SINOPSIS
Rachel
Summers baru saja putus dari kekasihnya, Simon. Lelaki itu memutus hubungan
mereka secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan yang membuat Rachel patah hati.
Masalahnya, Rachel belum pernah menjomblo dan tidak tahu harus berbuat apa
selain menangis berhari-hari di kamarnya. Sahabatnya, Emelie dan Matthew,
membantunya untuk bangkit dan menjalani harinya sebagai jomblo bahagia. Rachel
yang terbiasa membuat to do list untuk kegiatan hariannya, kini diminta membuat
daftar hal-hal ekstrim yang belum pernah dan ingin dilakukannya. Di sisi lain,
Rachel harus mencari pendamping untuk pergi ke acara pernikahan ayahnya,
menggantikan Simon. Beberapa lelaki masuk daftarnya, termasuk mantan gebetannya
saat SMU, Ethan, dan rekan kerjanya yang seorang fotografer, Dan. Saat kedua
lelaki itu merespon, Simon kembali menghubungi Rachel yang pada akhirnya malah
membuat perempuan itu galau.
Baca juga >>> [Book Review] - Perfect Fling
REVIEW
Hai,
BESTie. Lanjut ngereview bukunya di bulan ini, ya. Kali ini aku bakalan
ngereview satu buku terjemahan lagi. Kali ini novel bergenre romance.
Ini
adalah kisah Rachel yang seumur hidupnya belum pernah menjomblo. Setiap putus
dari kekasihnya, Rachel tidak butuh waktu lama untuk mendapat gantinya.
Sekalinya ngejomblo, dia bingung mau ngapain selain nangis berhari-hari di
kamar. Sampai-sampai para sahabatnya harus membantunya untuk belajar menikmati
hidup sebagai jomblowati.
Masalahnya,
daftar to do list yang dibuat Rachel adalah hal-hal aneh yang ingin
dan belum pernah dilajukannya. Misalnya, nih, bikin tatto, me make over rambutnya
(memotongnya dan mengubah warnanya menjadi merah menyala), bungee jumping,
dan beberapa lainnya.
Selain
mewujudkan daftar kegiatan jomblonya, Rachel juga harus mencari pengganti Simon
sebagai pendampingnya di acara pernikahan ayahnya. Dia punya dua kandidat :
Ethan (gebetannya saat SMU), juga Dan (rekannya yang seorang fotografer).
Pendekatan Rachel pada keduanya membuahkan hasil. Bahkan Rachel mulai membuka
peluang hubungannya pada keduanya. Awalnya Rachel berharap dia bisa menjalin
hubungan dengan Ethan ternyata tidak menemukan chemistry saat kencan pertama.
Kini peluang Rachel hanya Dan. Masalahnya, ternyata Dan sedang dekat dengan
salah satu modelnya. Tertutup sudah peluang Rachel mendapat pengganti Simon.
Masalah
lain yang dihadapi Rachel dalam kisah ini adalah kinerjanya sebagai MUA menurun
setelah patah hati. Dia juga menjadi mudah tersinggung dan berkonflik dengan
orang lain. Ini membuatnya terancam tidak mendapatkan beberapa kontrak kerja
yang awalnya akan memakai jasanya.
Rachel
digambarkan sebagai sosok perempuan mandiri tapi bucin. Dia seorang make
up artis profesional yang sering bekerjasama dengan banyak agensi model terutama
untuk pertunjukan dan pemotretan.
Emelie
adalah sahabat rasa saudara bagi Rachel. Dia juga seorang pekerja kreatif. Dia
sosok yang mandiri, tegas, dan pemberani.
Mattew
adalah sosok lelaki yang agak melambai tapi sangat perhatian terutama pada Rachel.
Dia lebih feminim daripada Emelie.
Dan
adalah seorang fotografer yang sering kerjasama dengan Rachel. Secara fisik dia
penuh pesona. Banyak perempuan memujanya. Karenanya mudah bagi Dan untuk
menjalin hubungan terutama dengan para modelnya.
Baca juga >>> [Book Review] - The Dog Walker
Sepanjang
membaca novel tebal ini, tidak banyak kutipan dialog dan narasi yang kusuka.
Beeijut di antaranya ...
"Maksudku, bukan berarti aku tidak tahu betapa sulitnya putus
cinta, tapi menjerumuskan diri ke sesuatu yang dramatis mungkin agak berlebihan."
[Hal : 91]
"Aku ingin bilang jangan menyerah, kalau itu yang kau mau."
[Hal : 301]
"Kau tidak bisa memilih kepada siapa kau jatuh cinta, sebagaimana
kau tidak bisa memilih kapan itu terjadi."
[Hal : 352]
"Sendirian bukan berarti kesepian."
[Hal : 373]
Selain kutipan, ada beberapa pelajaran yang kudapat selama membaca novel ini. Berikut di antaranya ...
- Mencintai secukupnya, membenci seperlunya. Terkadang cinta dan benci itu batasnya setipis tisu dibelah dua. Kalau awalnya mencintai, tapi di kemudian hari terjadi apa-apa, kitanya nggak akan sakit hati amat.
- Mencari support sistem terbaik. Salah satunya adalah para sahabat yang bisa membantu kita di saat terpuruk. Mereka bisa menghibur kita di saat sedih, bisa menasehati kita disaat galau.
- Bersedih boleh tapi jangan sampai larut. Nikmatilah kesedihan itu, sesudahnya bangkitlah. Masih ada hari yang harus kita lalui dengan semangat.
- Rasa amarah dan kecewa biasanya menghasilkan energi yang besar. Gunakanlah energi itu untuk hal-hal positif. Seperti memperbaiki hidup agar ke depannya lebih baik lagi.
- Manusia hanya berencana, Tuhanlah yang menentukan semua. Seringnya kita menyusun rencana tapi gagal merealisasikannya. Nggak apa-apa. Tugas kita hanya berusaha.
- Akan selalu ada hikmah di setiap peristiwa. Bisa jadi setelah hal yang menyakitkan dan mengecewakan, kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi.
- Terkadang jodoh kita ternyata orang yang selama ini sering berinteraksi dengan kita. Padahal nyarinya sampai ke ujung dunia. Eh, ternyata dapatnya yang di depan mata.
- Jangan takut mencoba hal-hal baru. Barang kali sesuatu yang baru itu menjadi penyegaran dalam hidup kita. Bisa menjadi selingan yang menyenangkan di antara rutinitas yang mulai membosankan.
Baca juga >>> [Book Review] - Party Season
Kisah
ini ditulis dengan POV 1 tunggal dari sudut pandang Rachel. Alurnya maju.
Pacenya lambat yang terkadang membuatku bosan.
DATA
BUKU
Judul
:
The Single Girl's To Do List
Penulis
:
Lindsey Kelk
Penerbit
:
Gramedia Media Utama
Tahun
:
2015
Tebal
:
392 halaman
Baca juga >>> [Book Review] - In a Class by Itself
Rating
🌠 3,5/5
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^