Kamis, 02 April 2020

Nulis Bareng Stiletto #2 - Kisah Pengiring Tidurku Semasa Kecil


Waktu kecil, salah satu kegiatan menyenangkan sebelum tidur adalah mendengarkan cerita. Setelah bersiap-siap tidur: cuci muka, cuci kaki, bapak mengambil buku cerita dan duduk di pinggir tempat tidur. Aku sendiri sudah berdoa dengan mata yang mulai merem melek.


Buku yang sering bapak bacakan untukku adalah tentang 25 Kisah Nabi dan Rosul. Buku yang dimiliki bapak adalah karya Hamka. Pasti sudah pada tahu, dong. Hamka adalah salah satu penulis terkenal Indonesia. Buku tentang kisah Nabi dan Rosul yang ditulisnya terdiri dari 3 jilid. Buku yang ketiga, khusus bercerita tentang Nabi Muhammad dari sebelum beliau lahir hingga wafat.

Hingga aku sekolah dasar, buku itu masih menjadi referensiku saat ada tugas dari sekolah pelajaran agama. Buku itu ditulis dengan bahasa sederhana dan mengalir. Untuk anak kecil seusiaku, buku itu enak dibaca dan mudah dipahami.

Fisik buku milik bapak ini sudah tua. Entah dicetak tahun berapa gitu, lupa ngecek. Kertasnya sudah menguning. Lembar halamannya pun ada beberapa yang sudah lepas jilidannya. Aku sampai hati-hati banget kalau membacanya. Bukanya pelan-pelan. Takut rapuh. Serapuh hatiku #ehgimana.

Sayangnya, saat pindahan rumah, bukunya hilang #heuheu. Sedih aku tuh. Padahal aku tuh pingin buku itu tetap ada sampai aku punya anak, gitu. Terus gantian aku yang bercerita sebelum tidur ke anakku. Pakai buku legend itu. Buku yang diwariskan turun temurun dari bapak, aku, lalu ke anakku. Namun apa boleh buat. Aku nggak bisa menemukan lagi buku itu. Meski secara fisik hilang, buku itu masih berkesan sekali di hidupku.

Kegiatan bercerita atau mendongeng, keduanya adalah kegiatan yang menyenangkan. Karenanya, tak ada batasan kapan anak mulai dibiasakan dengan aktivitas ini. Sejak dalam kandungan pun bisa. Bahkan ini adalah satu cara komunikasi antara orang tua dengan janin.

Sedih rasanya jika zaman sekarang anak-anak lebih terhibur dengan gadget dari pada mendongeng. Padahal kegiatan ini menyenangkan dan punya banyak manfaat.


Membantu berimajinasi. Ini adalah salah satu cara merangsang anak untuk berpikir kreatif. Ditambah lagi anak akan memiliki lebih banyak kosa kata dan mengenal struktur kalimat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan komunikasinya. Lewat cerita ini pula, anak akan belajar tentang problem solving dan meningkatkan kemampuan berpikir.

Merangsang minat membaca. Lewat bercerita atau mendongeng, anak berkenalan dengan buku. Setelah selesai mendengar cerita satu buku, biasanya anak akan tertarik dengan buku lainnya. Ini kesempatan bagus untuk membiasakan anak dengan buku.

Mendekatkan orangtua–anak. Bercerita atau mendongeng sebelum tidur bisa manjadi sarana me time antara orangtua – anak. Hubungan keduanya menjadi lebih akrab. Anak akan merasa lebih diperhatikan setelah orang tau sibuk seharian bekerja.

Sarana menanamkan etika dan budi perkerti. Dalam cerita banyak hikmah, pelajaran, budi pekerti, dan kejadian yang bisa dijadikan pelajaran. Lewat cerita dan dongeng, anak mendapatkan pelajaran tanpa merasa digurui. Anak juga bisa mengenal karakter manusia (baik – jahat), perbuatan baik (tolong menolong, toleransi), dll

Mengenal emosi. Saat bercerita atau mendongeng, orang tua dapat membacakan cerita dengan ekspresi. Selain menjadikan anak lebih antusias, bercerita dengan ekspresi yang ditambah dengan intonasi suara dapat memperkenalkan emosi kepada anak : marah, sedih, kecewa, dll.



Nah, ternyata bercerita atau mendongeng sebelum tidur itu tidak hanya menyenangkan, ya. Namun juga punya banyak manfaat. Bonding orangtua-anak pun menjadi lebih kuat. 



~ Hana Aina ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^