"Selamat pagi, Bu." Saima yang berdiri dari
bangkunya lalu membungkuk, memberi hormat. Ini adalah kebiasaan di sekolahnya
sebelum pelajaran di mulai.
Pagi itu begitu tenang. Tak ada kegaduhan di kelasnya.
Tak ada juga suara ribut dari teman-temannya yang saling berebut buku. Karena
memang pagi itu tak ada satupun yang menemaninya di kelas.
Saima sendirian. Dialah satu-satunya korban selamat
dari pembantaian. Amarah dan tekanan hidup membuat perempuan paruh baya yang
seharusnya mengayomi murid-muridnya justru mencelakakan mereka.
Kini semua berusaha melupakan Senin kelabu. Termasuk
Saima yang harus merelakan matanya tinggal satu.
#gameskamaksara
#sekolahkamaksara
#ceritahana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^