Rabu, 01 Januari 2025

Ngobrolin (Lagi) Goceng Challenge


Hai, BESTie. Selamat tahun baru!

Setahun ini bagaimana semangat membaca kalian? Aku pribadi, semangat membacaku semacam grafik saham, naik turun, hihi. Saat naik, aku bisa membaca dengan cepat hingga bisa menyelesaikan beberapa buku dalam waktu lebih singkat. Namun saat turun, aku bahkan tidak memegang buku dalam beberapa minggu. Situasi ini biasa disebut kondisi reading slump. Aku bakal membahas reading slump ini di tulisan sendiri, ya.

Awal tahun 2024, aku sudah begitu semangat membuat reading list, tapi rupanya reading slump lebih mendominasi diriku di pertengahan tahun. Sampai saat ini aku masih berusaha untuk membangkitkan kembali semangat membacaku. Meski perlahan mulai naik, tapi belum senormal tahun tahun sebelumnya.

Omong-omong, nih, seberapa banyak timbunan bukumu mulai berkurang? Masih banyak, ya. Macam rak bukuku yang sepertinya belum ada ruang kosong untuk buku- buku baru. Karenanya, aku tidak membeli satu buku pun di tahun ini. Etapi meski sudah kubaca sebegitu banyak, kok masih nggak terlihat berkurang, ya. Atau ini karena sebegitu banyak buku yang masih tertumbun di almari bukuku? Bisa jadi, ya, hihi.


 Baca juga >>> Being Sexy by Reading Addicted


Saatnya Bongkar Celengan Goceng Challenge

Kalau tahun baru gini, ada satu kebiasaan yang kutuliskan di blog ini di setiap awal tahun. Ingat nggak ini tentang apa? Yup! Goceng Challenge!

Sekilas tentang Goceng Challenge, barang kali ada di antara kalian yang belum tahu tentang tantangan ini. Goceng Challenge adalah tantangan bagi kalian yang suka membaca. Jadi aturan mainnya, untuk setiap buku yang kalian baca, kalian harus menyisihkan uang sebesar 5K. Silakan ditabung, deh, itu duit. Ini berlangsung selama setahun. Hingga akhir tahun nanti, kalian baru bisa membuka celengan kalian. 

Tantangan ini lumayan seru, ya. Semacam double combo bagi yang mengikutinya. Selain kalian bisa mengurangi timbunan buku dengan membacanya di sepanjang tahun, kalian juga bisa dapat cuan dari uang yang kalian simpan sepanjang tahun sebanyak buku yang kalian baca.

Semakin banyak buku yang kalian baca, semakin banyak pula cuan yang kalian simpan. Apa nggak tambah semangat, tuh, membacanya. Ini semacam booster bagi kalian untuk semakin semangat membaca. 

Awal tahun, aku berencana membaca sejumlah 60 buku. Lumayan banyak, ya. Ini, sih, targetku. Nyatanya, kadang kenyataan tak seindah keinginan. Aku yang mematok bisa membaca 60 buku, ternyata hanya bisa membaca sepertiganya saja, heuheu.

Dari 20 buku yang kubaca, semuanya adalah buku fiksi. Lebih tepatnya novel. Ada 9 novel terjemahan, 11 novel lokal. Dari semuanya, aku membaca 10 novel bergenre romansa, 6 novel bergenre thriller atau misteri, 3 bergenre religi, dan 1 novel fantasi. Berikut aku spill daftar buku yang kubaca sepanjang tahun 2024 ini :

  • Love in Adelaide - Arumi E
  • Maybe This Christmas - Sarah Morgan
  • Kelinci Terbang - Galuh Ayu
  • Goodnight Nobody - Jennifer Weiner
  • Love in Kyoto - Silvarani
  • Fools in Rush - Kristan Higgins
  • Misteri Tiga Sekawan - V. Lestari
  • My One in Only - Kristan Higgins
  • Her Beautiful Eyes - Rien DJ
  • Magic Stepped in Poison - Judy L. Lin
  • Black Angel - Indah Hanaco
  • The Single Girl's To Do List - Lindsey Kelk
  • The Woman in Cell 13 - Irish
  • You Belong to Me - Karen Rose
  • The Lady Escort - Kinanti WP
  • A Midwife Named Diandra - Emmy Herlina
  • Once in A Moon - Mutia Ramadhani
  • The Sky is Falling - Sidney Sheldon
  • Love in The City of Angel - 
  • Origin in Death - JD Robb


Baca juga >>> [Meet & Greet] - 3 Emak Gaul keliling 3 Kota


Mulai Aktif Bookstagrammer Lagi

Dari hasil Goceng Challenge aku berhasil membaca 20 buku. Jika dari setiap buku aku menabung 5K, maka akhir tahun 2024 aku berhasil menabung 20 x 5K = 100K. Lumayan, ya.

Sejak beberapa tahun lalu aku tidak banyak membeli buku. Karena memang aku bertekad menghabiskan buku-buku yang menjadi timbunan di rak bukuku. Bahkan sepanjang tahun 2024 aku tidak membeli buku sama sekali. Nah, tekad ini tetap aku bawa hingga tahun 2025 ini. Itu berarti, aku akan berusaha untuk tidak membeli buku lagi di tahun 2025.

Dari 20 buku yang kubaca, 18 di antaranya adalah buku koleksi pribadiku. Sedang 2 buku adalah buku baru yang kudapat setelah aku menang giveaway. Kedua buku itu dikirim oleh penerbit atau penulisnya langsung. Ini berhubungan dengan aktivitasku sebagai bookstagrammer yang sering mereview buku-buku yang selesai kubaca. Kapan-kapan aku membahas tentang bookstagram dan bookstagrammer secara mendalam ini di artikel berbeda.

Senang rasanya menang giveaway. Setelah sekian lama aku vakum ikut berkompetisi dalam giveaway, di akhir tahun 2024, aku mulai aktif lagi mencoba keberuntunganku. Alhamdulillah, ada penerbit dan penulis yang mempercayakan kepadaku untuk mereview karya mereka.

Sebagai bookstagrammer, setiap aku selesai membaca buku, aku membuat mini reviewnya di instagram hanaandbooks. Kalau ingin membaca reviewnya secara lengkap, kalian bisa membacanya di blog Cerita Hana ini.

Sesuai dengan tekadku di atas, aku putuskan uang yang kudapat dari Goceng Challenge ini tidak akan kupakai untuk membeli buku. Aku akan mengalihkan uang ini untuk ikut beberapa kelas online. 

Tahun ini aku ingin belajar beberapa hal baru. Salah satunya adalah illustrasi. So, aku akan mengambil beberapa kelas, bisa jadi kelas illustrasi atau kelas menulis fiksi lagi. Upgrade ilmu bisa lewat banyak cara, selain dengan membaca, bisa juga mengambil kelas atau kursus yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.

Aku sudah follow beberapa akun di instagram yang sering membuka kelas online. Dalam hal kepenulisan, ada Expert Class Project. Sedangkan dalam bidang ilustrasi, ada akun Sebingkisah. Bagi kamu yang juga ingin ikutan kelasnya, silakan follow akun-akun tadi.


 Baca juga >>> Saat Buku Melecut Semangatku


Target Membacaku di Tahun Ini

Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku bertekad membaca banyak buku di tahun 2025 ini. Jumlah buku yang ingin kubaca tahun ini sekitar 60 buku. Jika dibreakdown, untuk 60 buku setahun, maka setiap bulannya saya akan membaca kurang lebih 5 buku.

Aku tidak mematok semua buku yang akan kubaca adalah buku fiksi, semisal novel atau kumcer. Bisa jadi aku akan membaca buku fiksi maupun non fiksi. Untuk novel, genrenya pun akan lebih bervariasi. Ada teenlith, ada chicklit. Ada romansa, misteri, thriller, atau juga fantasi. Ada novel terjemahan, tapi ada juga novel dari penulis lokal.

Bagiku, semakin bervariasi genre yang kubaca, semakin sedikit kemungkinan aku akan merasa bosan. 

Untuk memenuhi target membacaku, aku harus membuat strategi. Ini yang akan kulakukan :

  • Buat daftar to do list

Di awal tahun, aku sudah membongkar almari buku. Aku sudah memisahkan beberapa buku yang akan kubaca tahun ini. Aku mengeluarkannya dari almari buku dan menatanya di rak luar agar lebih mudah mengambil saat aku ingin membacanya. Cara ini juga bisa mengingatkanku kalau masih banyak buku yang harus kubaca

  • Buat jadwal untuk membaca

Dulu aku membaca di saat ada waktu luang. Itu berarti jika aku tidak punya waktu luang, aku tidak bisa membaca. Durasi waktunya pun tidak jelas. Aku ingin memperbaiki hal ini. Karenanya, aku memasukkan jadwal membaca ke dalam to do list harianku. Biasanya aku akan membaca di pagi hari, setelah sholat subuh. Saat itu suasana masih tenang, udara masih segar, pun demikian dengan pikiranku masih tenang.

  • Buat target membaca

Selain menjadwalkan membaca setiap hari di dalam to do list, aku juga membuat target membaca harian. Selama ini aku mentarget membaca 25 halaman setiap hari. Ini adalah target minimal, ya. Bisa jadi saat aku punya waktu lebih, aku akan memanfaatkannya dengan terus membaca tanpa batas. Dengan membuat target membaca harian, aku bisa memprediksi kapan sebuah buku bisa kuselesaikan.

  • Buat catatan selama membaca

Kebiasaanku membuat review setelah membaca, membuatku perlu untuk membuat catatan selama membaca. Misal, untuk novel, aku akan mencatat nama-nama tokoh yang terlibat dalam cerita. Aku juga mencatat hal-hal penting yang kudapat selama membaca. Ini akan sangat membantuku nantinya saat menulis review. Aku tidak perlu mengingat-ingat lagi. Takutnya ada yang lupa atau salah. Tentu saja menuliskannya jauh lebih mudah dari pada hanya mengingat-ingat saja.

  • Tandai hal-hal penting selama membaca

Salah satu senjata orang suka membaca adakah sticky note. Ini bisa kugunakan untuk menandai halaman-halaman penting yang bisa kujadikan referensi saat menulis review. Ini jauh lebih menyenagkan dari pada melipat halaman buku. Saya sangat tidak rela jika bukuku terlipat. Duh, nggak banget, deh! Lebih baik pakai sticky note untuk menandainya.


 Baca juga >>> [Meet & Greet] - Dwitasari, Memeluk Masa Lalu


Bagiku membaca bukan hanya sekedar mengeja kata demi kata dalam sebuah buku. Ini salah satu aktivitas yang kugunakan untuk rilek dan santai. Hiburan di tengah padatnya aktivitasku. Istilah sekarang me time, gitu. Apalagi kalau ada challenge semacam Goceng Challenge gini. 

Seperti kata pepatah, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan mengikuti challenge ini, membaca oke, menabung pun jalan. Kalau kamu, tertarik nggak ikutan challenge ini? Komen di bawah, ya.

 



~ Hana Aina ~

 

 

 

Baca juga, ya ...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^