Sinopsis
Letnan Eve
Dallas menangani sebuah kasus pembunuhan yang melibatkan sebuah keluarga. Semua
anggota keluarga itu dibunuh : ayah, ibu, anak lelaki, asisten rumah tangga.
Seharusnya para pelaku juga menghabisi anak perempuan keluarga itu, Nexie.
Namun gadis berusia sembilan tahun itu luput dari pembantaian yang justru
mengenai sahabatnya yang saat itu sedang bermalam di rumahnya. Nexie kini
berada dalam perlindungan Letnan Dallas. Gadis itu terus diburu karena para pelaku
itu merasa operasi sapu bersihnya belum tuntas. Bahkan mereka tak segan
menghabisi semua pihak yang berupaya menyembunyikan dan menyelamatkan gadis
itu, termasuk para pekerja dari Depertemen Perlindungan Anak, para polisi,
termasuk Letnan Dallas yang menjadi target utama mereka selain Nexie.
Baca juga >>> [Book Review] - 5 Reasons and More
Review
Hai, BESTie. Di kesempatan
kali ini aku akan mereview sebuah novel yang menyuguhkan perpaduan genre
thriller, science fiction, dan juga romance. Komplit, kan. Manis-manisnya ada,
tegangnya ada, petualangannya pun ada.
Seperti
judulnya, Survivor in Death, yang berarti para penyitas kematian, para tokoh
yang terlibat di kisah ini merupakan orang-orang yang pernah bersinggungan dengan
kematian. Nexie, gadis kecil yang luput dari pembantaian keluarganya. Letnan
Dallas yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan sering mendapat kekerasan
sewaktu kecil tapi dia melawan hingga menghabisi pelaku. Roarke, suami dari
Letnan Dallas, yang semasa kecilnya harus bertahan dari perilaku kasar ayahnya
hingga tumbuh menjadi mafia dan sering bersinggungan dengan tugas penghilangan
nyawa. Dan juga Summerset yang harus menerima kenyataan anak perempuan
satu-satunya meninggal akibat penganiayaan dan juga pelecehan.
Baik Letnan
Dallas, Roarke, maupun Summerset perlahan mulai memperbaiki hidup, melepaskan
masa lalu, dan berusaha berdamai dengan trauma. Namun saat Nexie masuk ke
kehidupan mereka, pergulatan batin terjadi, kenangan peristiwa masa lalu mereka
kembali. Hal ini terkadang menyulut amarah, ketakutan, bahkan dendam dalam diri
mereka. Mereka bersama kepolisian berusaha melindungi Nexie, menyembuhkan
traumanya, dan memburu para pelaku. Aku merasa, pada bagian inilah penulis
memasukkan isu mental health terutama dalam hal trauma dari peristiwa yang
tidak menyenangkan.
Awal
membaca kisah dengan POV orang ketiga tunggal ini membuatku begidik karena
dibuka dengan adegan berdarah-darah dari keluarga Nexie. Kemudian alur bergerak
maju dengan sangat lambat membuatku sedikti bosan. Namun saat kupaksakan terus
membaca, aku mandapati keasyikan membaca pada bab-bab berikutnya, saat satu per
satu petunjuk dari pelaku dan motif pembunuhan mulai terkuak.
Membaca
kisah ini terutama saat penjabaran hasil investigasi, data foresnik, dan juga
autopsi, aku seperti membaca hasil data beneran. Bukan seperti cerita fiksi.
Mungkin karena totalitas penulis dalam membangun alur cerita. Nggak kebayang
keseriusan riset yang dilakukan untuk menyajikan bagian ini.
Kisah ini mengambil
tempat di New York. Uniknya, setting waktu yang digunakan penulis adalah masa
depan. Sekitar tahun 2059. Dikisahkan saat itu dunia baru saja bangkit dari
sebuah perang besar. Tatanan dunia baru dimulai. Teknologi yang sudah
berkembang pesat diperlihatkan di sepanjang adegan. Ada komputer dan alat
cangging digunakan oleh para tokoh. Termasuk adanya droid sebagai penjaga, manusia hologram yang dipekerjakan sebagai
asisten, serta dunia ilusi yang diciptakan Roarke. Tidak berhenti sampai di
situ. Untuk melakukan aktivitas harian, para tokoh juga menggunakan peralatan
canggih seperti autochef, semacam pantry yang bisa menyajikan makanan sendiri
sesuai dengan menu yang dimasukkan ke dalam program. Belum lagi kendaraan yang
bukan hanya di darat tapi juga udara. Mobil yang bisa terbang hingga membuat
lalulintas udara macet.
Baca juga >>> [Book Review] - Jejak Rayuan Coretti
Misteri
pembunuhan yang tidak kunjung menemukan titik temu membuat Letnan Dallas
frustasi. Pada bagian kisah ini, aku menemukan beberapa dialog yang motivasi
baik bagi Letnan Dallas yang mulai putus asa. Pun demikian bagi Nexie yang
sedang berusaha mengikhlaskan kepergian keluarganya.
“Setiap
kehilangan terasa berat. Menerima perintah rasanya lebih ringan daripada
memberi perintah. Kau harus memikul beban itu, dan berhenti bertanya pada diri
sendiri apakah sebaiknya kau melakukan tindakan berbeda. Kau melakukan yang
perlu dilakukan, sama seperti anggotamu melaksanakan apa yang menjadi tugas
mereka. Kita mungkin saja kehilangan lebih banyak anggota dalam memburu pelaku
semua ini, dan kau tidak boleh ragu memberi perintah, tidak boleh
mempertanyakan ulang tindakan yang kau tahu memang seharusnya kau lakukan.”
[Hal
: 286]
“Dalam dunia
nyata yang berisi kebaikan dan kejahatan, kebaikan takkan menyelenggarakan pest
ajika memiliki alasan untuk berpikir kejahatan mungkin akan mencoba merusak
pesta mereka.”
[Hal
: 537]
“Sekarang
tempat itu hanya bangunan, yang terbuat dari batu, pasir, dan segala macam.
Yang penting adalah kenangan yang kau alami di sana sebelum peristiwa mengerikan
itu terjadi.”
[Hal
: 586]
Baca juga >>> [Book Revie] - Living with Disasters
Meski
menghadirkan anak kecil sebagai salah satu tokoh, tapi kisah ini diperuntukkan
bagi pembaca dewasa. Ada beberapa adegan dewasa, adegan berdarah-darah,
kekerasan, hingga kata-kata kasar.
Di luar semua
itu, ada beberapa pelajaran yang kuambil dari kisah ini …
- Kebenaran pasti menang. Selalu optimis, segala sesuatu hal baik di dunia ini
akan menang meski jalan untuk meraih kemenangan itu tidak mulus, bahkan
berliku, dan butuh perjuangan ekstra.
- Perlunya kekompakan tim dalam menjalankan misi. Nggak kebayang, sih, kalau Letnan Dallas bekerja
sendiri untuk meringkus para pelaku kejahatan ini, atau kerja timnya nggak
kompak dalam melaksanakan misi pengejaran. Tentu para penjahat itu nggak akan
tertangkap. Di sinilah pentingnya kekompakan tim. Apalagi jika dipimpin oleh
seorang leader setegas dan sepemberani Letnan Dallas.
- Beberapa orang memiliki trauma masa lalu, tapi semua dikembalikan pada yang bersangkutan :
menyerah atau melanjutkan hidup. Mungkin tidak semudah itu melupakan masa lalu.
Apalagi dengan trauma mendalam. Perlu perjuangan untuk melepaskannya. Tidak ada
salahnya meminta tolong atau para ahli. Perlu juga mengkondisikan memiliki
support system yang baik dan mendukung ke arah positif.
Letnan Eve Dallas
adalah sosok perempuan pemberani, tegas dan terkesan galak, blak-blakkan saat
ngomong sampai tidak segan mengucapkan kata kasar. Dia punya trauma masa kecil
dengan kekerasan yang menimpanya. Saat dai bertemu Nexie, Dallas seperti
melihat dirinya sendiri di masa lalu. Perempuan ini juga digambarkan kurang
suka berinteraksi dengan anak-anak sehingga dia butuh bantuan orang lain untuk
sekedar ngobrol dengan Nexie.
Roarke
digambarkan sebagai mantan mafia, sosoknya tenang, pintar mengoperasikan
komputer dan menciptakan peralatan canggih. Dia juga punya trauma dengan masa
kecilnya. Bedanya, Roarke lebih bersahabat dengan anak-anak karena dia lebih
bisa mengatasi traumanya. Lelaki ini sangat bucin pada Dallas.
Summerset
adalah malaikat penolong Roarke. Dialah yang menyelamatkan Roarke dari kematian
dan memberikan kehidupan baru. Summerset sosok yang penyayang. Dia adalah
lelaki tua yang sangat sayang pada Nexie. Nexie mengingatkan Summerset pada
anaknya perempuannya yang telah tiada. Dia sering berkonflik dengan Dallas
karena Summerset merasa Dallas mengacuhkan Nexie. Sedangkan Dallas merasa
Summerset yang terbawa perasaan menganggap Nexie seolah anaknya.
Baca juga >>> [Book Review] - Acc, Pak!
Ini adalah
kisah bergenre thriller, science fiction, dan romance yang ditulis oleh JD
Robb. Dan ternyata, JD Robb adalah nama lain dari Nora Robert. Aku punya
beberapa karya Nora Robert. Setahuku, penulis ini sering menulis kisah bergenre
romace. Baru kali ini aku membaca karyanya dalam genre lain. Itu pun dia
menggunakan nama pena yang lain. Hmmm … Kira-kira kenapa, ya, harus pakai nama
lain? Apakah karena nama Nora Robert lebih identik dengan karya bergenre
romance sehingga saat menulis genre lain penulis menggunakan nama lain untuk
melepas kesan romance nya? Entahlah. Kalau kalian ada yang tahu, bisikin aku di
kolom komentar, ya.
Data Buku
Judul
:
Survivor in Death
Penulis
:
J.D Robb
Penerbit
:
Gramedia Pustaka Utama
Tebal
:
592
halaman
Tahun
:
2014.
Baca juga >>> [Book Review] - Hanya Cinta-Nya Tujuan Jiwa Ini Terlahir
Skor
🌠 4/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^