Hai, BESTie.
Selamat tahun baru!
Setahun ini
bagaimana semangat membaca kalian? Aku pribadi, semangat membacaku semacam
grafik saham, naik turun, hihi. Saat naik, aku bisa membaca dengan cepat hingga
bisa menyelesaikan beberapa buku dalam waktu lebih singkat. Namun saat turun,
aku bahkan tidak memegang buku dalam beberapa minggu. Situasi ini biasa disebut
kondisi reading slump. Aku bakal membahas reading slump ini di
tulisan sendiri, ya.
Awal tahun 2024,
aku sudah begitu semangat membuat reading list, tapi rupanya reading
slump lebih mendominasi diriku di pertengahan tahun. Sampai saat ini aku
masih berusaha untuk membangkitkan kembali semangat membacaku. Meski perlahan
mulai naik, tapi belum senormal tahun tahun sebelumnya.
Omong-omong,
nih, seberapa banyak timbunan bukumu mulai berkurang? Masih banyak, ya. Macam
rak bukuku yang sepertinya belum ada ruang kosong untuk buku- buku baru.
Karenanya, aku tidak membeli satu buku pun di tahun ini. Etapi meski sudah
kubaca sebegitu banyak, kok masih nggak terlihat berkurang, ya. Atau ini karena
sebegitu banyak buku yang masih tertumbun di almari bukuku? Bisa jadi, ya,
hihi.
Saatnya Bongkar
Celengan Goceng Challenge
Kalau tahun baru
gini, ada satu kebiasaan yang kutuliskan di blog ini di setiap awal tahun.
Ingat nggak ini tentang apa? Yup! Goceng Challenge!
Sekilas tentang
Goceng Challenge, barang kali ada di antara kalian yang belum tahu tentang
tantangan ini. Goceng Challenge adalah tantangan bagi kalian yang suka membaca.
Jadi aturan mainnya, untuk setiap buku yang kalian baca, kalian harus menyisihkan
uang sebesar 5K. Silakan ditabung, deh, itu duit. Ini berlangsung selama
setahun. Hingga akhir tahun nanti, kalian baru bisa membuka celengan
kalian.
Tantangan ini
lumayan seru, ya. Semacam double combo bagi yang mengikutinya. Selain
kalian bisa mengurangi timbunan buku dengan membacanya di sepanjang tahun,
kalian juga bisa dapat cuan dari uang yang kalian simpan sepanjang tahun
sebanyak buku yang kalian baca.
Semakin banyak
buku yang kalian baca, semakin banyak pula cuan yang kalian simpan. Apa nggak
tambah semangat, tuh, membacanya. Ini semacam booster bagi kalian untuk
semakin semangat membaca.
Awal tahun, aku
berencana membaca sejumlah 60 buku. Lumayan banyak, ya. Ini, sih, targetku. Nyatanya,
kadang kenyataan tak seindah keinginan. Aku yang mematok bisa membaca 60 buku,
ternyata hanya bisa membaca sepertiganya saja, heuheu.
Dari 20 buku
yang kubaca, semuanya adalah buku fiksi. Lebih tepatnya novel. Ada 9 novel
terjemahan, 11 novel lokal. Dari semuanya, aku membaca 10 novel bergenre
romansa, 6 novel bergenre thriller atau misteri, 3 bergenre religi, dan 1 novel
fantasi. Berikut aku spill daftar buku yang kubaca sepanjang tahun 2024
ini :
- Love in Adelaide - Arumi E
- Maybe This Christmas - Sarah Morgan
- Kelinci Terbang - Galuh Ayu
- Goodnight Nobody - Jennifer Weiner
- Love in Kyoto - Silvarani
- Fools in Rush - Kristan Higgins
- Misteri Tiga Sekawan - V. Lestari
- My One in Only - Kristan Higgins
- Her Beautiful Eyes - Rien DJ
- Magic Stepped in Poison - Judy L. Lin
- Black Angel - Indah Hanaco
- The Single Girl's To Do List - Lindsey Kelk
- The Woman in Cell 13 - Irish
- You Belong to Me - Karen Rose
- The Lady Escort - Kinanti WP
- A Midwife Named Diandra - Emmy Herlina
- Once in A Moon - Mutia Ramadhani
- The Sky is Falling - Sidney Sheldon
- Love in The City of Angel -
- Origin in Death - JD Robb
Baca juga >>> [Meet & Greet] - 3 Emak Gaul keliling 3 Kota
Mulai Aktif
Bookstagrammer Lagi
Dari hasil
Goceng Challenge aku berhasil membaca 20 buku. Jika dari setiap buku aku
menabung 5K, maka akhir tahun 2024 aku berhasil menabung 20 x 5K = 100K.
Lumayan, ya.
Sejak beberapa
tahun lalu aku tidak banyak membeli buku. Karena memang aku bertekad
menghabiskan buku-buku yang menjadi timbunan di rak bukuku. Bahkan sepanjang
tahun 2024 aku tidak membeli buku sama sekali. Nah, tekad ini tetap aku bawa hingga
tahun 2025 ini. Itu berarti, aku akan berusaha untuk tidak membeli buku lagi di
tahun 2025.
Dari 20 buku
yang kubaca, 18 di antaranya adalah buku koleksi pribadiku. Sedang 2 buku
adalah buku baru yang kudapat setelah aku menang giveaway. Kedua buku itu
dikirim oleh penerbit atau penulisnya langsung. Ini berhubungan dengan
aktivitasku sebagai bookstagrammer yang sering mereview buku-buku yang
selesai kubaca. Kapan-kapan aku membahas tentang bookstagram dan bookstagrammer
secara mendalam ini di artikel berbeda.
Senang rasanya
menang giveaway. Setelah sekian lama aku vakum ikut berkompetisi dalam giveaway,
di akhir tahun 2024, aku mulai aktif lagi mencoba keberuntunganku.
Alhamdulillah, ada penerbit dan penulis yang mempercayakan kepadaku untuk mereview
karya mereka.
Sebagai bookstagrammer,
setiap aku selesai membaca buku, aku membuat mini reviewnya di instagram
hanaandbooks. Kalau ingin membaca reviewnya secara lengkap, kalian bisa
membacanya di blog Cerita Hana ini.
Sesuai dengan
tekadku di atas, aku putuskan uang yang kudapat dari Goceng Challenge ini tidak
akan kupakai untuk membeli buku. Aku akan mengalihkan uang ini untuk ikut
beberapa kelas online.
Tahun ini aku
ingin belajar beberapa hal baru. Salah satunya adalah illustrasi. So, aku akan
mengambil beberapa kelas, bisa jadi kelas illustrasi atau kelas menulis fiksi
lagi. Upgrade ilmu bisa lewat banyak cara, selain dengan membaca, bisa juga
mengambil kelas atau kursus yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
Aku sudah follow
beberapa akun di instagram yang sering membuka kelas online. Dalam hal
kepenulisan, ada Expert Class Project. Sedangkan dalam bidang ilustrasi, ada
akun Sebingkisah. Bagi kamu yang juga ingin ikutan kelasnya,
silakan follow akun-akun tadi.
Target Membacaku
di Tahun Ini
Seperti
tahun-tahun sebelumnya, aku bertekad membaca banyak buku di tahun 2025 ini.
Jumlah buku yang ingin kubaca tahun ini sekitar 60 buku. Jika dibreakdown,
untuk 60 buku setahun, maka setiap bulannya saya akan membaca kurang lebih 5
buku.
Aku tidak
mematok semua buku yang akan kubaca adalah buku fiksi, semisal novel atau
kumcer. Bisa jadi aku akan membaca buku fiksi maupun non fiksi. Untuk novel,
genrenya pun akan lebih bervariasi. Ada teenlith, ada chicklit. Ada romansa,
misteri, thriller, atau juga fantasi. Ada novel terjemahan, tapi ada juga novel
dari penulis lokal.
Bagiku, semakin
bervariasi genre yang kubaca, semakin sedikit kemungkinan aku akan merasa
bosan.
Untuk memenuhi
target membacaku, aku harus membuat strategi. Ini yang akan kulakukan :
- Buat daftar to do list
Di awal tahun,
aku sudah membongkar almari buku. Aku sudah memisahkan beberapa buku yang akan
kubaca tahun ini. Aku mengeluarkannya dari almari buku dan menatanya di rak
luar agar lebih mudah mengambil saat aku ingin membacanya. Cara ini juga bisa
mengingatkanku kalau masih banyak buku yang harus kubaca
- Buat jadwal untuk membaca
Dulu aku membaca
di saat ada waktu luang. Itu berarti jika aku tidak punya waktu luang, aku
tidak bisa membaca. Durasi waktunya pun tidak jelas. Aku ingin memperbaiki hal
ini. Karenanya, aku memasukkan jadwal membaca ke dalam to do list
harianku. Biasanya aku akan membaca di pagi hari, setelah sholat subuh. Saat
itu suasana masih tenang, udara masih segar, pun demikian dengan pikiranku
masih tenang.
- Buat target membaca
Selain menjadwalkan
membaca setiap hari di dalam to do list, aku juga membuat target membaca
harian. Selama ini aku mentarget membaca 25 halaman setiap hari. Ini adalah
target minimal, ya. Bisa jadi saat aku punya waktu lebih, aku akan memanfaatkannya
dengan terus membaca tanpa batas. Dengan membuat target membaca harian, aku
bisa memprediksi kapan sebuah buku bisa kuselesaikan.
- Buat catatan selama membaca
Kebiasaanku
membuat review setelah membaca, membuatku perlu untuk membuat catatan selama membaca.
Misal, untuk novel, aku akan mencatat nama-nama tokoh yang terlibat dalam
cerita. Aku juga mencatat hal-hal penting yang kudapat selama membaca. Ini akan
sangat membantuku nantinya saat menulis review. Aku tidak perlu mengingat-ingat
lagi. Takutnya ada yang lupa atau salah. Tentu saja menuliskannya jauh lebih
mudah dari pada hanya mengingat-ingat saja.
- Tandai hal-hal penting selama membaca
Salah satu
senjata orang suka membaca adakah sticky note. Ini bisa kugunakan untuk
menandai halaman-halaman penting yang bisa kujadikan referensi saat menulis
review. Ini jauh lebih menyenagkan dari pada melipat halaman buku. Saya sangat
tidak rela jika bukuku terlipat. Duh, nggak banget, deh! Lebih baik pakai sticky
note untuk menandainya.
Bagiku membaca
bukan hanya sekedar mengeja kata demi kata dalam sebuah buku. Ini salah satu
aktivitas yang kugunakan untuk rilek dan santai. Hiburan di tengah padatnya
aktivitasku. Istilah sekarang me time, gitu. Apalagi kalau ada challenge
semacam Goceng Challenge gini.
Seperti kata
pepatah, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan mengikuti challenge
ini, membaca oke, menabung pun jalan. Kalau kamu, tertarik nggak ikutan
challenge ini? Komen di bawah, ya.
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^