudul The Sky is Falling. Kisah ini agar sedikit berat. Aku butuh effort dan fokus saat membacanya. Ini dikeranakan alur ceritanya yang penuh intrik dan konspirasi yang melibatkan elit global.

Ada dua konflik besar dalam cerita ini. Dana harus mengurus anak angkatnya yang harus beradaptasi dengan kehidupannya yang baru. Di sisi lain, Dana ingin mengungkap kasus kematian seorang politisi muda dari keluarga ternama.

Konflik pertama, Dana harus membantu Kemal, anak yang diadopsinya dari daerah konflik. Kemal yang terbiasa dengan kekerasan dan peperangan harus beradaptasi dengan kehidupan normal. Itu sangat sulit bagi Kemal. Apalagi dia sering di bully teman-teman sekolahnya, bukan hanya karena kemampuan bahasa inggrisnya yang terbatas, tapi juga kekurangan fisiknya yang hanya punya satu kaki. Dana harus membantu Kemal beradaptasi dengan semuanya, termasuk menstabilkan emosinya. Kemal sering mengamuk sebagai respon dari sikap tidak menyenangkan teman-teman sekolahnya. Dana sering dipanggil kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah Kemal. Bahkan Kemal dikeluarkan dari sekolahnya. Semua ini membuat Dana pusing dan ikutan emosi menghadapi Kamal.

Konflik kedua, berhubungan dengan kehidupan pribadi Dana. Dana bertunangan dengan kekasihnya, Jeff Connors. Masalahnya, Jeff seorang duda tanpa anak. Mantan istri Jeff masih sering menghubungunya, seolah belum merelakan Jeff. Bahkan saat perempuan itu divonis sakit kanker oleh dokter, Jeff meminta izin ke Dana untuk terus membersamainya. Situasi ini membuat Dana kurang nyaman. Bahkan hubungan mereka sempat renggang karena rasa cemburu yang dirasakan Dana.

Konflik berikutnya, Dana melakukan investigasi mandiri atas kasus terbunuhnya Gary Wintrop dan keluarga besarnya. Awalnya semua mengira, terbunuhnya satu keluarga itu hanya kematian biasa. Namun setelah diselidiki lebih lanjut satu persatu kematian anggota keluarga Wintrop yang seolah seperti kecelakaan dan perampokan, ternyata ini adalah pembunuhan yang melibatkan elit global.

Selama melakukan investigasi, Dana bertemu banyak orang. Dana terus waspada karena ternyata sosok yang seolah teman ternyata adalah lawan. Beberapa kali Dana terjebak dan hampir kehilangan nyawa. Bahkan beberapa orang yang menjadi informan maupun membantunya menjadi korban.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Before 30

 

Tokoh Dana Evans digambarkan sebagai perempuan mandiri, pemberani, cerdas, tangguh, dan pantang menyerah. Karenanya, Dana dianggap sebagai ancaman untuk beberapa pihak. Ayah Dana sudah meninggal. Dia tidak akur dengan ibunya. Dia bertunangan dengan lelaki yang seprofesi dengannya. Pengalamannya liputan di daerah perang, menggerakkan hatinya untuk mengadopsi seorang anak bernama Kemal dan membawanya ke Amerika. Selama mengasuh Kamal inilah, Dana menjadi seperti seorang ibu yang super sabar dengan berbagai polah tingkah Kamal.

Jeff Connors seorang duda tanpa anak. Dia lelaki yang penyayang, penyabar, dan perhatian. Perhatiannya tidak hanya tercurah untuk Dana, kekasihnya, tapi juga pada Kamal. Tidak jarang keduanya berbincang, bukan hanya seperti ayah dan anak, tapi juga sebagai sahabat. Sangking perhatiannya, Jeff juga masih berhubungan baik dengan mantan istrinya. Ini yang sering membuat Dana cemburu karen Jeff terkadang berlebihan memberikan perhatian kepada mantannya itu seolah keduanya masih bersama.

Kemal adalah anak menjelang remaja yang tumbuh di daerah konflik. Karena pengalaman hidupnya yang penuh dengan kekerasan dan kurangnya kasih sayang membuat Kemal tumbuh menjadi pribadi yang keras dan suka berkelahi. Mungkin, ini adalah cara yang Kemal ketahui untuk bertahan hidup setelah melihat seluruh anggota keluarganya terbunuh di depan matanya. Seiring berjalannya waktu, Kemal berubah. Semua ini karena kasih sayang orang-orang sekitarnya. Dana dan Jeff menunjukkan betapa mereka sangat menyayangi Kemal. Mereka juga sering bicara dari hati ke hati, menghabiskan waktu bersama yang membuat Kemal merasa diperhatikan dan disayangi.

Roger Hudson dan Pamela Hudson adalah sepasang suami istri. Roger adalah politisi, dan Pamela adalah ibu rumah tangga. Namun keduanya adalah sosialita, orang penting yang ternyata mendalangi banyak kejadian di Amerika. Bisa dibilang semacam elit global, gitu. Keduanya sama-sama manipulative dan menghalalkan segala acara untuk mencapai tujuannya.



Baca juga >>> [Book Review] - Misteri Kaca-kaca Remuk

 

Meskipun cerita di novel ini agak berat tapi aku sangat menikmatinya. Setiap ketegangan membuatku semakin penasaran dengan yang terjadi pada Dana di adegan berikutnya. Seru, sih, mengikuti ketegangan yang penulis berikan pada tokoh Dana. Dan selama membaca novel ini ada beberapa kutipan yang kusuka. Meski tidak banyak, tapi aku suka tulisan ala ala quote ini.

“Tak ada manusia yang hidup sendiri. Apa yang terjadi pada seseorang, pasti menimpa kita semua, karena kita semua terbuat dari tanah liat dan debu. Kita mengalami waktu yang sama. Jarum detik universal memulai gerakannya yang tak kenal ampun menuju menit berikutnya.”

[Hal : 13]

"Kau tidak cacat. Kau menilai orang bukan dari berapa lengan atau kaki yang mereka miliki. Kau menilai mereka berdasarkan diri mereka."

[Hal : 85]

"Orang harus berusaha bersenang-senang mumpung masih bisa."

[Hal : 209]

 

Setiap kisah memiliki hikmah. Pun demikian dengan novel ini yang memberiku beberapa pelajaran dari keseluruhan cerita.

  • Selesaikan masa lalu sebelum membuka lembaran baru. Ini aku dapatkan dari hubungan Dana dengan Jeff. Jeff seolah masih terjebak memori saat masih bersama dengan mantan istrinya, hingga membuat Dana seolah tersingkir.
  • Kemanusiaan mengalahkan ego. Dana dengan tulus mengangkat Kemal sebagai anak angkatnya. Kemal tidak sempurna, punya kekurangan secara fisik dan trauma perang. Namun Dana dengan sabar membantu Kemal beradaptasi dengan dunai barunya. Dana sosok yang popular. Bisa saja dia mengacuhkan Kemal dan kembali ke Amerika dengan popularitasnya.
  • Bukan berprasangka, hanya perlu waspada. Berkaca dari kasus Dana, orang yang selama ini paling depan mendukungnya ternyata justru yang paling mengincarnya. Padahal Dana sangat percaya, bahkan mengkomunikasikan segala hal temuan investigasinya kepada mereka. Mereka malah ingin mencelakai Dana.
  • Sekerasnya karang tapi kalau sering diterjang air laut maka akan lapuk juga. Ini yang terjadi pada Kemal yang memiliki pembawaan keras dan emosi yang tidak stabil. Dana dan Jeff memberikan perhatian dan kasih sayang terus menerus tanpa batas hingga mampu meluluhkan hati anak lelaki itu, hingga Kemal berubah menjadi sosok yang lebih baik.
  • Serapat-rapatnya bangkai ditutupi baunya akan tercium juga. Ini adalah kasus-kasus yang Dana temukan selama investigasi. Banyak kasus mulai dari kejahatan, penghilangan nyawa, hingga pelecehan yang melibatkan elit global dan ditutupi agar tidak muncul ke permukaan. Saat menemukan kenyataan itu, Dana merasa miris karena banyak pihak tidak bersalah harus menanggung hukuman atas hal tidak dilakukannya.

Baca juga >>> [Book Review] - Perfect Fling

 

Kisah ini ditulis dengan POV orang ketiga tunggal dari sudut pandang Dana. Pacenya sedang, alur ceritanya maju. Setting yang digunakan dalam kisah ini berada di beberapa negara bagian Amerika, beberapa negara Eropa, dan juga Rusia.

Aku merasakan ketegangan selama membaca kisah ini. Dari awal hingga akhir, terkadang aku harus menahan napas untuk melepaskan ketegangan dalam pikiranku. Konflik politik yang ditulis apik oleh penulis dipadu dengan misteri yang datang bertubi-tubi. Lapis demi lapis misteri itu mulai diungkap tapi selalu dibarengi dengan munculnya misteri yang lain. Aku sebagai pembaca dibawa berkeliling dunia meski bukan untuk bertamasya tapi mengungkap kebenaran dan pelaku sebenarnya.

Dari semua tempat yang menjadi setting kisah ini, yang menarik perhatianku adalah saat Dana berada di Rusia. Dia diajak untuk menjelajah ke bawah bumi menuju sebuah tempat rahasia bernama Krasnoyarsk-26. Di sini imajinasiku benar-benar bekerja, membayangkan turun ke dalam perut bumi, lalu tinggal di sebuah kota buatan di dalamnya.

Pada catatan penulis, pada bagian akhir novel, tepatnya pada halaman 421, meski kisah Dana ini adalah fiksi tapi kota Krasnoyarsk-26 nyata adanya. Ini adalah satu dari tiga kota tertutup yang berada di Siberia tengah dan difungsikan sebagai tempat memproduksi nuklir. Wow banget, sih, ini.



Baca juga >>> [Book Review] - Tanya Tania

 

Data Buku

Judul          :    The Sky is Falling

Penulis      :    Sidney Sheldon

Penerbit     :    Gramedia Pustaka Utama

Tebal         :    420 halaman

Tahun        :    2006

 

Rate

🌠 4/5

 

 

~ Hana Aina ~

Baca juga, ya ...






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^