AKU INGIN
Aku ingin
mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata
yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada
api yang menjadikannya abu.
Aku ingin
mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat
yang tak sempat disampaikan
Awan kepada
hujan yang menjadikannya tiada
[Hal : 105]
Review
Hai, BESTie. Di momen ini aku hadir dengan sesuatu
yang berbeda. Jarang banget, atau malah belum pernah aku mereview buku kumpulan
sajak dan puisi. Dengan kata lain, ini adalah review buku kumpulan sajak yang
pertama kali kureview.
Aku penikmat puisi. Pada beberapa kesempatan aku juga
menulis puisi. Meski hasil karya puisiku tidak sebagus para pujangga, tapi aku
terus belajar.
Aku belajar menulis puisi dari puisi-puisi yang aku
temukan bertebaran di internet. Biasanya aku menulis ulang atau secreen shoot puisi-puisi
tersebut, membacanya ulang lalu mencoba menulis puisi serupa.
Referensi buku puisiku memang tidak sebanyak novelku.
Ini salah satunya. Kumpulan sajak Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
Jujur saja, aku lebih dulu tahu karya-karya Sapardi
Djoko Damono dari pada sosok penulisnya sendiri. Karya beliau yang pertama
kali kukenal adalah Aku Ingin. Puisi ini sering wara wiri di beranda sosial
mediaku. Bahkan aku tahu beberapa orang temanku menjadikan puisi ini sebagai
hadiah bagi pasangannya #eaaa.
Karya kedua beliau yang kutahu adalah Hujan Bulan
Juni. Puisi ini sering muncul di beranda sosial mediaku juga mengiringi saat
bulan Juni tiba. Dan karya ketiga adalah Yang Fana adalah Waktu. Aku menyukai
ketiga puisi tersebut. Dan siapa sangka, ternyata, ketiga puisi tersebut
dibukukan dalam satu buku Kumpulan Sajak - Hujan Bulan Juni. Kebayangkan betapa
senangnya aku. Dengan memiliki satu buku ini, aku bisa membaca ketiga puisi
favoritku beserta puluhan bahkan ratusan puisi karya Sapardi Djoko Damono
lainnya.
Baca juga >>> [Book Review] - Seasons to Remember
HUJAN DI BULAN JUNI
Tak ada yang
lebih tabah
Dari hujan bulan
Juni
Dirahasiakannya
rintik rindunya
Kepada pohon
berbunga itu
Tak ada yang
lebih bijak
Dari hujan
bulan Juni
Dihapuskannya
jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu
di jalan itu
Tak ada yang
lebih arif
Dari hujan
bulan Juni
Dibiarkannya yang
tak terucapkan
Diserap akar
pohon bunga itu
[Hal : 104]
Tampilan buku ini tampak eksklusif dengan hard cover
dan pembatas buku. Cover bukunya bergambar ranting dengan rintik air hujan,
mewakili judul bukunya. Seperti judulnya, awalnya kukira sajak-sajak yang tertuang
dalam buku ini bertema tentang hujan, atau paling tidak bersetting saat hujan datang.
Ternyata salah! Meski tidak sedikit melibatkan hujan dalam sajak-sajak ini,
tapi penulis juga banyak melibatkan hal lain, seperti matahari, tanah, bunga
dan rumput.
Dulu kukira, puisi itu hanya beberapa baik saja. Dalam
satu baitnya pun juga hanya beberapa baris saja, itu pun kalimatnya pendek-pendek.
Namun di beberapa puisi dalam buku ini, aku menemukan puisi-puisi yang ditulis
memanjang.
Saat aku membacanya, aku seperti sedang membaca prosa.
Bedanya, puisi-puisi panjang itu ditulis dengan diksi yang lebih indah. Dan jujur,
aku mulai lebih menyukai puisi-puisi panjang seperti ini. Kapan-kapan aku jadi
pingin juga belajar nulis puisi model ini.
YANG FANA
ADALAH WAKTU
Yang fana
adalah waktu. Kita abadi
Memungut detik
demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu
hari
Akita lupa
untuk apa.
“Tapi,
Yang fana
adalah waktu, bukan?”
Tanyamu. Kita
abadi.
[Hal
: 86]
Baca juga >>> [Book Review] - Single, Strong & Sparkling
Aku suka diksi yang dipakai penulis, menjadikan
sajak-sajak yang terangkai terkesan lembut dan tenang. Bukan tipikal sajak yang
berapi-api. Namun di sisi lain, saat membacanya, aku merasakan banyak kesedihan
tersirat dalam sajak-sajak tersebut.
Dan sepertinya, setelah membaca buku ini, aku jadi
tertarik untuk mengoleksi buku-buku puisi lainnya. Kalau kalian penikmat puisi,
dan suka koleksi buku-buku puisi juga, boleh lho kasih rekomendasi ke aku buku
puisi favorit kalian. Tulis di kolom komentar, ya.
Data Buku
Judul
:
Hujan Bulan Juni
Penulis
:
Sapardi Djoko Damono
Penerbit
: Gramedia
Tebal
:
118 halaman
Tahun
:
2014
Rating
🌠 4/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^