Data
Buku
Judul
: Lupita
Penulis
: Dian Kristiani
Penerbit
: Bhuana
Sastra
Halaman
: 278
halaman
Tahun terbit
: 2013
Sinopsis
Lupita, seorang perempuan yang
bercita-cita menikah dengan lelaki asing. Selain untuk memperbaiki keturunan,
menurut Lupita, bule lebih romantis.
"Mama nggak pengin punya cucu cakep? Kalau aku kawin dengan cowok bule, cucu Mama cakep, lho. Hidungnya pasti mancung, matanya biru, dan rambutnya pirang!"
~Halaman 29~
Apa yang diimpikan Lupita hampir saja
menjadi kenyataan saat dia bertemu dengna Corey, bule Australia yang menjadi
mitra bisnisnya di perusahaan furniture.
"Lupita, will you marry me? Please say yes, dan ikut aku ke Australia. Aku tak bisa hidup berjauhan denganmu."
~Halaman 124~
My dream comes truw. Aku akan menikah dengan Corey. Pria bule tampan dan baik hati, yang mencintaiku sepenuh hati.
~Halaman 125~
Masalah muncul saat Corey meminta
Lupita pindah ke Australia setelah menikah. Ibu Lupita tidak mengizinkan.
Perempuan yang telah membesarkan Lupita seorang diri itu tidak ingin
ditinggalkan sendiri (lagi).
"Apa maksud kamu? Kamu akan pindah ke Australia?"
"Jadi, kamu akan meninggalkan Mama di sini sendiri?"
"Kamu tega, Lupita!"
"Jadi, kamu akan meninggalkan Mama di sini sendiri?"
"Kamu tega, Lupita!"
~Halaman 132~
Saat Lupita terpuruk karena
pernikahannya gagal, Kian selalu ada untuknya. Kakak kelas SMU-nya itu sudah
sejak lama menaruh hati padanya, namun Lupita selalu menolaknya. Bahkan saat
Kian sudah menikah dengan perempuan lain pun, dia masih terus mengganggu
Lupita. Namun anehnya, ibu Lupita begitu senang dengan Kian. Baginya, Kian
adalah tipe menantu idaman. Bahkan saat Kian sudah berstatus duda.
Entah apa yang ada dalam pikiranku saat membalas pesan kian. Yang jelas, aku hanya ingin mengobrol dengan seseorang. Dan, hanya Kian .
~Halaman 156~
"Kenapa tidak kawin sama Kian saja? Dia dua, kami single. Klop. Lagi pula, kalian kan sudah sering jalan bareng. Apalagi yang kamu tunggu? Yuk!"
"No, aku nggak akan kawin dengan Kian."
"No, aku nggak akan kawin dengan Kian."
~Halaman 201~
Review
Lupita adalah sosok perempuan mandiri.
Ditinggal ayahnya semenjak lahir membuat Lupita tumbuh menjadi pribadi yang
kuat dan tangguh. Dia sangat sayang dengan ibunya. Tentu saja, karena ibunyalah
satu-satunya orang yang memperjuangkan hidupnya.
Lupita memiliki impian seperti
beberapa perempuan Indonesia, yaitu menikah dengan bule. Katanya sih untuk
memperbaiki keturunan, baik secara fisik maupun financial, hehe (^_^’) Lagi
pula, kalau melihat fenomena saat ini, paras kebule-bulean lebih menjanjikan
terutama saat terjun di dunia entertaiment. Laku gitu, lho, haha 😃
Membaca kisah tentang Lupita membawa
saya baper setengah hidup. Apalagi saat konflik terjadi antara Lupita dengan
ibunya. Impian Lupita untuk menikah dengan seorang bule hampir saja terkabul.
Hanya saja, saat dia meminta izin ibunya, ibunya tidak mengizinkan. Bukan
karena tidak setuju dengan calon Lupita, tapi terlebih karena ibunya merasa
Lupita akan meninggalkannya setelah menikah nanti.
Menurut saya, ini konflik yang
menarik. Hampir semua hari pernikahan selalu diiringi dengan derai air mata.
Air mata bahagia sekaligus kesedihan. Bahagia karena anaknya telah menikah.
Sedih karena ini adalah saat untuk melepas anak untuk kehidupan barunya. Tapi
di kisah ini, bagi ibu Lupita, kehilangan Lupita sama juga mengulik kembali
rasa kehilangan yang pernah dirasakan puluhan tahun lalu. Saat ayah Lupita
meninggalkannya dengan bayi yang masih dalam kandungan. Ibu Lupita tak ingin
Lupita meninggalkannya seperti ayahnya dulu. Ada konflik batin di sini, baik
bagi Lupita maupun ibunya. Antara mempertahankan ego atau mempertimbangkan
perasaan orang lain yang sangat berharga bagi dirinya.
Cerita ini ditulis dengan alur maju
dengan POV ke 3 tunggal. Satu tokoh yang saya suka di sini adalah sosok Kian.
Kian adalah kakak kelas Lupita saat SMU. Cowok slengekan ini sudah sejak lama
menaruh hati pada Lupita. Tapi Lupita mengabaikannya. Kan cita-cita Lupita
menikah dengan bule. Dan malangnya, Kian tidak ada potongan bule sedikit pun,
haha 😝
Kian dan Lupita terjebak dalam
friendzone #Eaaa 💖💖💖 ... Susah nih, ya kalau sudah seperti ini. Tapi bukan Kian
namanya kalau dia menyerah begitu saja. Meski dia sudah menikah, Kian tetap
menjadikan Lupita sebagai cinta pertamanya. Tentu saja ini sepengetahuan
istrinya. Untung saja ya istri Kian bukan tipikal perempuan yang mudah ambil
pusing semua persoalan. Kepribadiannya sebels dua belas dengan Kian: ramah,
bersahabat, cuek, dan juga seru.
Cerita ini semakin menarik saat Kian
melamar Lupita selepas istrinya meninggal. Hmm ... Ini banyak terjadi, ya.
Friendzone tak lagi berlaku karena adanya takdir Tuhan. Siapa sangka kalau
jodoh seseorang itu ternyata adalah temannya sendiri. Duh, kalau ini adalah
Anda, kira-kira sulit atau susah memberikan jawabannya? Hehe 😁
Cerita ini mengambil setting di
beberapa tempat, diantaranya adalah Surabaya. Penggambaran detail tentang
setting lokasi membuat saya seolah-olah diajak berjalan-jalan ke kota Surabaya.
Berkunjung dari satu tempat ke tempat lainnya. Pun dengan beberapa makanan yang disebutkan dalam cerita. Mulai dari Ote-ote, Es Oyeng, Rengginang, dll. Duh, Indonesia banget, ya 😍😍😍
Skor
:
3,5 dari 5 bintang
- Hana Aina -
Baca juga, ya ...
Wah, bagus kayaknya bukunya ya mbak. Jadi pingin baca. Nice review. pingin bisa nulis review juga. Btw salam kenal. :)
BalasHapusSalam kenal juga, Mbak :)
Hapuspingin baca bukunya nih mbak
BalasHapusCus! Cari bukunya! :D
HapusGua mah kalau mereview suka sakit kepala sendiri, gua udah terbiasa nulis asal-asalan ckck
BalasHapus:D :D :D
Hapus