Sinopsis
Daniel & Danielle sedang mempersiapkan pernikahan.
Mereka berencana akan menikah di Perancis. Mereka mempersiapkan semuanya
sendiri di tengah kesibukan mereka sebagai pebisnis. Selayaknya calon pengantin
lainnya, ada saja masalah yang datang menjelang pernikahan. Danielle baru saja
ditinggal ayahnya meninggal. Dia terpukul dengan kepergiannya, apalagi
menjelang peristiwa sakral dalam hidupnya. Di sisi lain, Danille harus berusaha
menembus banteng tinggi keluarga Daniel. Terutama Tante Sylvana, orang tertua di
keluarga besar Daniel yang sangat selektif mencari calon anggota baru
keluarganya, termasuk calon istri untuk Daniel. Dan ketika Danielle berusaha
masuk ke kaluarga Dainel, banyak rahasia keluarga calon suaminya itu terkuak.
Baca juga >>> [Book Review] - Single, Strong & Sparkling
Review
Hai, BESTie. Kali ini aku
hadir dengan novel bergenre romance keluarga. Ini adalah kisah cinta dua sejoli
yang sedang mempersiapkan pernikahan lengkap dengan drama yang menyertainya. Sesuai
dengan judul novelnya, nama sejoli itu Daniel & Danielle. Unik, ya, nama
mereka. Dilihat dari nama mereka, seolah mereka seperti sudah ditakdirkan
menjadi pasangan #cocoklogi.
Ini adalah buku kedua dari kisah cinta Daniel & Danielle.
Aku sarankan sebelum membaca novel ini, lebih baik baca dulu buku pertamanya.
Ini berhubungan dengan banyaknya tokoh yang terlibat dalam kisah ini. Belum
lagi hubungan antar tokoh serta kisah masa lalu mereka. Inilah yang membuatku
sedikit bingung dan harus mengulang membaca pada beberapa bagian untuk
memastikan aku tidak salah paham. Bisa jadi hasilnya akan berbeda kalau sudah
membaca buku pertamanya.
Tokoh Danielle digambarkan sebagai sosok perempuan
mandiri. Anak pertama dari dua bersaudara yang mengambil tanggng jawab
perusahaan keluarga. Ayah kandungnya telah meninggal dan ibunya menikah lagi.
Sedangkan tokoh Daniel adalah sosok pebisnis muda. Dia berasal dari keluarga
kaya dengan banyak bidang usaha. Kedua orang tuanya telah meninggal dan dia
juga mengambil alih beberapa bisnis keluarganya. Sampai di sini aku bisa
membayangkan betapa sibuknya kedua tokoh ini. Namun semua itu tidak mengurangi
romansa keduanya.
Menikah itu bukan hanya menggabungnya dua kehidupan
dua orang saja, tapi juga semua keluarga besarnya. Ini yang menjadi tantangan
kedua calon pengantin, untuk meyakinkan kalau mereka akan menikah dengan orang
yang tepat. Meski di novel kedua ini lebih banyak menampilkan keluarga besar
Daniel, tapi justru di novel ini pula effort Daniella benar-benar terlihat
untuk berusaha mengenal dan membaur dengan keluarga besar calon suaminya.
Aku bisa melihat usaha Danielle untuk menaklukkan hati
Tante Sylvana, orang yang dituakan di keluarga Daniel. Terutama saat dia membandingkan
Danielle dengan menantu kesayangannya, Evelyn. Untungnya Danielle mudah bergaul
dan pandai berkomunikasi yang membuatnya mudah diterima anggota keluarga Daniel
baik yang sudah berumur ataupun yang masih muda. Daniella mendapatkan banyak
sekutu dan dukungan untuk menghadapi berbagai ujian dari Tante Sylvana.
Kehadiran Daniella di tengah-tengah keluarga Daniel membawa
banyak perubahan positif. Danielle dan Evelyn yang awalnya diposisikan sebagai
pesaing oleh Tante Sylvana, pada akhirnya justru mereka berteman. Danielle
mampu membuka hati dan pikiran Evelyn, serta memberinya motivasi untuk tetap
menjadi dirinya sendiri dan juga melanjutkan mimpi-mimpinya meski sekarang
statusnya sebagai istri dan ibu. Danielle juga menularkan keberanian kepada
Brenda, tante Daniel yang lain, untuk berani speak up tentang kelakuan suaminya, Jason, yang sering melakukan
kekerasan dalam rumah tangga, baik padanya maupun pada anak sematang wayang
mereka, Choco. Brenda pun akhirnya berani menceraikan Jason dan menikah dengan
lelaki yang sedari awal mencintainya, Timmy.
Di antara banyak tokoh yang terlibat dalam kisah ini,
sebenarnya aku berharap ada satu tokoh yang lebih dieksplore keberadaannya,
yaitu Pangeran Faisal, lelaki dari masa lalu Danielle. Tidak dijelaskan
hubungan seperti apa yang mereka miliki (mungkin ada di buku pertama), tapi
dari tokoh Kiki, sahabat Danielle, aku sebagai pembaca merasa keduanya pernah
dekat. Awalnya aku berharap, kehadiran Faisal akan menjadi percikan dalam
hubungan Daniel & Danielle, apalagi menjelang pernikahan. Aku melihat,
setelah Faisal bertemu kembali dengan Daniella dan menanyakan surat darinya, ada
sesuatu yang belum selesai di antara mereka. Aku sudah bersiap menikmati kisah
dengan konflik yang semakin menanjak, yang akan membuat emosi naik turun,
hingga membuang kesan kisah ini konfliknya datar … ternyata tidak. Justru
kemunculan Faisal di buku kedua ini malah seperti numpang lewat.
Sepanjang membaca kisah ini, aku banyak menemukan
dialog menggunakan bahasa asing (Bahasa Inggris). Bisa jadi ini untuk
menguatkan karakter tokoh yang sebagian besar berdarah campuran. Bisa juga
untuk menguatkan setting tempat, baik kota maupun negara yang banyak digunakan
dalam kisah ini. Ada Amerika, Inggris, Perancis, dan yang pastinya Indonesia.
Untuk yang terakhir, sudah pasti pakai Bahasa Indonesia, ya.
Menurutku, selain kisah percintaan tokoh utama, hal
lain yang menonjol di kisah ini adalah tentang keluarga. Baik itu keluarga
Daniel maupun Danielle. Meski mereka keluarga besar, tapi ikatan yang kuat di
antara anggota keluarga sangat kental di kisah ini. Sebagai contoh hubungan orangtua
Danielle. Meski sudah berpisah tapi hubungan mereka tetap baik saja hingga
akhirnya ayah Danielle meninggal. Demikian juga dengan hubungan Danielle dengan
ayah sambungnya yang sudah seperti ayahnya sendiri. Pun demikian dengan
keluarga Daniel. Meski Bu Sylvana adalah perempuan, tapi dia mengambil alih
kepemimpinan keluarga setelah ayah Daniel meninggal. Meski gaya kepemimpinannya
banyak dikritik, tapi terlepas dari itu smeua, dia menyayangi keluarganya. Dan
satu lagi adalah Kiki yang enggan pulang ke Indoensia untuk bertemu dengan
ibunya karena merasa dirinya jauh dari harapan orangtua, tapi akhirnya dia
memberanikan diri pulang dan menemui ibunya. Hubungan mereka pun kembali
membaik.
Aku suka tampilan fisik novel ini dengan cover cantik
bergambar perumahan khas Eropa. Pun demikian dengan layout bagian dalamnya. Aku
juga suka pemilihan kertas, ukuran dan jenis huruf yang digunakan yang tidak
membuat mata lelah saat membaca.
Baca juga >>> [Book Review] - Living with Disaster
Tidak seperti kisah-kisah yang pernah kubaca
sebelumnya, aku tidak punya tokoh favorit di kisah ini. Aku juga hanya punya
sedikit dialog yang kusuka di novel ini :
“Kau akan menghadapi hal terberat dalam
hidupmu setelah kau menikah. Hal yang jauh lebih berat daripada apapun. Dan hal
terberat adala hal-hal yuang membawa pernikahan dalam perpisahan. Karena dua
tidak mau kau dan istrimu terus bersama dengan damai. Tapi jika kau gagal soal
istrimu, kau akan gagal dalam segala hal. Jika kau berhasil dengan pernikahanmu,
kau akan mendapatkan segalanya.”
[Hal
: 58]
“Ibumu sedang bersedih. Itu karena dia
merindukanmu. Kalau dia sampai bertemu denganmu, dia pasti akan menangis dan
memelukmu. Hany aitu yang akan dia lakukan. Dia tidak akan sempat memikirkan
hal lain karena merasa senang dengan kehadiranmu. Yang ada dipikirannya
hanyalah ingin bertemu denganmu dan bersamamu. Dan dia pasti akan sangat senang
kalau kau bisa datang untuknya.”
[Hal
: 97]
“You’re a strong human. Don’t
underestimate yourself.”
[Hal
: 158]
“Kehidupan bukan hanya tentang bertahan
hidup, lalu karenanya kita kita harus bekerja mencari makanan atau rumah atau
merasa hangat di musim dingin, atau berbangga karena bisa bertahan hidup. Kita
tidak hidup hanya demi itu semua. Tidak ada manusia yang mau hidup hanya untuk
bekerja dan makan agar bisa bertahan hidup.”
[Hal
: 171]
“I
won’t punish someone like that. Jika saya adalah semut yang punya banyak
makanan dan perapian yang cukup untuk musim dingin, saya tidak akan bisa mekan
sup panas dekat perapian sementara saya tahu ada belalang yang terancam
hidupnya di luar sana, apalagi dis ekitar rumah saya. Bahkan jika itu akibat
kesalahan si belalang sendiri, apa kita bisa melihat seseorang mati di depan
kita? .”
[Hal
: 172]
“What
I would do, I would ask him to stay. Saya akan mengajak belalang masuk ke
rumah saya dan memberikan makan, memberinya tempat tinggal, dan juga
mengajarkan padanya tentang kehidupan dan kasih saying, dan jangan lupakan
tentang kesempatan kedua. Tidak apa-apa kan, seseorang melakukan kesalahan?
Yang terpenting dia menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulanginya. Life is not race. Not about I store some
foods, you don’t. I have flame, and you don’y. I am warm, and you are dying. I
won’t. I won’t do that.”
[Hal
: 172]
“Kau harus melakukan sesuatu untuk
mendaptakan keluargam kembali. Kau menikah meninggalkan masa lajangmu, kau
berhak mendapatkan suamimu, Kau pernah hamil dan melahirkan anakmu, kau punya
tanggungajawab padanya. Hanya kau yang tahu mana yang anakmu butuhkan dan tidak.”
[Hal
: 181]
“Aku tidak mengerti kenapa seseorang
harus berhenti berguna bagi orang lain hanya karena dia sudah menikah.”
[Hal
: 182]
“Kita tidak akna mungkin bisa
benar-benar bahagia di atas kemalangan orang lain.”
[Hal
: 184]
“Kau jangan menduga-duga perasaan
seseorang. Katakan padanya, dan tanyakan apadanya apa yang membuatmu risau. Kau
ingin tahu apakah dia menyukaimu, aklau begitu tanyakan itu padanya. Dan kau
akan mendpaatkan jawaban yang kau butuhkan tanpa membuat dugaan-dugaan yang
bisa menyiksa.”
[Hal
: 194]
“Aku bukan orang seperti itu. Yang
mengorbankan keluarga demi sebuah karir.”
[Hal
: 255]
Baca juga >>> [Book Review] - Cinderella Tuathina
Banyak pelajaran yang kudapat selama membaca kisah
Daneil & Danielle ini, di antaranya :
- Keluarga
sebagai support sistem terbaik. Betapa menyenangkannya melihat keluarga Danielle. Meski orangtuanya bercerai, meski punya ayah sambung, tapi mereka
semua rukun. Kekuatan ikatan hati mereka diuji dengan kehadiran adik kandung
ayah Danielle yang berusaha menghasut Danielle dan ibunya, tapi semua itu tidak
mempan merenggangkan hubungan mereka.
- Semua
memiliki masa lalu. Tinggalkan masa lalu, melangkah menuju masa depanmu.
Danielle punya lelaki masa lalu. Namun dia membaeranikan diri meninggalkannya
demi masa depannya dengan Daniel.
- Jangan
membandingkan manusia satu dengan yang lain. Masing-masing memiliki kekurangan
dan kelebihan. Ini bisa dilihat saat Danielle selalu dibandingkan dengan
Evelyn. Menurutku keduanya sama-sama perempuan cerdas dan tangguh dengan cara
dan jalan hidupnya masing-masing.
- Jangan
mentolerir kekerasan dalam rumah tangga. Pelajaran ini kudapat dari
Brenda yang menyembunyikan perlakuan kasar suaminya padanya dan anaknya.
Breanda merasa malu mengungkapkan smeuanya karena pernikahannya dengan suaminya
tidak direstui keluarganya. Brenda merasa harus bertanggungjawab dengan kekacauan
keluarganya. Namun kebisuannya berdampak buruk pada anaknya. Hingga pada satu
titik Brenda berani speak up dan mengakhiri semuanya.
- Jodoh
adalah misteri, dan cinta adalah perjuangan. Timmy sudah lama jatuh cinta
pada Brenda. Dia tahu semua kebrobokan rumah tangga perempuan itu. Timmy selalu
berusaha membujuk Brenda untuk berani membebaskan diri dari Jason. Dia tidak
rela perempuan yang dicintainya hidup menderita. Dan ketika Brenda memberanikan
diri lepas dari Jason, Timmy kembali memperjuangkan cintanya pada Brenda.
Baca juga >>> [Book Review] - Lupita
Data
Buku
Judul
:
Daniel & Danielle
Penulis
:
Yhant Nurmala
Penerbit
:
One Peach Media
Tebal
:
358
halaman
Tahun
:
2023.
Baca juga >>> [Book Review] - Mission D'Amoure
Skor
🌠 4/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^