Senin, 15 April 2024

[Book Review] : Her Beautiful Eyes – Tidak Ada Manusia yang Sempurna

 


SINOPSIS

Tiara selalu merasa insecure dengan kondisi fisiknya. Dia sering kehilangan harapan jika itu berhubungan dengan masalah jodoh. Sampai-sampai Tiara pernah berujar pasrah jika akhirnya dia tidak menikah karena tidak ada lelaki yang menginginkannya. Namun semua berubah saat Tiara bertemu Hakam, bosnya di sebuah perusahaan batik. Perlahan perasaan Tiara mulai terbuka meski Tiara sering mengingkarinya. Penampilan Hakam yang gagah, tampan, dan juga mapan, membuat Tiara seolah pungguk merindukan bulan. Siapa sangka, diam-diam Hakam pun punya hati pada Tiara dan tidak mengindahkan kekurangan fisiknya. Di sisi lain, ada Antariksa yang juga memberi perhatian pada Tiara. Lelaki itu teman dekat Tiara dan memiliki kekurangan yang sama. Pertemanan dan kenyamanan saat mereka bersama membuat Antariksa memberanikan diri mengungkapkan perasaannya pada Tiara. Kini, Tiara berada pada persimpangan yang membuat hatinya semakin galau memutuskannya.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Nulis Diary, yuk!

 

REVIEW

Hai, BESTie. Siapa, nih, yang suka baca cerita romance dengan balutan religi? Kamu bisa masukkan novel ini ke dalam to do list mu. Yup! Ini adalah kisah romance - religi karya Rein DJ.

Novel ini berkisah tentang Tiara, seorang disabilitas yang selalu insecure dengan fisiknya. Dia selalu minder terutama yang berhubungan dengan jodoh. Bahkan sangking putus asanya, Tiara sering bilang pasrah kalau ternyata dia harus menjalani hidupnya sendirian, tanpa ada pasangan mendampingi. Ini adalah konflik pertama yang dihadirkan penulis di kisah ini, konflik dalam diri tokoh sendiri.

Konflik berikutnya adalah saat Tiara bekerja pada Hakam. Lelaki itu perhatian pada Tiara yang membuat perempuan itu mulai ge-er dengan perlakuan istimewa Hakam. Tiara merasa Hakam terlalu jauh dari jangkauannya, terlebih lelaki itu sudah punya pacar yang cantiknya bak artis ibu kota.

Konflik ketiga yang dihadirkan penulis di kisah ini, saat Antariksa, sahabat Tiara yang juga seorang disabilitas, menyatakan cinta padanya. Lelaki itu tempat Tiara curhat dan berdiskusi banyak hal. Mereka bergitu dekat. Hal inilah yang membuat Tiara bimbang karena tidak ingin persahabatan mereka rusak andai Tiara menerima cinta Antariksa tapi kemudian percintaan mereka kandas di tengah jalan.

Tiara digambarkan sebagai sosok perempuan mandiri, penuh semangat, peduli pada sesama, tapi suka berkonflik dengan prasangka-prasangka dalam pikirannya.

Hakam adalah lelaki pekeja keras, bertanggung jawab dan perhatian pada keluarga. Dia juga perhatian pada orang lain, terutama pada Tiara. Di balik sosok yang berwibawa, lelaki ini suka to the point tanpa basa-basi.

Antariksa adalah anak orang kaya. Meski penyandang disabilitas, lelaki ini punya banyak kesempatan mengenyam pendidikan tinggi bahkan hingga ke luar negri. Dengan berbagai previlege yang dimiliki, dia mampu membuat komunitas bagi para disabilitas dengan berbagai kegiatan yang mampu membuat para anggotanya lebih mandiri terutama dalam hal finansial.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Februari Malam

 

Novel ini ditulis dengan setting di sebuah kota di Indonesia, yaitu Solo. Penulis membawa kearifan lokal ke dalam cerita, bukan hanya tempelan saja. Ada kain batik yang menjadi pendukung cerita ini dimana Hakam memiliki perusahaan kain batik yang disulap menjadi berbagai souvenir. Di perusahaan ini pula Tiara bekerja.

Penulis juga menyelipkan berbagai kuliner khas Solo, seperti timlo. Selain itu, penulis juga mengajak pembaca berjalan-jalan lewat alur ceritanya ke beberapa tempat terkenal di Solo. Salah satunya adalah Balaikambang.

Menurutku, yang paling unik dari semuanya, adalah penulis mengambil karakter tokoh disabilitas. Dalam hal ini, penulis ingin membuktikan meski memiliki kekurangan para disabilitas tetap memiliki kelebihan dalam hal lain. Yang mereka butuhkan adalah dukungan dan kesempatan.

Dalam cerita ini juga aku mendapat pengetahuan beberapa hal yang berhubungan dengan disabilitas. Misalnya tentang trotoar yang sengaja dibuat agak bergelombang sebagai peringatan para disabilitas akan batas tepi trotoar.

Ada juga kritik penulis kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan para disabilitas. Baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, atau pun sarana dan prasarana umum yang lebih ramah kepada para disabilitas.


 

Baca juga >>> [Book Review] - Single, Strong & Sparkling

 

Sepanjang membaca novel ini aku menemukan beberapa hal menarik, baik itu dialog maupun narasi dalam cerita. Berikut di antaranya ...

"Tuhan tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuannya, Tiara."

[Hal : 8]

"Perempuan itu tampak cantik bukan karena faktor fisik saja. Meski wajahnya biasa saja, kalau ia memiliki hati yang baik, rendah hati, ikhlas, aura kecantikannya akan keluar. Itu akan bikin perempuan terlihat cantik dan tidak membosankam."

[Hal : 86]

"Jodoh, rezeki, dan kematian. Tiga hal yang menjadi rahasia Alloh. Jadi, pasrahkan pada-Nya. Kita cukup berdoa dan berusaha. Aku yakin kamu juga akan menemukan jodohmu. Alloh itu nggak buta. Apalagi dengan gadis kuat dan cantik seperti kamu."

[Hal : 87]

"Semua orang itu memiliki kesempurnaan masing-masing, kok. Kita saja yang justru sering tak bisa melihatnya secara sempurna. Jadi, selalu saja menilai ada yang kurang."

[Hal : 118]

"Kita manusia merdeka, punya akal dan perasaan normal sehat, di balik semua kekurangan yang melekat. Lagi pula, memiliki suami bukan satu-satunya cara untuk membuat kita bahagia, kan?"

[Hal : 142]

"Daripada menikah dengan orang yang sama sekali tidak saya cintai, mending tidak menikah selamanya."

"Nggak usah didengar. Bukan mereka yang menjalani, kok. Komentar memang gampang. Coba nglakoni dewe!"

[Hal : 143]

"Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan."

[Hal : 179]

"Kalau ada lelaki baik akhlak dan agamanya, jangan menolaknya, kecuali akan terjadi fitnah."

[Hal : 254]

"Umur manusia sudah ada garisnya. Kematian tidak terjadi karena penyakit ini itu, karena musibah ini itu. Banyak yang sakit parah yang sepertinya akan meninggal, ternyata tetap berumur panjang. Sebaliknya, yang sehat bugar tiba-tiba meninggal. Banyak terjadi orang yang tua renta, lumpuh, bayi yang lemah, selamat dari bencana, sementara mereka yang seharusnya bisa menghindar justru menjadi korban."

[Hal : 261]

"Mata kita memang sering menipu. Jangan terlalu mempercayainya."

[Hal : 266]

"No body is perfect."

"Kita punya perasaan dan pikiran yang sama dengan yang lain. Kita punya harapan dan cita-cita yang sama dengan mereka. Lalu, kenapa kamu merasa tak pantas mendapatkan cinta dari lelaki yang kau bilang sempurna itu?"

[Hal : 282]

"Kalau dia benar-benar cinta, dia akan menerimamu apa adanya. Cinta tidak saling menuntut, tapi saling melengkapi, kan. Kalau saling menuntut itu bukan cinta, tapi transaksi bisnis."

[Hal : 295]

"Serahkan urusanmu pada-Nya, biarkan masalahmu larut dalam sujud di sepertiga malam terakhirnya."

[Hal : 298]

"Kami justru harus memikirkan kehidupan setelah pesta berakhir. Itulah makna pernikahan yang sesungguhnya. Itulah pe-er yang harus kami selesaikan dengan baik."

[Hal : 305]

"Selalu ada peluang untuk sampai di seberang jalan. Sama seperti hidup kita. Yang dibutuhkan adalah keyakinan, percaya diri, dan keberanian melewatinya. Tentu saja, logika harus disertakan, artinya tidak ngawur dan gegabah. Yang penting tahu sama tahu. Dia tahu keberadaan kita dan tahu bahwa kita mau nyeberang. Pertimbangkan juga kecepatan yang dibutuhkan. Kalau kamu bertanya apa itu menjamin keselamatan kita 100 persen. Jawabannya hanya Tuhan yang tahu. Dan Tuhan tidak akan menyalahkan sesuatu di luar pengetahuan kita, bukan?"

[Hal : 315]

"Jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain."

[Hal : 319]

 

Baca juga >>> [Book Review] - Hanya Cinta-Nya Tujuan Jiwa Ini Lahir

 

Ada pelajaran yang kudapat selama membaca novel ini. Kuharap kamu juga bisa mendapatkan sisi baik dari novel ini juga meski belum membaca keseluruhan kisahnya. Berikut di antaranya ...

  • Tidak ada manusia yang sempurna. Fokuslah pada kelebihanmu. Di sisi lain, perlahan atasi kekuranganmu.
  • Semangat menjalani hidup membuat hati-hari lebih mudah dilalui.
  • Jangan suka berprasangka buruk. Sesuatu yang menjadi prasangka kita, seringnya tidak sesuai kenyataan.
  • Jangan takut mencoba hal baru. Kita tidak tahu hasilnya kalau kita tidak pernah mencoba.
  • Manusia hanya bisa berencana, Alloh lah yang menentukan semuanya. Kita hanya wajib berusaha.


Kisah ini ditulis dengan POV 3 tunggal dari sudut pandang Tiara. Pacenya sedang, tidak cepat, tidak juga lambat dengan alur maju.



 Baca juga >>> [Book Review] - Di Bawah Lindungan Ka'bah


Data Buku

Judul          :    Her Beautiful Eyes

Penulis      :    Rien DJ

Penerbit     :    Qanita

Tebal         :    326 halaman

Tahun        :    2013.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Jangan Bercerai, Bunda!

 

Skor

🌠 4/5

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^