Minggu, 19 Mei 2024

[Book Review] : A Magic Stepped in Poison – Perjuangan yang Belum Berakhir

 

SINOPSIS

Ning melakukan sebuah kesalahan saat menyajikan teh untuk ibu dan adiknya yang membuat keduanya keracunan. Ibunya meninggal dan adiknya sakit parah. Ning bertekad mencari sosok bayangan hitam menyebar teh berbentuk kotak itu sekaligus mengupayakan kesembuhan adiknya. Ning mengikuti sayembara menjadi Shennong-shi yang diselenggarakan oleh istana. Perempuan itu berharap dapat memenangkan kompetisi. Selain hadiah yang besar, dengan memenangkan kompetisi, dia akan menjadi Shennong-shi istana. Jika itu terjadi, Ning akan memiliki banyak sumber daya untuk menyembuhkan adiknya. Namun sayangnya, perjalanan kompetisi tidak semudah itu. Banyak intrik dan kecurangan menyelimuti. Belum lagi berbagai tragedi dan drama pemberontakan mewarnai kehidupan dalam istana yang melibatkannya.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Prom Night from Hell

 

REVIEW

Hai, BESTie. Masih semangat membaca, kan?

Book review kali ini aku akan mengulas buku terjemahan karya Judy I. Lin. Novel ini bergenre fantasi - histori dengan latar belakang kerajaan Tiongkok zaman dahulu kala.

Novel ini berkisah tentang Ning yang berusaha memenangkan perlombaan pemilihan Shennong-shi di istana. Ini adalah peristiwa penting bagi Ning. Selain ingin menjadi Shennong-shi istana, kembali ke istana seolah membongkar masa lalu orangtuanya. Ibunya adalah mantan Shennong-shi istana ketika muda, pun demikian dengan ayahnya yang seorang tabib istana.

Shennong-shi sendiri adalah orang yang memiliki kemampuan menyembuhkan. Dia mampu memadukan antara ilmu pengobatan dengan bahan alam dan ilmu sihir.

Novel ini menghadirkan konflik internal dalam diri Ning yang merasa bersalah atas kematian ibunya dan juga membuat adiknya sekarat. Di sisi lain, Ning juga merasa dendam kepada sosok bayangan hitam yang menebar teror dengan menyebarkan balok teh yang ternyata beracun. Balok beracun itu telah menelan banyak korban. Salah duanya adalah ibu dan adik Ning.

Konflik lain yang disajikan penulis adalah saat kompetisi pemilihan Shinnong-shi berlangsung. Banyak kecurangan dan konspirasi mengiringi jalannya kompetisi yang membuat Ning hampir saja menyerah karena putus asa. Ning menganggap kompetisi ini hanya permainan saja. Toh, sudah akan ada pemenangnya, yaitu peserta yang punya koneksi dengan orang dalam.

Konflik ketiga adalah Ning yang jatuh cinta dengan lelaki yang belum begitu dikenalnya bernama Kang. Lelaki yang dikenalnya di pasar itu ternyata adalah sosok penting yang dikenal banyak orang istana. Siapa sangka, Kang juga yang pada akhirnya terlibat dalam pergolakan istana.

Konflik lainnya yang disajikan di novel ini adalah pemberontakan sekaligus percobaan penggulingan kekuasaan istana yang melibatkan Ning secara tidak langsung.

Dari konfliknya sudah cukup unik, ya. Pun demikian dengan para tokoh yang terlibat di dalamnya.

Ning digambarkan sebagai sosok perempuan kalem. Dia belajar menjadi Shinnong dari ibunya. Sering overthinking, terutama terhadap konflik di dirinya sendiri. Dia cerdas tapi mudah terpengaruh.

Bo alias Li Kang. Anak laki-laki Li Yuan, yang pernah dikenal sebagai Pangeran Dai. Dia digambarkan sebagai lelaki yang mempesona secara fisik. Dia memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni dan juga pandai berkata-kata membuat kawan bicaranya terpesona. Salah satu korbannya adalah Ning. Dia adalah anak dari pangeran yang dibuang. Dia kembali ke istana untuk membalaskan dendam keluarganya dan mengambil alih keuasaan setelah kaisar mangkat hingga menimbulkan kegaduhan di istana.

Ruyi adalah sosok perempuan pemberani. Ajudan pribadi sang putri mahkota, pewaris kekaisaran. Dia tangguh dan setia, bertanggung jawab pada pekerjaannya.

Zhen digambarkan sebagai putri kerajaan. Setelah ayahnya, sang kaisar mangkat, dia naik tahta di usianya yang masih belia. Dia sosok pemberani, pintar, dan bijaksana. Meski kekusaannya digoyang kudeta, tapi dia berjuang matian-matian mempertahankan istananya.

Lian adalah sahabat Ning. Dia sosok yang ceria, penuh ide, dan ramah. Anak pejabat hingga punya banyak koneksi terutama dari kalangan atas.

 

Baca juga >>> [Book Review] - I'v Got Your Number

 

Ini termasuk novel tebal yang pernah kubaca. Dari sekian banyak halaman, aku punya beberapa kutipan menarik. Berikut di antaranya ...

"Hidup kadang punya cara untuk membuat angin berembus menjauhi mimpi-mimpi kita."

[Hal : 18]

"Hal yang menyenangkan dari menjadi tua adalah menyadari bahwa segala sesuatunya akan terus berputar kembali ke semula. Banyak yang berubah, tetapi nanti semuanya akan kembali ke titik awal. Bintang-bintang terus bergerak di jalurnya, penggembala sapi akan selalu bertemu dengan sang gadis. Setidaknya kita bisa cukup merasa tenang karenanya. Sebab membuat kita tidak merasa terlalu kesepian."

[Hal : 19]

Perubahan selalu berjalan lambat.

[Hal : 20]

"Bakat seseorang bisa terlihat dari umur berapa pun."

[Hal : 38]

"Ibuku selalu memintaku menjadi diri sendiri, dan menerima setiap kekurangan. 

[Hal : 135]

"Mengalami langsung kehidupan yang menderita berbeda rasanya dengan hanya membaca laporan tentang itu."

[Hal : 152]

"Aku tidak butuh terlalu sering mendengar pujian dan janji manis. Aku butuh orang yang mampu menegur jika aku mengecewakan rakyatku.”

[Hal : 224]

"Kita harus ingat bahwa jalan menuju kebijaksanaan adalah pengendalian diri. Kita tidak boleh menyerah menghadapi sikap liar dari dalam diri kita."

[Hal : 239]

 

Selain kutipan menarik, ada juga beberapa pelajaran yang kudapat dari kisah ini.

  • Fokus pada pemecahan masalah. Ning sering menyalahkan diri sendiri atas nasib ibu dan adiknya. Terkadang hal ini sering memecah konsentrasi Ning saat melakukan banyak hal terutama saat berlaga dalam kompetisi.
  • Jangan berlarut pada kesedihan. Hidup terus berlanjut. Bersedih boleh, tapi jangan membuat patah semangat.
  • Gigih dalam meraih impian. Ning begitu gigih dalam perjuangannya meraih mimpinya menjadi seorang Shinnong-shi. Berbagai tantangan dalam kompetisi berhasil dilaluinya. Bahkan saat para kompetitornya bermain curang untuk menghadangnya, Ning tetap berusaha optimis.
  • Cinta kadang melenakan. Ning jatuh cinta pada Kang. Siapa sangka lelaki itu seolah memanfaatkan Ning saat Kang melancarkan aksinya memberontak pada kekuasaan yang sah.
  • Bertanggung jawab pada apa yang sudah diamanahkan. Riyu sosok yang setia pada negara. Dia sebagai pengawal pribadi melakukan apapun untuk melindungi Putri Zhen. Perempuan itu terluka parah tapi tetap berusaha melindungi sang putri.

 

Baca juga >>> [Book Review] - The Girl on The Train

 

Novel ini ditulis dengn POV pertama tunggal dari sudut pandang Ning. Pacenya termasuk lambat dengan alur maju mundur. Setting ceritanya di negara Tiongkok pada zaman dahulu.

Kisah di novel banyak menggunakan ilmu pengobatan yang penulis adopsi dari ilmu pengobatan Cina. Banyak menggunakan bahan-bahan alam. Penulis menambahkan daftar istilah dan juga daftar bahan alam yang biasa digunakan dalam pengobatan pada bagian akhir novel ini.

Berikut beberapa bahan alam yang digunakan sepanjang cerita dan juga penggunaannya ...

  • Teh Kunci Emas adalah pengungkap rahasia. [Hal : 47]
  • Teh Jarum Perak bisa mengungkap kebenaran dari siapa pun. [Hal : 113]
  • Goji beri untuk meningkatkan kewaspadaan. [Hal : 192]
  • Tanaman Kepala Gagak beracun. [Hal : 199]
  • Mugwort untuk meningkat sirkulasi. [Hal : 204]
  • Jamur Merah untuk menguatkan kerja jantung. [Hal : 204]

Penulis mengakhiri kisah di novel ini dengan open ending. Misteri tentang sosok Bayangan Hitam belum terpecahkan. Pemilihan Shinning-shi istana juga belum tuntas. Pun demikian dengan nasib Ning yang memperjuangkan adiknya yang sedang sekarat.

 

Baca juga >>> [Book Review] - The Undomestic Goddess

 

DATA BUKU

Judul          :    A Magic Stepped in Poison

Penulis      :    Judi I. Lin

Penerbit     :    Gramedia Pustaka Utama

Tahun        :    2022

Tebal         :    341 halaman

 

Rating

🌠 4/5

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...






 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^