"Kapan-kapan
mampirlah lagi," Bunga menawariku sambil tersenyum.
Hari
ini, sudah 3 jam aku bertamu ke rumahnya. Bunga dan orang tuanya menyambutku
dengan ramah. Bahkan ketika aku akan pulang, dia mengantarku sampai gerbang.
“Nak,
kamu baik-baik saja?” suara lelaki tua di belakangku mengagetkanku.
Seketika
aku menoleh. “Eh, Pak RT. Ada apa, Pak?”
“Kamu
melambaikan tangan ke siapa?” tanyanya dengan heran.
“Teman
saya, Pak.” Aku menunjuk ke gerbang.
“Sepertinya
kamu sedang tidak enak badan. Pulanglah cepat!” Perintah Pak RT. Sambil berlalu
meninggalkanku dia berkata, “rumah itu sudah kosong sejak 10 tahun yang lalu.”
Dengan
cepat aku menoleh ke gerbang. Semua nampak kelam.
THE END
- Hana Aina -
-------------------------------------------------
Flash Fiction 100 kata
Baca juga, ya ...
kreatif ini puisi... bagus,...
BalasHapuswww.qurban-aqiqah.com
Waduuw, horor ah. Trus, yang dilihat itu hantuuu? Atau ilusinya dia aja.
BalasHapus