Jumat, 26 April 2024

[Book Review] : The Single Girl’s To Do List – Putus Cinta Bukan Akhir Segalanya

 

 

SINOPSIS

Rachel Summers baru saja putus dari kekasihnya, Simon. Lelaki itu memutus hubungan mereka secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan yang membuat Rachel patah hati. Masalahnya, Rachel belum pernah menjomblo dan tidak tahu harus berbuat apa selain menangis berhari-hari di kamarnya. Sahabatnya, Emelie dan Matthew, membantunya untuk bangkit dan menjalani harinya sebagai jomblo bahagia. Rachel yang terbiasa membuat to do list untuk kegiatan hariannya, kini diminta membuat daftar hal-hal ekstrim yang belum pernah dan ingin dilakukannya. Di sisi lain, Rachel harus mencari pendamping untuk pergi ke acara pernikahan ayahnya, menggantikan Simon. Beberapa lelaki masuk daftarnya, termasuk mantan gebetannya saat SMU, Ethan, dan rekan kerjanya yang seorang fotografer, Dan. Saat kedua lelaki itu merespon, Simon kembali menghubungi Rachel yang pada akhirnya malah membuat perempuan itu galau.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Perfect Fling

 

REVIEW

Hai, BESTie. Lanjut ngereview bukunya di bulan ini, ya. Kali ini aku bakalan ngereview satu buku terjemahan lagi. Kali ini novel bergenre romance.

Ini adalah kisah Rachel yang seumur hidupnya belum pernah menjomblo. Setiap putus dari kekasihnya, Rachel tidak butuh waktu lama untuk mendapat gantinya. Sekalinya ngejomblo, dia bingung mau ngapain selain nangis berhari-hari di kamar. Sampai-sampai para sahabatnya harus membantunya untuk belajar menikmati hidup sebagai jomblowati.

Masalahnya, daftar to do list yang dibuat Rachel adalah hal-hal aneh yang ingin dan belum pernah dilajukannya. Misalnya, nih, bikin tatto, me make over rambutnya (memotongnya dan mengubah warnanya menjadi merah menyala), bungee jumping, dan beberapa lainnya.

Selain mewujudkan daftar kegiatan jomblonya, Rachel juga harus mencari pengganti Simon sebagai pendampingnya di acara pernikahan ayahnya. Dia punya dua kandidat : Ethan (gebetannya saat SMU), juga Dan (rekannya yang seorang fotografer). Pendekatan Rachel pada keduanya membuahkan hasil. Bahkan Rachel mulai membuka peluang hubungannya pada keduanya. Awalnya Rachel berharap dia bisa menjalin hubungan dengan Ethan ternyata tidak menemukan chemistry saat kencan pertama. Kini peluang Rachel hanya Dan. Masalahnya, ternyata Dan sedang dekat dengan salah satu modelnya. Tertutup sudah peluang Rachel mendapat pengganti Simon.

Masalah lain yang dihadapi Rachel dalam kisah ini adalah kinerjanya sebagai MUA menurun setelah patah hati. Dia juga menjadi mudah tersinggung dan berkonflik dengan orang lain. Ini membuatnya terancam tidak mendapatkan beberapa kontrak kerja yang awalnya akan memakai jasanya.

Rachel digambarkan sebagai sosok perempuan mandiri tapi bucin. Dia seorang make up artis profesional yang sering bekerjasama dengan banyak agensi model terutama untuk pertunjukan dan pemotretan.

Emelie adalah sahabat rasa saudara bagi Rachel. Dia juga seorang pekerja kreatif. Dia sosok yang mandiri, tegas, dan pemberani.

Mattew adalah sosok lelaki yang agak melambai tapi sangat perhatian terutama pada Rachel. Dia lebih feminim daripada Emelie.

Dan adalah seorang fotografer yang sering kerjasama dengan Rachel. Secara fisik dia penuh pesona. Banyak perempuan memujanya. Karenanya mudah bagi Dan untuk menjalin hubungan terutama dengan para modelnya.

 


Baca juga >>> [Book Review] - The Dog Walker

 

Sepanjang membaca novel tebal ini, tidak banyak kutipan dialog dan narasi yang kusuka. Beeijut di antaranya ...

"Maksudku, bukan berarti aku tidak tahu betapa sulitnya putus cinta, tapi menjerumuskan diri ke sesuatu yang dramatis mungkin agak berlebihan."

[Hal : 91]

"Aku ingin bilang jangan menyerah, kalau itu yang kau mau."

[Hal : 301]

"Kau tidak bisa memilih kepada siapa kau jatuh cinta, sebagaimana kau tidak bisa memilih kapan itu terjadi."

[Hal : 352]

"Sendirian bukan berarti kesepian."

[Hal : 373]

 

Selain kutipan, ada beberapa pelajaran yang kudapat selama membaca novel ini. Berikut di antaranya ...

  • Mencintai secukupnya, membenci seperlunya. Terkadang cinta dan benci itu batasnya setipis tisu dibelah dua. Kalau awalnya mencintai, tapi di kemudian hari terjadi apa-apa, kitanya nggak akan sakit hati amat.
  • Mencari support sistem terbaik. Salah satunya adalah para sahabat yang bisa membantu kita di saat terpuruk. Mereka bisa menghibur kita di saat sedih, bisa menasehati kita disaat galau.
  • Bersedih boleh tapi jangan sampai larut. Nikmatilah kesedihan itu, sesudahnya bangkitlah. Masih ada hari yang harus kita lalui dengan semangat.
  • Rasa amarah dan kecewa biasanya menghasilkan energi yang besar. Gunakanlah energi itu untuk hal-hal positif. Seperti memperbaiki hidup agar ke depannya lebih baik lagi.
  • Manusia hanya berencana, Tuhanlah yang menentukan semua. Seringnya kita menyusun rencana tapi gagal merealisasikannya. Nggak apa-apa. Tugas kita hanya berusaha.
  • Akan selalu ada hikmah di setiap peristiwa. Bisa jadi setelah hal yang menyakitkan dan mengecewakan, kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi.
  • Terkadang jodoh kita ternyata orang yang selama ini sering berinteraksi dengan kita. Padahal nyarinya sampai ke ujung dunia. Eh, ternyata dapatnya yang di depan mata.
  • Jangan takut mencoba hal-hal baru. Barang kali sesuatu yang baru itu menjadi penyegaran dalam hidup kita. Bisa menjadi selingan yang menyenangkan di antara rutinitas yang mulai membosankan.

 


Baca juga >>> [Book Review] - Party Season

 

Kisah ini ditulis dengan POV 1 tunggal dari sudut pandang Rachel. Alurnya maju. Pacenya lambat yang terkadang membuatku bosan.

 

DATA BUKU

Judul          :    The Single Girl's To Do List 

Penulis      :    Lindsey Kelk

Penerbit     :    Gramedia Media Utama

Tahun        :    2015

Tebal         :    392 halaman

 

Baca juga >>> [Book Review] - In a Class by Itself 

 

Rating

🌠 3,5/5

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...






 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^