Kamis, 08 Juni 2023

[Book Review] : Survivor in Death – Beberapa Orang Seperti Diberi Kesempatan Kedua dalam Hidup


Sinopsis

Letnan Eve Dallas menangani sebuah kasus pembunuhan yang melibatkan sebuah keluarga. Semua anggota keluarga itu dibunuh : ayah, ibu, anak lelaki, asisten rumah tangga. Seharusnya para pelaku juga menghabisi anak perempuan keluarga itu, Nexie. Namun gadis berusia sembilan tahun itu luput dari pembantaian yang justru mengenai sahabatnya yang saat itu sedang bermalam di rumahnya. Nexie kini berada dalam perlindungan Letnan Dallas. Gadis itu terus diburu karena para pelaku itu merasa operasi sapu bersihnya belum tuntas. Bahkan mereka tak segan menghabisi semua pihak yang berupaya menyembunyikan dan menyelamatkan gadis itu, termasuk para pekerja dari Depertemen Perlindungan Anak, para polisi, termasuk Letnan Dallas yang menjadi target utama mereka selain Nexie.

 

Baca juga >>> [Book Review] - 5 Reasons and More

 

Review
Hai, BESTie. Di kesempatan kali ini aku akan mereview sebuah novel yang menyuguhkan perpaduan genre thriller, science fiction, dan juga romance. Komplit, kan. Manis-manisnya ada, tegangnya ada, petualangannya pun ada.

Seperti judulnya, Survivor in Death, yang berarti para penyitas kematian, para tokoh yang terlibat di kisah ini merupakan orang-orang yang pernah bersinggungan dengan kematian. Nexie, gadis kecil yang luput dari pembantaian keluarganya. Letnan Dallas yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan sering mendapat kekerasan sewaktu kecil tapi dia melawan hingga menghabisi pelaku. Roarke, suami dari Letnan Dallas, yang semasa kecilnya harus bertahan dari perilaku kasar ayahnya hingga tumbuh menjadi mafia dan sering bersinggungan dengan tugas penghilangan nyawa. Dan juga Summerset yang harus menerima kenyataan anak perempuan satu-satunya meninggal akibat penganiayaan dan juga pelecehan.

Baik Letnan Dallas, Roarke, maupun Summerset perlahan mulai memperbaiki hidup, melepaskan masa lalu, dan berusaha berdamai dengan trauma. Namun saat Nexie masuk ke kehidupan mereka, pergulatan batin terjadi, kenangan peristiwa masa lalu mereka kembali. Hal ini terkadang menyulut amarah, ketakutan, bahkan dendam dalam diri mereka. Mereka bersama kepolisian berusaha melindungi Nexie, menyembuhkan traumanya, dan memburu para pelaku. Aku merasa, pada bagian inilah penulis memasukkan isu mental health terutama dalam hal trauma dari peristiwa yang tidak menyenangkan.

Awal membaca kisah dengan POV orang ketiga tunggal ini membuatku begidik karena dibuka dengan adegan berdarah-darah dari keluarga Nexie. Kemudian alur bergerak maju dengan sangat lambat membuatku sedikti bosan. Namun saat kupaksakan terus membaca, aku mandapati keasyikan membaca pada bab-bab berikutnya, saat satu per satu petunjuk dari pelaku dan motif pembunuhan mulai terkuak.

Membaca kisah ini terutama saat penjabaran hasil investigasi, data foresnik, dan juga autopsi, aku seperti membaca hasil data beneran. Bukan seperti cerita fiksi. Mungkin karena totalitas penulis dalam membangun alur cerita. Nggak kebayang keseriusan riset yang dilakukan untuk menyajikan bagian ini.

Kisah ini mengambil tempat di New York. Uniknya, setting waktu yang digunakan penulis adalah masa depan. Sekitar tahun 2059. Dikisahkan saat itu dunia baru saja bangkit dari sebuah perang besar. Tatanan dunia baru dimulai. Teknologi yang sudah berkembang pesat diperlihatkan di sepanjang adegan. Ada komputer dan alat cangging digunakan oleh para tokoh. Termasuk adanya droid sebagai penjaga, manusia hologram yang dipekerjakan sebagai asisten, serta dunia ilusi yang diciptakan Roarke. Tidak berhenti sampai di situ. Untuk melakukan aktivitas harian, para tokoh juga menggunakan peralatan canggih seperti autochef, semacam pantry yang bisa menyajikan makanan sendiri sesuai dengan menu yang dimasukkan ke dalam program. Belum lagi kendaraan yang bukan hanya di darat tapi juga udara. Mobil yang bisa terbang hingga membuat lalulintas udara macet.



Baca juga >>> [Book Review] - Jejak Rayuan Coretti

 

Misteri pembunuhan yang tidak kunjung menemukan titik temu membuat Letnan Dallas frustasi. Pada bagian kisah ini, aku menemukan beberapa dialog yang motivasi baik bagi Letnan Dallas yang mulai putus asa. Pun demikian bagi Nexie yang sedang berusaha mengikhlaskan kepergian keluarganya.

“Setiap kehilangan terasa berat. Menerima perintah rasanya lebih ringan daripada memberi perintah. Kau harus memikul beban itu, dan berhenti bertanya pada diri sendiri apakah sebaiknya kau melakukan tindakan berbeda. Kau melakukan yang perlu dilakukan, sama seperti anggotamu melaksanakan apa yang menjadi tugas mereka. Kita mungkin saja kehilangan lebih banyak anggota dalam memburu pelaku semua ini, dan kau tidak boleh ragu memberi perintah, tidak boleh mempertanyakan ulang tindakan yang kau tahu memang seharusnya kau lakukan.”

[Hal : 286]

“Dalam dunia nyata yang berisi kebaikan dan kejahatan, kebaikan takkan menyelenggarakan pest ajika memiliki alasan untuk berpikir kejahatan mungkin akan mencoba merusak pesta mereka.”

[Hal : 537]

“Sekarang tempat itu hanya bangunan, yang terbuat dari batu, pasir, dan segala macam. Yang penting adalah kenangan yang kau alami di sana sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi.”

[Hal : 586]

 

Baca juga >>> [Book Revie] - Living with Disasters

 

Meski menghadirkan anak kecil sebagai salah satu tokoh, tapi kisah ini diperuntukkan bagi pembaca dewasa. Ada beberapa adegan dewasa, adegan berdarah-darah, kekerasan, hingga kata-kata kasar.

Di luar semua itu, ada beberapa pelajaran yang kuambil dari kisah ini …

  • Kebenaran pasti menang. Selalu optimis, segala sesuatu hal baik di dunia ini akan menang meski jalan untuk meraih kemenangan itu tidak mulus, bahkan berliku, dan butuh perjuangan ekstra.
  • Perlunya kekompakan tim dalam menjalankan misi. Nggak kebayang, sih, kalau Letnan Dallas bekerja sendiri untuk meringkus para pelaku kejahatan ini, atau kerja timnya nggak kompak dalam melaksanakan misi pengejaran. Tentu para penjahat itu nggak akan tertangkap. Di sinilah pentingnya kekompakan tim. Apalagi jika dipimpin oleh seorang leader setegas dan sepemberani Letnan Dallas.
  • Beberapa orang memiliki trauma masa lalu, tapi semua dikembalikan pada yang bersangkutan : menyerah atau melanjutkan hidup. Mungkin tidak semudah itu melupakan masa lalu. Apalagi dengan trauma mendalam. Perlu perjuangan untuk melepaskannya. Tidak ada salahnya meminta tolong atau para ahli. Perlu juga mengkondisikan memiliki support system yang baik dan mendukung ke arah positif.

Letnan Eve Dallas adalah sosok perempuan pemberani, tegas dan terkesan galak, blak-blakkan saat ngomong sampai tidak segan mengucapkan kata kasar. Dia punya trauma masa kecil dengan kekerasan yang menimpanya. Saat dai bertemu Nexie, Dallas seperti melihat dirinya sendiri di masa lalu. Perempuan ini juga digambarkan kurang suka berinteraksi dengan anak-anak sehingga dia butuh bantuan orang lain untuk sekedar ngobrol dengan Nexie.

Roarke digambarkan sebagai mantan mafia, sosoknya tenang, pintar mengoperasikan komputer dan menciptakan peralatan canggih. Dia juga punya trauma dengan masa kecilnya. Bedanya, Roarke lebih bersahabat dengan anak-anak karena dia lebih bisa mengatasi traumanya. Lelaki ini sangat bucin pada Dallas.

Summerset adalah malaikat penolong Roarke. Dialah yang menyelamatkan Roarke dari kematian dan memberikan kehidupan baru. Summerset sosok yang penyayang. Dia adalah lelaki tua yang sangat sayang pada Nexie. Nexie mengingatkan Summerset pada anaknya perempuannya yang telah tiada. Dia sering berkonflik dengan Dallas karena Summerset merasa Dallas mengacuhkan Nexie. Sedangkan Dallas merasa Summerset yang terbawa perasaan menganggap Nexie seolah anaknya.

 


Baca juga >>> [Book Review] - Acc, Pak!

 

Ini adalah kisah bergenre thriller, science fiction, dan romance yang ditulis oleh JD Robb. Dan ternyata, JD Robb adalah nama lain dari Nora Robert. Aku punya beberapa karya Nora Robert. Setahuku, penulis ini sering menulis kisah bergenre romace. Baru kali ini aku membaca karyanya dalam genre lain. Itu pun dia menggunakan nama pena yang lain. Hmmm … Kira-kira kenapa, ya, harus pakai nama lain? Apakah karena nama Nora Robert lebih identik dengan karya bergenre romance sehingga saat menulis genre lain penulis menggunakan nama lain untuk melepas kesan romance nya? Entahlah. Kalau kalian ada yang tahu, bisikin aku di kolom komentar, ya.

 

 

Data Buku

Judul      :   Survivor in Death

Penulis   :   J.D Robb

Penerbit :   Gramedia Pustaka Utama

Tebal      :   592 halaman

Tahun    :   2014.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Hanya Cinta-Nya Tujuan Jiwa Ini Terlahir

 

Skor

🌠 4/5

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...






 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^