Ribuan senja
pergi
teriring waktu
yang terus berganti
hingga kerutan
itu menjadi
: saksi
harapnya tiada
henti
Ia menanti
setengah
nyawanya kembali
Kini, senja
terganti
malam
berselimut mimpi
: tak
terlewati
lantunan do’a
mengalir
lewat bibir
menahan getir
“Bunda, aku
pulang”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berbagi komentar ^^