Di
jaman sekarang ini media berkembang pesat. Media di sini tidak hanya sebatas
media cetak dan elektronik, namun bisa jadi buku, sebagai salah satu alat
penyampai informasi. Ragam buku berkembang seiring dengan semakin banyaknya
penulis maupun penerbit.
Buku
adalah satu hal yang terlibat dalam perang media. Perang menggunakan senjata
tajam ataupun bom, tapi dengan kata-kata dan pemikiran. Ini adalah salah satu
pembuktian bahwa kekuatan pena bisa lebih ampuh dari segala senjata. Dia tidak
membuat kegaduhan. Dia juga tidak menyakitkan. Namun hasil taruhannya adalah
hati dan pikiran.
Menyadari
hal ini Pustaka Arafah sebagai salah satu penerbit buku-buku Islam di kota Solo
mengadakan gathering antara penulis dan penerbit. Acara yang dibingkai dengan
judul SAPPA, yaitu Silaturrahmi Penulis Penerjemah Arafah ini diselenggarakan
di Toko Buku Pustaka Arafah lantai 2. Acara ini menghadirkan beberapa penulis
yang memang pernah menjadi penulis buku di Pustaka Arafah maupun para editor
yang menggawangi buku-buku Pustaka Arafah.
Pertemuan
antara penulis dan penerbit merupakan hal yang sangat penting. Karena dari
forum inilah, penulis dan penerbit yang merupakan dua belah pihak yang terlibat
dalam penerbitan sebuah buku, bisa saling sharing. Banyak hal dapat
didiskusikan. Salah satunya adalah tentang trend tema yang sedang diminati
pasar saat ini. Dengan melakukan survei pasar, penerbit mengetahui jenis buku apa saja yang sedang diminati pembeli. Dari informasi inilah, penerbit dapat mengabarkan kepeda penulis, terutama kepada para penulis yang berada di lingkarannya, untuk menuliskan naskah seperti yang diinginkan. Keuntungan bagi para penulis, sistem ini mempermudah penulis untuk lebih fokus pada tema buku yang akan ditulis dan memang sedang dicari penerbit. Dengan kata lain, simbiosis mutualisme.
Hal
yang perlu dibicarakan selanjutnya adalah tentang sistem pemasaran buku.
Beberapa penerbit ada yang fokus ke pemasaran tanpa melibatkan penulis. Namun
ada beberapa penerbit yang juga melibatkan penulis dalam hal pemasaran bukunya. Keduanya bahu membahu agar penjualan bukunya baik.
Yang
paling seru dari semuanya adalah, sistem pembelian naskah. Ada naskah yang dibeli putus, ada juga yang sistem royalti. Naskah yang dibeli putus biasanya adalah naskah dengan teman ringan, tidak berumur panjang, atau juga naskah yang memang pesanan dari penerbit. Keuntungan dari sistem ini adalah, penulis segera mendapatkan uang tunai dari hasil kerja payahnya. Namun jangan lantas gigit jari, ya, jika ternyata buku cetakannya laku keras. Penerbitlah yang akan meraup untung.
Sistem beli
putus tentu akan berbeda dengan sistem royalti. Sistem ini dianggap lebih adil karena antara penulis sama-sama merasakan baik keuntungan sedikit maupun banyak (buku laku keras). Celakanya kalau ternyata buku terjual sedikit, terpaksa penulis hanya mendapatkan royalti seadanya.
Pada
sela-sela diskusi, ada sharing dari beberapa penulis tentang cara mereka tetap
produktif sebagai penulis. Masing-masing penulis memang memiliki caranya
sendiri-sendiri. Tidak jarang cara yang digunakan di luar dari teori menulis.
Cara-cara menulis unik ini diantaranya adalah dengan menulis tanpa melihat ke
layar. Tulislah apa yang ada dipikiran selama jam biologis berlangsung. Fokus
dan disiplin. Tanpa mengedit. Hanya menulis. Setelah beberapa saat, baru
dilihat hasil tulisannya.
Bagaimanapun,
penulis dan penerbit seumpama dua sejoli yang tak terpisahkan. Keduanya saling
membutuhkan, saling bersinergi untuk menghasilkan buku yang baik. Yang tentu juga
dibarengi dengan penjualan yang baik pula.
jd tau sistem royaltis m beli putus mak, tengkiu yak infonya
BalasHapusSama-sama. Semoga bermanfaat ^^
Hapusmemang punya kelebihan dan kekurangan ya sistim jual putus sama royalti
BalasHapusIya, Mbak. Musti dipertimbangkan dengan matang ^^
Hapuskeren mba Hana sudah jadi satu postingan tentang SAPPA yang mempesona dan berharap banyak darinya
BalasHapusIya, Uti. Semoga ada rejeki di sana ^^
Hapusternyata ada juga ya sistem royalti beli putus begini mak
BalasHapusIya, Mak. Bisa jadi pertimbangan penulis ^^
HapusPengen juga nih ketemu penerbit. Siapa tahu novelku mau diterbitkan
BalasHapusPerlu dicoba. Semoga beruntung ^^
Hapus