Sinopsis
Hidup
Avril nyaris sempurna. Dia punya orang tua yang harmonis dan juga kakak yang
sangat menyayanginya. Namun siapa sangka itu hanya di permukaan saja. Papa yang
dibanggakannya ternyata menyimpan rahasia kelam. Avril yang mendapati kenyataan
itu merasa syok dan dunianya runtuh. Siapa sangka, kakak semata wayangnya sudah
terlebih dulu mengetahui hal tersebut tapi malah menyimpan rapat. Ibunya pun
terlihat acuh dengan masalah tersebut. Semua itu membuat Avril kehilangan
kepercayaan kepada keluarganya. Terlebih sesudahnya, kakaknya meninggal karena over
dosis yang kemudian disusul papanya yang bunuh diri. Avril yang dulunya
gadis manis dan ceria, kini menjelma sosok lain yang sangat bertolak belakang
dengan kepribadiannya selama ini.
Baca juga >>> [Book Review] - Living with Disaster
Review
Hai,
BESTie. Aku hadir lagi dengan sebuah review novel yang mengetengahkan konflik
keluarga yang berdampak kepada perubahan hidup seorang anak menjadi suram.
Ini
adalah kisah tentang Avril yang kecewa dengan anggota keluarganya yang awalnya
terlihat sempurna. Dia selalu berlimpah kasih sayang dan juga harta. Namun
semua itu tidak ada artinya saat sebuah rahasia kelam papanya terungkap. Avril
yang marah dan kecewa lalu merubah dirinya menjadi sosok yang pemberontak, dan
sering melakukan tindakan kriminal hanya untuk memuaskan rasa marah dan
kecewanya. Ini menjadi awal mula konflik dalam cerita ini.
Masalah
Avril yang lain adalah perilakunya yang berubah negatif. Avril menjadi kleptomania.
Dia suka mencuri bukan karena
butuh, tapi hanya untuk menaikkan adrenalin saja. Dia juga menatto tubuhnya
dengan alasan untuk membalas sakit hati pada papanya, dia melakukan hal-hal
yang papanya tidak suka. Yang lebih gila lagi, Avril menjadi pelakor di rumah
tangga orang. Lagi-lagi ini dilakukannya bukan karena cinta, tapi hanya untuk
menantang diri sendiri dengan sesuatu yang berbahaya.
Konflik
yang dihadirkan penulis berikutnya adalah konflik Avril terhadap diri sendiri.
Ini terutama terjadi setelah Avril merasakan kekecewaan mendalam terhadap
keluarganya. Dia merasa sudah tidak ada lagi orang yang sayang dan peduli
padanya. Namun saat Aidan datang dengan sikapnya yang manis dan perhatian, ada
yang bergejolak dalam diri Avril.
Meski dia menyangkal perasaan-perasaan yang datang kepadanya dan sering
memarahi Aidan agar tidak terlalu baik dan perhatian padanya, dari dalam hati
yang paling dalam, Avril terharu diperlakukan semanis itu.
Meski
keluarganya hancur, untungnya Avril menemukan teman yang begitu mensupport
dirinya. Perlahan Avril mulai menyadari kesalahannya meski harus melewati
beberapa masalah baru.
Sosok
Avril digambarkan sebagai perempuan muda yang cantik, pemberani, awalnya dia
gadis manis tapi
berubah menjadi pemberontak. Dia sedikit cuek, suka menolong, dan suka
tantangan.
Prue
adalah sahabat Avril. Seorang transgender yang memiliki masa lalu kelam karena
merasa selalu mendapat tekanan dari keluarganya. Dia bersikap dewasa,
mengayomi, dan mendukung Avril. Dia menjelma seorang kakak bagi Avril.
Aidan
adalah lelaki yang sudah membuat Avril menyadari banyak hal terutama betapa
dirinya berharga, bahwa di dunia ini masih ada orang-orang yang peduli dan
sayang padanya. Lelaki ini perhatian dan baik hati.
Baca juga >>> [Book Review] - 5 Reasons and More
Novel
ini tidak terlalu tebal. Aku bisa menyesaikan membacanya dalam sekali duduk.
Ada beberapa kutipan menarik selama aku membaca novel ini. Berikut di antaranya
...
"Kita memang tidak pernah mengenal seseorang luar
dalam."
[Hal : 34]
"Kalau kamu tersenyum, dunia ini ikut tertawa.
Kalau kamu tertawa, dunia akan berumur lebih panjang seribu tahun."
[Hal : 41]
"Manusia selalu berubah."
[Hal : 67]
"Untuk apa aku merasa hancur untuk orang yang
memilih tidak menghargai hidupnya sendiri?"
[Hal : 77]
"Pengalaman mengajarkan, untuk bertahan hidup
kita harus membuang rasa takut dan malu. Itu cuma melemahkan."
[Hal : 96]
"Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi dalam hidup
ini."
[Hal :170]
"Cinta bisa tumbuh belakangan."
[Hal : 181]
"Lelaki selalu terancam pada perempuan yang punya
kekuatan dan otak."
[Hal : 182]
"Jangan sampai kekecewaan membuatmu
menyamaratakan semua populasi di dunia."
[Hal : 211]
"Dunia ini masih menyediakan banyak cinta
untukmu. Hanya kamu belum menemukan tempatnya."
[Hal : 212]
"Behentilah melakukan apapun hanya demi alasan
adrenalin atau balas dendam. Dendam hanya memberimu sesuap debu. Jadi, semoga
kamu mau mempertimbangkan untuk mulai melakukan segalanya dengan cinta. Kamu
tidak perlu membuktikan apapun pada dunia. Kamu adalah perempuan hebat. Kini,
beri kesempatan pada dirimu untuk memaafkan masa lalu. Berdamailah dengan
takdir yang sudah kamu jalani."
[Hal : 214]
"Kita hidup di hari ini, jadi pikirkanlah untuk
hari ini dulu. Tidak perlu menebak-nebak apa yang belum pasti. Itu cuma membuatmu
capek."
[Hal : 229]
Selain
kutipan dialog dan narasi yang kusuka, ada juga beberapa pelajaran yang kudapat
dari kisah ini di antaranya ...
- Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang ada kelebihan dan kekurangan. Karenanya, mencintailah secukupnya, membencilah seperlunya.
- Kecewa,
marah terhadap sesuatu dalam hidup adalah sesuatu yang wajar. Namun berusahalah
tetap bersikap positif. Jangan sampai amarah dan kekecewaan itu menghancurkan
diri sendiri. Karena nantinya, kitalah
yang akan rugi sendiri.
- Carilah teman-teman yang baik karena teman dapat mempengaruhi sikap dan pemikiran kita. Saat kita terpuruk, mereka mau merangkul kita. Mau menasehati tanpa menggurui.
- Pilihlah support sistem yang baik. Menurutku, support sistem yang baik itu bukan hanya yang mendorong kita untuk tetap maju. Namun juga saat kita melakukan kesalahan, mereka berani menegur dan mengkritik. Tentu saja, kritik yang disampaikan adalah kritik yang membangun, bukan menjatuhkan.
- Saat kecewa terhadap sesuatu, lantas jangan menilai semua orang sama saja. Kemudian menutup mata dan hati. Tidak mau menerima kenyataan bahwa tidak semua orang akan mengecewakan.
Baca juga >>> [Book Review] - Tanya Tania
Novel
ini bergenre romance yang ditulis dalam beberapa sudut pandang. Beberapa chapter
ditulis dengan POV orang pertama tunggal dari sudut pandang Avrio, Mirza, Prue,
dan Aidan. Ada beberapa chapter yang ditulis dengan POV tiga tunggal untuk
beberapa tokoh lainnya. Ini, sih, unik, ya. Untungnya selalu ditulis nama tokoh
di awal chapter untuk penggunaan
POV orang pertama tunggal, jadi pembaca tidak akan bingung.
Cerita
ini mengambil setting di beberapa kota, seperti Bogor dan Jakarta. Alurnya maju
mundur dengan pace sedang.
Baca juga >>> [Book Review] - Baby and Me
Data Buku
Judul
:
Black Angel
Penulis
:
Indah Hanaco
Penerbit
:
Stiletto Book
Tahun
:
2011
Tebal
:
234 halaman
Baca juga >>> [Book Review] - Song for Alice
Skor
🌠 4/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^