Sinopsis
Killa, anak
SMP yang sedang merintis karir sebagai model, harus menjalani kehidupan super
sibuk. Dia ikut casting di sana sini, dia juga harus mempertahankan nilai sekolahnya
agar tetap bagus. Mami yang biasa mengantarnya ke sana kemari, mencari orang
untuk mengantar sekaligus mengawal Killa. Untung ada Didu, tetangga barunya
yang duduk di SMA bisa menggantikan tugas Mami. Masalahnya, Didu suka mendengarkan
dan menyanyi lagu dangdut yang bikin Killa uring-uringan. Belum lagi penampilan
Didu yang dinilai kurang oke, membuat Killa sering di-bully teman sekolahnya karena
dianggap kurang bisa memilih pacar. Hal ini membuat Killa bersikap galak dan
judes ke Didu. Tapi siapa sangka, Didu cowok gentleman. Saat Killa diolok-olok
teman sekolahnya, Didu pasang badan membela Killa yang sudah dianggapnya
sebagai adik. Didu melindunginya bahkan dari cowok gebetan Killa sendiri
yang menuduh Killa main tangan ke temannya.
Baca juga >>> [Book Review] - Guardiationship
Review
Hai, BESTie! Aku mau mereview
novel remaja lagi, nih. Ini adalah kisah tentang remaja yang sedang mengejar
mimpinya sebagai model. Banyak usaha harus dijalani untuk mendapatkan
peluang-pelung menuju impiannya. Dia harus ikut audisi sana sini, harus bisa
memberikan usaha terbaik, bahkan tidak jarang harus menerima kenyataan saat
usahanya gagal. Belum lagi ketatnya persaingan yang sering terjadi sikut sana
sini. Di sisi lain dia harus menjalani kehidupannya sebagai layaknya remaja
lain. Urusan sekolah, pertemanan, persaingan, bullying, hingga urusan asmara,
tidak luput dari kesehariannya.
Tokoh Killa
digambarkan sebagai gadis SMP yang pintar. Terbukti di tengah kesibukannya, dia
masih bisa mempertahankan prestasinya di sekolah. Dia juga bisa membagi waktu dengan
baik meski masih dibantu Maminya. Killa juga pribadi yang mandiri. Apalagi dia
anak tunggal dengan orang tua single parents. Ayah Killa sudah meninggal,
sedang Mami single fighter untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Killa juga
digambarkan memiliki fisik dan penampilan yang oke. Karenanya dia beberapa kali
berhasil membintangi iklan atau terpilih ikut dalam perhelatan fashion show.
Meski sekilas terlihat kalem, tapi Killa bisa judes dan galak juga, terutama
saat berhadapan dengan orang-orang rese seperti beberapa teman sekolahnya yang
suka membulinya.
Tokoh yang
lain adalah Didu. Dia digambarkan sebagai murid SMA yang ceria, baik hati,
penyabar, dan bersahabat. Didu adalah tetangga samping rumah Killa. Dia hanya
tinggal dengan kakaknya karena kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Uniknya,
dia suka banget dengan dangdut. Bahkan di mobilnya dia punya banyak koleksi album
dangdut. Setiap perjalanan dengan mobilnya, Didu selalu ditemani dengan alunan
lagu dangdut. Meski secara fisik dia dianggap tidak menarik, tapi Didu banyak
disukai orang, bahkan oleh Mami dan ART-nya terlebih karena sikapnya yang baik.
Ada juga
tokoh Mami, ibunya Killa, seorang single parent yang pekerja keras. Dia
punya kemampuan time management yang baik, bisa memisahkan urusan kantor
dengan urusan Killa. Dia juga masih bisa mengurus kehidupan pribadinya. Sepertinya
dia sangat menerapkan work life balance.
Meski tidak
banyak tokoh utama dalam kisah ini, dari ketiga tokoh di atas, aku tidak punya
tokoh favorit.
Kisah ini
ditulis dengan POV ketiga tunggal. Bahasa yang digunakan ringan, mudah dipahami.
Tidak banyak Bahasa gaul yang digunakan. Pace-nya menurutku sedikit lambat yang
membuatku bosan ketika membaca kisah ini di halaman awal. Namun setelah kemunculan
Didu, apalagi saat Killa mulai uring-uringan dengan Didu, membuat kisah lebih
menarik. Ditambah ending kisah ini dengan plottwist. Jangan mengharapkan
kisah remaja yang happy ending dalam novel ini. Yup! Kisah ini sad
ending yang membuat mataku menghangat saat membacanya. Kalau perlu siapkan
tisu sebelum kalian membacanya, hiks.
Baca juga >>> [Book Review] - Lupita
Tidak
banyak kutipan yang kutandai di novel ini, beberapa di antaranya :
“Wajah cantik akan terlihat semakin
cantik kalo hatinya juga cantik,”
[Hal : 103]
“Kalo lo mau jadi penengah, jadilah
penengah yang baik yang melihat masalah dari dua sisi. Yang adil! Itu baru
cowok sejati!”
[Hal : 149]
“Cuma yang benar yang berani
menyelesaikan masalah dengan baik,”
[Hal : 150]
Memberi kado untuk seseorang pastinya
sesuatu yang disukai si penerima. Bukan yang disukai pemberi.
[Hal : 166]
Kata Didu, dia harus sabar. Cantik bukan
hanya dari wajah, tetapi juga hati dan sikap.
[Hal : 177]
Meski ini
kisah remaja, tapi banyak pelajaran yang kuambil dari sini :
- Kerja keras meraih mimpi. Semangat Mami dan Killa ikut
audisi sana sini tanpa lelah harus kuacungi jempol. Mami mencari jadwal audisi
dan menyisikan waktu untuk menemani Killa. Killa pun bersungguh-sungguh di
setiap audisi yang dijalaninya. Sungguh sebuah kerjasama yang kompak antara ibu
dan anak.
- Manajeman waktu dengan baik. Mami punya manajeman waktu the
best. Dan ini diturunkan ke Killa. Killa memanfaatkan waktu dengan baik, kapan harus urusan modelling, kapan harus fokus belajar, kapan juga harus
istirahat. Meski sibuk, Killa dan Mami masih menyempatkan juga buat perawatan
tubuh dan wajah, lho.
- Ambil peluang. Mami dan Killa tidak
menyiakan kesempatan sekecil apapun. Meski hanya lolos audisi iklan versi
majalah dan bukan sebagai artis utama, Killa tetap menjalaninya dengan profesional.
Ini bisa jadi batu loncatan dan memperindah daftar portofolionya.
- Jangan mudah kepancing omongan orang. Terkadang seseorang
mengomentari sesuatu dalam hidup kita hanya karena ingin menjatuhkan mental.
Ini yang terjadi pada Killa pada salah satu audisi. Kebetulan dia bertemu
dengan pesaingnya, Sisil. Saat menunggu audisi di mulai, Sisil mulai
berkomentar yang membuat mood Killa berantakan. Seharusnya Killa mengabaikan
saja komentar itu yang hanya memancing amarahnya saja.
- Setiap orang punya masa lalu. Siapa sangka di balik
sikapnya yang periang, Didu punya kisah sedih di masa lalu. Sepeninggal orangtuanya,
Didu dan Mbak Della diasuh oleh kerabatnya. Tidak punya orangtua, membuat Didu
dan Mbak Della begitu hormat pada Mami yang mereka anggap seperti ibu mereka
sendiri. Dan siapa sangka, perhatian yang diberikan Didu pada Killa, bukan
karena Didu naksir Killa, tapi lebih karena Didu menganggap Killa sebagai adiknya.
- Perlunya komunikasi. Kesalahpahaman antara Killa dengan
Didu cukup mengganggu keseharian mereka. Killa sering marah-marah gak jelas. Didu
pun merasa sakit hati karena terus dijudesin Killa. Namun setelah keduanya
saling terbuka - Killa mengungkapkan alasannya kurang suka Didu, dan Didu
mengungkapkan kenapa sering godain Killa – mereka berdua jadi bersahabat dan lebih
dekat.
- Jangan buruk sangka. Killa sempat berburuk sangka.
Dia mengira Didu naksir dirinya. Padahal sebenarnya Didu sedang berusaha jagain
Killa karena sudah menganggapnya sebagai adik.
- Nikmati momen kebersamaan. Seperti yang kukatakan tadi,
kisah ini sad ending. Ada momen kehilangan yang menyayat hati. Namun dari
sini aku belajar untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menciptakan
momen kebersamaan bersama keluarga dan orang-orang tersayang.
Warna cover
novel ini mewakili judulnya, cokelat meski agak kekuningan. Kertas dan font
yang dipilih juga nyaman dimata saat membaca. Aku suka adanya catatan, semacam
catatan kaki penulis, di akhir setiap chapter yang berisi sedikit
curhatan penulis selama proses menulis. Ini tuh membuat seolah-olah penulis sedang ngobrol
dengan pembaca.
Baca juga >>> [Book Review] - Beautiful Pain
Data Buku
Judul
:
Dua Album Dangdut dan Sekotak
Cokelat
Penulis
:
Reni Erina
Penerbit
:
Cokelat Kopi Cakrawala
Kreatif
Tebal
:
194
halaman
Tahun
:
2012.
Baca juga >>> [Book Review] - Jane Si Kutu Loncat
Skor
🌠 4/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^