Selasa, 10 Mei 2016

[BOOK REVIEW] : PERPUSTAKAAN & BUDAYA LITERASI


Data Buku
Judul               :      Perpustakaan dan Budaya Literasi
Penulis            :      Tri Hardiningtyas
Penerbit           :      Sinotif Publishing
Halaman          :      86 halaman
Tahun              :      2014
 
Sinopsis
Membaca buku adalah budaya yang harus diutamakan bagi bangsa yang ingin maju, bangsa yang mau menjadi bangsa yang besar dan cerdas. Membudayakan gemar membaca difailitasi oleh pemerintah melalui fasilitas buku murah dan berkualitas. 
(Hal : 4-7)
Keberadaan perpustakaan masih dianggap sebelah mata. Banyak yang menganggapnya sebagai dugang buku, tempat tumpukan buku tua. Padahal sejatinya, perpustakaan adalah gudang ilmu dan memiliki peran penting dalam peningkatan budaya membaca dan menulis. 
(Hal : 20)
Daya baca masyarakat Indonesia rendah. Karenanya perlu adanya kerjasama berbagai macam eleman, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Keluarga dapat memperkenalkan buku pada anak sejak dini dengan cara mendongeng. Sekolah dapat mewajibkan para murid untuk membaca setengah jam sebelum pelajaran dimulai. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan Taman Bacaan Masyarakat yang dibuka untuk umum. Sedang pemerintah berperan dalam hal mensuplai buku-buku bermutu secara gratis. 
(Hal : 75 -79)

Review
Bagi Anda yang memiliki kegemaran membaca, perpustakaan tentu bukan tempat yang asing bagi Anda. Salah satu tempat untuk mendapatkan bahan bacaan ya di tempat ini. Saya pribadi sudah begitu akrab dengan perpustakaan semenjak sekolah. Di setiap sekolah tentu memiliki perpustakaan. Ini adalah salah satu tempat favorit saya saat jam istirahat. Banyak buku yang bisa saya baca di tempat. Tidak haya melulu tentang pelajaran sekolah. Beberapa buku umum, novel dan majalah juga tersedia di perpustakaan sekolah. Saya cukup senang dengan keberadaan buku non pelajaran tersebut. Anggap saja sebagai jeda istirahat sebelum kembali memikirkan pelajaran sekolah.
Dalam buku Perpustakaan dan Budaya Literasi karya Tri Hardiningtyas ini, penulis mencoba memaparkan pentingnya budaya membaca bagi perkembangan sebuah bangsa. Tidak dapat dipungkiri, Indonesia menempati urutan rendah dalam hal semangat membaca. Masih kalah jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Buku ini memaparkan pula peran berbagai pihak dalam menumbuhkan budaya membaca. Mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, dan juga masyarakat. Keluarga adalah pihak pertama yang dapat memperkenalkan anak-anak terhadap buku. Perkenalan ini dapat dilakukan mulai dari kecil. Memang, anak belum dapat membaca. Karenanya peran orangtua diperlukan melalui aktivitas mendongeng. Di sisi lain, sekolah dapat mewajibkan membaca 30 menit sebelum pelajaran dimulai. Membaca di sini bukan membaca buku pelajaran, tetapi buku yang sesuai dengan kegemaran murid. Lalu masyarakat, dapat melakukan perannya dengan mendirikan Taman Baca Masyarakat yang menyediakan buku-buku yang dapat dipinjam oleh berbagai lapisan masyarakat yang ada. Sedangkan pemerintah, dapat melakukan peranya dengan menyupali berbagai macam buku secara gratis.
Dalam buku ini pula, penulis juga membeberkan pentingnya peran perpustakaan. Diakui atau tidak, perpustakaan memiliki andil besar dalam perkembangan pengetahuan. Budaya membaca yang secara tidak langsung ditularkan lewat perpustakaan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat. Perpustakaan memberikan kontribusi lewat penyediaan bahan bacaan. Saat Anda harus membuat makalah atau menyelesiakan skripsi, salah satu tempat yang menjadi tujuan Anda mencari referensi, kemungkinan besar adalah perpustakaan. Karenanya, alangkah baiknya jika perpustakaan selalu meng-up-date buku-buku koleksinya agar tidak tertinggal.
Buku ini juga memberikan kritikan atas beberapa perayaan hari nasional, seperti Hari Pendidikan Nasional hingga Hari Buku Nasional. Menurut Tri Hardiningtyas, selama ini perayaan hari nasional tersebut hanya dirasakan sebatas ceremoni, seperti Upacara Bendera serta Talk Show dan Pameran Literasi. Ini dilakukan tanpa menyentuh subtansi dari makna Buku dan Pendidikan Nasional itu sendiri. Salah satunya adalah dengan mengajak anak-anak Indonesia untuk lebih gemar membaca agar lebih memiliki karakter dan pengetahuan yang luas.
Tri Hardiningtyas juga mengkritisi kurangnya semangat mahasiswa di perguruan tinggi dalam menghasilkan karya tulis. Termasuk di dalamnya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh para dosen. Semua itu dapat dipublikasikan untuk dapat dibaca dan dipelajari oleh pihak lain hingga ilmu yang ada dapat tersebar luas.

Skor : 3,5 dari 5 bintang


5 komentar:

Terimakasih telah berbagi komentar ^^