Suka
membaca?
Ternyata tidak semua orang memiliki kegemaran ini. Ada sebagian orang
yang masih beranggapan membaca hanya dilakoni oleh orang-orang yang nggak punya
kerjaan, atau yang punya lebih banyak waktu luang. Ada juga yang masih
beranggapan kalau membaca hanya buang-buang waktu saja dan tidak menghasilkan.
Dalam hal ini tentu saja penghasilkan yang dimaksud adalah materi. Tapi,
bukankah tidak semua hal dapat diukur dengan materi?
Bagi
saya, membaca bukan membuang waktu, tapi justru memanfaatkan waktu. Setiap
hari, saya usahakan untuk membaca. Saya menyisihkan waktu kurang lebih satu jam
secara rutin untuk membaca. Jika ada waktu luang, saya juga memanfaatkannya
dengan membaca. Tidak harus membaca topik bahasan yang berat. Sekedar novel
atau cerpen, majalah atau pun komik, juga bisa. Tinggal disesuaikan saja. Kalau
memang sedang banyak waktu luang, biasanya saya akan membaca buku non fiksi
dengan tema yang serius. Tapi kalau jadwal kegiatan sedang padat, saya biasa membaca
majalah atau cerpen yang notaben-nya bukan tulisan panjang. Hanya satu atau dua
halaman dapat langsung selesai dibaca.
Kenangan Itu Bernama Quantum
Akhir
April kemarin, saya dikejutkan oleh kabar dari seorang teman perihal sebuah
rental buku yang biasa kami singgahi. Saya dan teman yang kebetulan sama-sama
penulis memang memiliki hobi yang sama, yaitu membaca. Untuk memenuhi dahaga
kami akan akan sumber bacaan, kami pun menjadi member salah satu rental buku di
Solo bernama Quantum.
Memiliki
kegemaran membaca membuat saya selalu memutar otak, buku apalagi yang akan saya
baca. Kalau selalu membeli buku, tentu akan membutuhkan dana yang tidak
sedikit. Maka kehadiran rental buku Quantum dapat menjadi alternatif bagi saya
untuk tetap dapat menyalurkan hobi membaca.
Hari
gini masih ada rental buku? Ya, masih ada. Rental buku Quantum bahkan sudah
berdiri lama. Bahkan sejak masih kuliah, saya sudah menjadi member dari rental
ini. Selama berdiri, Quantum pernah sekali berpindah tempat. Dan selama itu
pula, saya pernah sekali menghilangkan kartu member saya, hehe ... ^^ Alhasil, saya harus mengganti kartu
member saya.
Ada
banyak corak kartu member Quantum yang bisa dimiliki. Dulu Kartu member Quantum
saya berwarna hijau. Warna yang segar, seperti daun. Ditambah gambar gelombang
riak air, seperti yang terjadi saat seseorang melempar batu ke dalam air. Sekarang, kartu
member saya berwarna ungu dengan gambar bunga sakura di atasnya. Hihi ... girly
banget, ya. J J
Seperti
kebanyakan rental buku, Quantum banyak menghadirkan banyak jenis bacaan. Ada
komik, majalah, tabloit, novel, buku non fiksi, dll. Ini yang saya suka. Saya
sering datang ke Quantum saat pikiran saya sedang penat. Melihat banyak buku
berderet di atas rak yang berjajar, membuat hati saya bergembira. Entahlah,
menyenangkan rasanya berada di antara buku-buku.
Sekali
meminjam, biasanya saya ambil 3 buku sekaligus. Dengan demikian saya akan
mendapatkan bonus meminjam 1 buku lagi. Dengan kata lain, saya saya bisa
meminjam 4 buku dengan membayar buku. Lumayan, kan. :D :D Tapiii ... ya itu. Terkadang saya tidak dapat mengembalikan
buku-buku tersebut tepat waktu. Entah karena saya lupa tanggal pengembalian
atau juga saya tidak sempat. Alhasil, saya terkena denda karena keterlambatan
saya mengembalikan buku. Hehe ... Jangan ditiru, ya (^^,,)
Namun,
apapun itu ... Semua adalah masa lalu yang akan tetap menjadi kenangan indah
selama saya mengenal Quantum. Aih, labay ya saya nya, haha ... Biarin. Memang
begituah adanya. Saya sangat menyayangkan jika rental buku langganan saya ini
tutup untuk selamanya. Nggak ada lagi majalah Elle maupun Femina, nggak akan
ada lagi novel Agatha Christi ataupun Mira W, nggak ada lagi komik Princess
ataupun Donald Duck. Huaaa ... Saya sangat kehilangan :( :(
Saat Donald Berpindah Tangan
Salah
satu buku yang sering saya pinjam adalah komik Donal Duck. Kayak anak kecil,
ya? Haha ... Ya begitulah. Sebenarnya ini bukan komik baru. Donald sudah ada
sejak saya kecil. Yang menjadikan komik ini berkesan adalah petualangannya.
Saya senang dengan segala macam petualangan yang diceritakan di komik ini.
Dimulai
dengan petualangan Donald Duck sendiri yang lebih sering menjadi pesakitan baik
saat bersama ketiga keponakannya ataupun bersama Paman Gober. Belum lagi jika
bersama kekasihnya Desi, dia harus bersaing dengan Utung sepupunya. Dan
celakanya Donald selalu di pihak yang kalah. Yeah, namanya juga Untung, dia
selalu diceritakan pada posisi yang selalu beruntung dibandingkan Donald.
Cerita
berikutnya adalah petualangan ketiga keponakan Donald, Kwik Kwek dan Kwak, yang
menjadi pramuka teladan. Mereka diceritakan sebagai anak-anak yang cerdas karea
selalu dapat memecahkan berbagai teka teki dan masalah yang datang. Yang saya
suka dari ketiga keponakan Donald ini adalah petualangan mereka dengan barang-baranga
antik yang terkadang bisa membawa mereka ke masa lalu maupun masa depan. Belum
lagi petualangan mereka di hutan dengan berbagai cerita seru.
Yang
paling menggemaskan adalah cerita Paman Gober untuk mempertahankan gudang
uangnya dari banyak penjahat, mulai dari Gerombolan Si Berat sampai Penyihir
Mimi. Sifat pelit dan perhitungan dari Gober ini yang bikin gemes. Untung Gober
hanya di dunia komik, kalau ada di dunia nyata pasti banyak yang akan nyinyirin
dia, hahaha ... Jangan ditiru, ya :D :D
Ada
puluhan seri komik Donald yang sudah saya baca. Dan saat penutupan rental
Quantum, komik-komik ini adalah salah satu dari banyak buku yang dilelang. Anda penasaran tidak berapa harga lelang komil ini per bukunya? Saya bisikin, ya. Hanya 2ribu rupiah (^^,,) Sebenarnya saya termasuk telat saat mendengar Quantum tutup. Jadi, yeaah ...
Hanya segini yang saya dapat L L
Meski
rental buku langganan saya ini telah tutup sekarang, namun saya berharap masih
dapat menemukan rental buku yang lainnya di kota Solo. Bagi Anda yang punya
infonya, kabari saya, ya. Yuk, budayakan membaca kapan saja, dimana saja! ^^
Related Post :
Ya..sayang tutup. Padahal ekonomis banget klo ada rental buku. Aku juga suka mbaca mbak.. Cuma sekarang mmng jarang beli buku. Budgetnya udah banyak beralih ke buku anak-anak.. :-D
BalasHapusIya, Mbak. Rental buku bisa menjadi salah satu alternatif mendapatkan bahan bacaan tanpa harus membeli ^^
HapusDengan rental buku, gak perlu keluar banyak uang buat beli, cukup sewa saja. Andai di tempatku jg ada. Dulu pernah, tapi sudah tutup. Sementara di perpustakaan, bukunya kurang update.
BalasHapusIya, Mbak. Biasanya memang begitu. Perpustakaan jarang yang di up date ^^
HapusMeski rental buku tidak ada, masih ada alternatif lain yaitu dengan hadirnya Taman Baca Masyarakat (TBM), mbak. Meski penggemar baca buku tidak banyak, tapi kehadiran TBM cukup membantu memenuhi keinginan penggemar bacaan. Meskipun untuk bacaan lebih lengkap tersedia di perpustakaan daerah.
BalasHapus:)
Iya, benar. Tapi masalahnya, tidak semua kelurahan punya TBM :(
HapusSekarang kalau mau rental buku di Solo dimana lagi ya? Apakah buku2nya Quantum bisa kita beli? ada yang punya kontak orang2 Quantum?
BalasHapusAlternatif tempat pinjam buku di sekitar solo kalo kami sekeluarga sekarang ke Perpus Ganesha Gentan. Dari perempatan tugu lilin Pajang ke selatan sekira 3 km. Posisi pas di perempatan Gentan depannya hotel Omaya.
BalasHapus.
BalasHapusperlukah ada semacam komunitas buku solo ?
dapet re-seat GRATIS
.
Terimakasih Quantum (Boyolali), telah menemani masa SMPku dgn buku"mu..
BalasHapus