Rabu, 12 Februari 2025

Pencapaian Literasiku Tahun 2024

 

Tetap tenang di tengah gempuran kabar, Si A menang lomba ini. Si B launching novelnya yang kesekian. Lalu bertanya ke diri sendiri, kamu kapan? Duh!

Pernah dengar kalimat, hidup bukanlah perlombaan. Mungkin terdengar klise tapi itulah kenyatannya. Bayangkan jika setiap saat hidup kamu anggap perlombaan. Apa nggak capek?

Setiap manusia punya jalan hidup masing-masing, lengkap dengan masalah dan privilegenya. Start hidupnya pun bisa beda-beda. Alangkah bijaknya jika tidak membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain. Meski kata pepatah, rumput tetangga selalu tampak lebih hijau dari rumput sendiri. Namun yang lebih penting lagi, bagaimana caranya agar rumputmu selalu tampak lebih hijau dari rumput tetangga, hihi.

Saat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, fokus, energi, dan pikiran kita tertuju kepada orang lain. Kita melihat hal-hal baik dari orang lain. Padahal keindahan yang kita lihat belum tentu sama indah dengan kenyatannya. 

Kebanyakan orang akan memperlihatkan hanya sisi baik dan indah dalam hidupnya. Yakin sebaik itu? Yakin seindah itu?

Saat melihat keberhasilan seseorang, kita hanya melihat kehebatannya sekarang. Kita tidak menyadari betapa berdarah-darahnya dia untuk melalui itu semua hingga mencapai keberhasilan. Ibarat kata, jatuh bangun, nangis darah, kita tak melihat itu. Kita juga tidak menyadari berapa banyak waktu yang dibutuhkannya untuk melatih diri hingga menjadi sehebat sekarang. Tentu saja keberhasilan itu tidak didapat dengan sekedipan mata.

 

Baca juga >>> Yuk, Ngobrol Bareng IIDN Solo

 

Fokus ke Diri Sendiri

Pernah dengar kata orang bijak, hari ini harus lebih baik dari kemarin?

Aku memaknai kalimat di atas sebagai motivasi diri agar lebih baik. Itu berarti aku tidak membandingkan diriku dengan orang lain. Melainkan, aku membandingkan diriku yang hari ini dengan diriku kemarin, dan mulai menyiapkan diriku untuk hari esok agar bisa lebih baik dari yang kemarin.

Pun demikian dengan evaluasi di awal tahun ini. Aku bermaksud memperbaiki hal-hal yang menurutku kurang di tahun 2024. Aku ingin memperbaikinya. Sedangkan untuk untuk hal-hal baik, aku akan meningkatkannya di tahun 2025.

Untuk merealisasikannya, aku butuh rencana. Aku sudah punya daftar rencana yang akan kulakukan di tahun 2025. Dalam hal ini, tentu saja rencana besar, ya. Bukan ritunitas. Tidak perlu banyak. Cukup satu atau dua hal besar, lalu fokus ke sana. Inilah yang kunamakan target.

Setelah aku punya rencana, aku punya tujuan, maka aku harus fokus pada target. Itu sebabnya, aku memilih fokus ke diri sendiri. Karena aku memiliki target yang harus kuraih. Kalau terlaku banyak tolah toleh, ngeliatin kehidupan orang lain, akhirnya malah nggak fokus. Ambyar sudah usahaku.

Satu yang terus kuingat adalah, tidak membandingkan diri dengan orang lain. Namun membandingkan diriku sekarang dengan yang sebelumnya. Kalau sudah ada perubahan lebih baik, kalau sudah ada langkah-langkah kecil menuju target, berarti itu bagus. Sudah ada kemajuan. Meski tidak harus progresnya langsung sembilan puluh persen, ya. Progres satu persen pun nggak masalah, asalkan terus bergerak. Pelan pelan saja. Nikmati prosesnya.



 
Baca juga >>> Menengok Keseruan Book Fair 2016

 

Blog Cerita Hana Fokus pada Literasi

Aku ingin sedikit bercerita tentang progres blog Cerita Hana ini dari awal hingga bisa seperti sekarang. Di blog ini, aku akan lebih banyak menulis tentang literasi. Literasi di sini dalam lingkup kegiatan membaca dan menulis yang kukakoni, ya. 

Awalnya aku membuat blog Ceretan Hana untuk memisahkan kegitan menulisku dari blog Coretan Hana. Kedua blog ini milikku, hanya berbeda niche. Coretan Hana adalah lifestyle blog, sedangkan Cerita Hana adalak book blog. Masing-masing blog memiliki jenis tulisan dan pembaca yang berbeda. Klien yang bekerjasama dengan kedua blog ini pun berbeda.

Coretan Hana yang berniche lifestyle blog pernah beberapa kali bekerjasama dengan produk kecantikan, agensi perjalanan, hotel dan restauran, retail, dll. Sedangkan Cerita Hana yang berniche buku dan literasi lebih sering bekerjasama dengan penerbit dan penulis buku. 

So, kalau kalian membedah blog Cerita Hana ini, kalian akan menemukan artikel yang berhubungan dengan literasi, review buku, tulisan fiksi, dan beberapa hal lainnya. Aku bahas satu per satu, ya.

  • Artikel yang berhubungan dengan literasi

Meski jumlahnya tidak sebanyak jenis konten yang lain, tapi aku menulis beberapa artikel yang berhubungan dengan aktivitas menulis dan membaca di blog ini. Aku pernah menulis segmen profil penulis. Aku mewawancara beberapa penulis lalu menuliskan profil mereka.

Bukan hanya itu saja, aku juga share beberapa tips para penulis tersebut yang berhubungan dengan kegiatan menulis. Nggak lengkap rasanya kalau aku nggak spill juga buku-buku karya mereka. Semua ini kukemas agar pembaca blog ini terispirasi dari sosok para penulis ini. Bukan hanya kalian saja, sih, tulisan semacam ini secara tidak langsung juga bisa mengispirasiku untuk terus berkarya seperti mereka.

Selain tentang profil penulis, aku juga beberapa kali menulis reportase saat ada meet and greet dengan penulis. Biasanya ini bertempat di toko buku. Mereka mendatangkan penulis yang sedang tour mempromosikan karya terbaru mereka. Aku akan datang ke acara tersebut lalu menuliskan liputannya, lengkap dengan foto-foto yang mensupport reportaseku. 

Reportase yang kutuliskan bukan hanya saat aku meliput meet and greet dengan penulis saja. Aku juga menuliskan pengalamanku dan teman-teman di komunitas penulis saat diundang ke sebuah acara baik sebagai tamu undangan ataupun sebagai pembicara di acara literasi. Aku menuliskan keseruan dan ilmu saat kami mengikuti acara tersebut, atau juga BTS nya.

Satu lagi tema artikel yang biasa kutuliskan di blog ini adalah segala hal yang berhubungan dengan aktivitasku sebagai booksblogger dan bookstagrammer. Ini ada hubungannya dengan kegemaranku membaca. Sayang sekali kalau aku hanya membaca tanpa membagikan apa yang kubaca ke orang lain. Bukan hanya membaca buku, tapi juga segala hal yang berhubungan dengan membaca buku. Semisal tentang reading slump, mengatasi timbunan buku, merancang to be read list, dll.


  • Review buku

Masih nyambung dengan poin terakhir di atas, inilah dunia bookstagrammer dan booksblogger. Aku sudah suka membaca dari kecil. Bedanya, dulu aku hanya membaca. Selesai membaca, ya sudah, aku akan beralih membaca buku yang lain.

Sekarang aku memanfaatkan kegiatanku yang satu ini menjadi sebuah konten. Setelah selesai membaca buku, aku akan membuat reviewnya di sosial mediaku. Aku akan membuat mini reviewnya dan mempostingnya di instagram hanaandbooks. Kalau pembaca tertarik membaca versi full reviewnya, kalian bisa meluncur ke blog Cerita Hana ini.

Biasanya aku akan membuat review buku setelah selsai membaca. Untuk membuat review buku, aku tidak hanya butuhkan tulisan, tapi juga foto buku yang ciamik yang terlihat cantik untuk dipajang di sosial media. So, secara tidak langsung, saat aku membuat review buku, aku juga belajar fotografi meski hanya hal-hal dasar.

Bagiku, membuat review bukan hanya sekedar membedah karya. Namun dari hasil membedah sebuah buku, novel misalnya, aku bisa belajar bagaimana penulis menuliskan kisah tersebut. Mulai dari alur cerita, penokohan, membuat konflik, dll. Aku bisa mempelajarinya lalu menerapkannya saat aku belajar membuat ceritaku sendiri. 

Dari kegiatan mereview buku, aku bisa memilah dan memilih buku yang akan tetap kusimpan, mana buku yang akan kuhibahkan. Kebanyakan ini novel, sih. Yup! Biasanya, buku-buku yang aku keep adalah buku yang menurutku bagus. Bagus baik dari sisi penokohan atau juga alur ceritanya, terutama konflik. Novel-novel ini akan kujadikan acuan saat aku menulis fiksi.

  • Tulisan fiksi

Aku belajar menulis fiksi setelah belajar me ulis non fiksi. Saat itu aku masih bingung, dimana aku bakal posting tulisan fiksiku ini. Awal aku menulis puisi. Tulisan ini nggak begitu panjang, hanya beberapa alenia saja. Aku mempostingnya di akun facebook. 

Setelahnya, aku belajar menulis fiksi mini dan flash fiction. Sebagai permulaan, aku fokus menulis fiksi bergenre fantasi. Aku belum berani melirik genre lain. Pelan pelan saja. Aku berusaha menikmati prosesnya. 

Terus belajar menulis fiksi yang lebih panjang, aku memulai menulis cerpen. Inilah awal mula aku mulai kepikiran membuat blog Cerita Hana. Cerpen itu tulisannya lumayan panjang dan aku bisa menulis sepanjang apapun di blog. Dari sinilah aku mulai aktif menulis di blog Cerita Hana. Selain itu, aku juga mulai memindahkan semua tulisan fiksiku ke blog ini. Selain terobosan memindahkan semua konten fiksi ke blog ini, aku juga mulai mengeksplore genre lain. Aku mulai belajar nenulis cerpen bergenre misteri dan romansa. 

Seiring berjalannya waktu, aku memberanikan diri menulis novel. Untuk karyaku yang satu ini, aku tidak mempublikasikannya di blog ini. Aku menggunakan platform Wattpad. Buat yang mau baca-baca, silakan mampir ke Ain1357. Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak, ya.

 

Baca juga >>> [Profil Penulis] - Nurul Chomaria, Memupuk Semangat Menulis dari Rumah

 

Pencapaian Tahun 2024

Ada tiga hal yang kuhighlight yang menjadi pencapaianku di tahun 2024ini. Memang tidak banyak, tapi aku merasa cukup bangga dengan pencapaianku ini. Mungkin bagi orang lain ini akan terasa biasa saja, tapi aku sebagai pelaku yang menjalani dan mengusahakan semua pencapaian ini, aku begitu menikmati prosesnya. Baik itu proses yang menyenangkan, juga proses jatuh bangunnya.

  • Peluncuran Novel Terbaruku

Di bulan Februari, aku meluncurkan novel terbaruku. Lebih tepatnya novel keduanya. Berbeda dengan novel pertama yang bergenra science fiction - romansa, novel bersampul warna putih ini bergenre misteri - kriminal.

Aku memberi judul novel keduaku ini ... Bias. Ini pertama kalinya aku menulis genra misteri - kriminal. Meski demikian, aku bersyukur sekali hasilnya tidak mengecewakan. Aku lebih bersyukur lagi, novel ini dilirik penerbit. Aku akan menulis behind the scene penulisan novel ini di artikel berbeda, ya.

  • Juara Lomba Novel

Pada pertengahan bulan, aku memberanikan diri ikut lomba menulis novel. Ini adalah lomba novel pertamaku. Ini pertama kalinya juga aku menulis kisah romansa. Deg degan rasanya. Alhamdulillah, deg degannya terbayar dengan hasil yang tidak mengecewakan. Aku meraih juara tiga di kompetisi ini. Meski tidak menduduki peringkat pertama, aku tetap bersyukur karena aku sudah break the limit diriku sendiri. Ini sekaligus pembuktian kalau aku bisa meski awalnya ragu dan takut untuk memulainya. Dan tahukah kamu apa reward dari kompetisi ini? Yui! Naskah novel romansa pertamaku akan diterbitkan. Bismillah, semoga dimudahkan, dilancarkan.

  • Beberapa Kali Menang Giveaway

Untuk sekian lama aku ambil jeda dari dunia bookstagrammer. Baru di akhir tahun ini aku mulai aktif lagi sebagai bookstagrammer. Alhamdulillah, aku masih dipercaya beberapa penulis dan penerbit untuk mereview novel mereka. Secara tidak langsung, ini meningkatkan kepercayaan diriku, mengembalikan semangatku di dunia bookstagram. Semoga ini tetap bertahan hingga tahun tahun berikutnya.

 

Baca juga >>> Being Sexy by Reading Addicted

 

Rencana Tahun 2025

Lantas, mau ngapain lagi di tahun 2025 ini?

Tidak banyak yang berubah dari daftar targetku di tahun ini dari tahun sebelumnya. Meski tidak sama plek juga. Ada beberapa perubahan. Penambahan target baru, misalnya. Namun tetap fokus ke dunia literasi. 

  • Tetap fokus pada timbunan buku.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini aku tetap fokus menghabiskan timbunan buku. Perasaan dari tahun ke tahun sebelumnya, aku sudah membaca kurang lebih tiga puluh buku per tahun, tapi ternyata itu tidak membuat almari bukuku terlihat lengang, wkwk ...

Kebayang, kan, seberapa banyak timbunan bukuku. Meski sudah dibaca sebegitu banyak, dan aku sendiri sudah menahan untuk tidak membeli buku baru, aku masih butuh effort lebih untuk menghabiskan timbunan bukuku.

Tapi nggak masalah. Aku tetap akan berusaha bertanggung jawab menghabiskannya. Toh nggak ada ruginya. Aku suka membaca. Aku punya sumber daya berupa banyak buku di almari. Tinggal niatkan saja. Yuk! Lanjut baca!

Aku sudah membuat daftar buku yang akan kubaca di tahun ini. Semacam TBR alias to be read. Aku sudah memisahkan buku-buku itu ketempat yang lebih terlihat agar aku termotivasi untuk terus membaca. Ada sekitar enam puluh buku sudah masuk ke daftar bacaku. Ada buku fiksi, ada non fiksi. Ada berbagai macam genre. Ada teenlith, ada chicklit. Ada misteri, thriller, romansa, kriminal, dll. Biar tetap semangat membaca, genre ya harus beragam. Biar nggak bosen juga.

  • Menulis review buku

Jangan procas. Ini nasehat diriku untuk diriku sendiri. Eh, gimana?

Karena kesibukan, beberapa kali aku menunda menulis review buku. Selesai baca bukunya kapan, nulis reviewnya kapan. Jadinya nggak up to date. Kebiasaan menunda juga menghadirkan kemalasan. Jangan, ya, Dek, ya.

Biar tugas review buku nggak numpuk, biar nulisnya nggak buru-buru juga, jangan suka menunda. Selesai membaca sebuah buku, luangkan waktu dua tiga jam untuk fokus menulis review. Yuk! Bisa, yuk!

Jangan lupa untuk memperindah konten review buku dengan foto-foto yang bagus, ya. Karena aku sudah tahu buku-buku apa saja yang akan kubaca, aku bisa mengambil foto-foto buku tersebut dalam sehari. Aku sengaja menjadwalkan satu hari penuh mengambil semua foto buku-buku itu. Untuk waktu pengambilan, aku menyesuaikan terbitnya matahari. Aku mengambil foto di out door. Sinar matahari sangat mempengaruhi hasil fotoku. 

Aku tetap akan memposting review buku versi full di blog ini, dan akan membuat versi mini reviewnya di instagram. 

  • Menulis artikel.

Tahun kemarin, aku tidak banyak menulis artikel di blog ini. Aku lebih banyak menulis review buku. Namun untuk tahun ini, aku berusaha menulis artikel di luar review buku. Paling tidak, aku akan manulis minimal satu artikel setiap bulannya. Kalau rajin, bisa lebih juga, sih. 

Aku sudah punya daftar konten untuk tulisan artikel tahun ini. Temanya tidak jauh-jauh dari dunia literasi dan dunia bookstagrammer. Ada juga liputan dan kegiatan komunitas penulis yang kuikuti.

  • Menulis buku

Ini salah satu pe-er besar buatku, sih. Di awal tahun 2025 ini, aku masih punya beberapa novel yang on going. Pe-er ku, menyelesaikan semua novel-novel ini. Itu baru satu hal.

Hal yang lain adalah, mengedit novel-novel yang sudah the end menjadi lebih baik. Barang kali ada typo, ada plot hole juga, dan kekurangan-kekurangan lain, harus diperbaiki.

Seperti sebelumnya, aku tetap akan menulis novelku di platform kepenulisan seperti Wattpad, GWP_ID, Rakata, Cabaca, dll. Kalau ingin membaca tulisan fiksiku, silakan mampir, ya. Tenang, untuk sementara semua novelku masih gratis, kok. Etapi kalau kalian ingin membaca beberapa novelku yang sudah naik cetak, bisa komen di bawah untuk pemesanan, ya. #NumpangNgiklan



Baca juga >>> Tentang Seseorang yang Dipanggil Ibu (sebuah puisi)

 

Meski sudah tahun 2025, tapi kegemaranku terhadap literasi tak berganti. Aku masih suka membaca, masih suka menulis. Aku juga masih menggunakan platform yang sama untuk memamerkan karya-karyaku. Buat kalian yang juga tertarik di dunia literasi, silakan mampir ke blog ini rajin rajin, ya. Jangan lupa follow. Gratis, kok!

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^