Laman

Kamis, 16 November 2023

[Book Review] : Daniel & Danielle – Detik Detik Menjelang Pernikahan

 

Sinopsis

Daniel & Danielle sedang mempersiapkan pernikahan. Mereka berencana akan menikah di Perancis. Mereka mempersiapkan semuanya sendiri di tengah kesibukan mereka sebagai pebisnis. Selayaknya calon pengantin lainnya, ada saja masalah yang datang menjelang pernikahan. Danielle baru saja ditinggal ayahnya meninggal. Dia terpukul dengan kepergiannya, apalagi menjelang peristiwa sakral dalam hidupnya. Di sisi lain, Danille harus berusaha menembus banteng tinggi keluarga Daniel. Terutama Tante Sylvana, orang tertua di keluarga besar Daniel yang sangat selektif mencari calon anggota baru keluarganya, termasuk calon istri untuk Daniel. Dan ketika Danielle berusaha masuk ke kaluarga Dainel, banyak rahasia keluarga calon suaminya itu terkuak.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Single, Strong & Sparkling

 

Review
Hai, BESTie. Kali ini aku hadir dengan novel bergenre romance keluarga. Ini adalah kisah cinta dua sejoli yang sedang mempersiapkan pernikahan lengkap dengan drama yang menyertainya. Sesuai dengan judul novelnya, nama sejoli itu Daniel & Danielle. Unik, ya, nama mereka. Dilihat dari nama mereka, seolah mereka seperti sudah ditakdirkan menjadi pasangan #cocoklogi.

Ini adalah buku kedua dari kisah cinta Daniel & Danielle. Aku sarankan sebelum membaca novel ini, lebih baik baca dulu buku pertamanya. Ini berhubungan dengan banyaknya tokoh yang terlibat dalam kisah ini. Belum lagi hubungan antar tokoh serta kisah masa lalu mereka. Inilah yang membuatku sedikit bingung dan harus mengulang membaca pada beberapa bagian untuk memastikan aku tidak salah paham. Bisa jadi hasilnya akan berbeda kalau sudah membaca buku pertamanya.

Tokoh Danielle digambarkan sebagai sosok perempuan mandiri. Anak pertama dari dua bersaudara yang mengambil tanggng jawab perusahaan keluarga. Ayah kandungnya telah meninggal dan ibunya menikah lagi. Sedangkan tokoh Daniel adalah sosok pebisnis muda. Dia berasal dari keluarga kaya dengan banyak bidang usaha. Kedua orang tuanya telah meninggal dan dia juga mengambil alih beberapa bisnis keluarganya. Sampai di sini aku bisa membayangkan betapa sibuknya kedua tokoh ini. Namun semua itu tidak mengurangi romansa keduanya.

Menikah itu bukan hanya menggabungnya dua kehidupan dua orang saja, tapi juga semua keluarga besarnya. Ini yang menjadi tantangan kedua calon pengantin, untuk meyakinkan kalau mereka akan menikah dengan orang yang tepat. Meski di novel kedua ini lebih banyak menampilkan keluarga besar Daniel, tapi justru di novel ini pula effort Daniella benar-benar terlihat untuk berusaha mengenal dan membaur dengan keluarga besar calon suaminya.

Aku bisa melihat usaha Danielle untuk menaklukkan hati Tante Sylvana, orang yang dituakan di keluarga Daniel. Terutama saat dia membandingkan Danielle dengan menantu kesayangannya, Evelyn. Untungnya Danielle mudah bergaul dan pandai berkomunikasi yang membuatnya mudah diterima anggota keluarga Daniel baik yang sudah berumur ataupun yang masih muda. Daniella mendapatkan banyak sekutu dan dukungan untuk menghadapi berbagai ujian dari Tante Sylvana.

Kehadiran Daniella di tengah-tengah keluarga Daniel membawa banyak perubahan positif. Danielle dan Evelyn yang awalnya diposisikan sebagai pesaing oleh Tante Sylvana, pada akhirnya justru mereka berteman. Danielle mampu membuka hati dan pikiran Evelyn, serta memberinya motivasi untuk tetap menjadi dirinya sendiri dan juga melanjutkan mimpi-mimpinya meski sekarang statusnya sebagai istri dan ibu. Danielle juga menularkan keberanian kepada Brenda, tante Daniel yang lain, untuk berani speak up tentang kelakuan suaminya, Jason, yang sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga, baik padanya maupun pada anak sematang wayang mereka, Choco. Brenda pun akhirnya berani menceraikan Jason dan menikah dengan lelaki yang sedari awal mencintainya, Timmy.

Di antara banyak tokoh yang terlibat dalam kisah ini, sebenarnya aku berharap ada satu tokoh yang lebih dieksplore keberadaannya, yaitu Pangeran Faisal, lelaki dari masa lalu Danielle. Tidak dijelaskan hubungan seperti apa yang mereka miliki (mungkin ada di buku pertama), tapi dari tokoh Kiki, sahabat Danielle, aku sebagai pembaca merasa keduanya pernah dekat. Awalnya aku berharap, kehadiran Faisal akan menjadi percikan dalam hubungan Daniel & Danielle, apalagi menjelang pernikahan. Aku melihat, setelah Faisal bertemu kembali dengan Daniella dan menanyakan surat darinya, ada sesuatu yang belum selesai di antara mereka. Aku sudah bersiap menikmati kisah dengan konflik yang semakin menanjak, yang akan membuat emosi naik turun, hingga membuang kesan kisah ini konfliknya datar … ternyata tidak. Justru kemunculan Faisal di buku kedua ini malah seperti numpang lewat.

Sepanjang membaca kisah ini, aku banyak menemukan dialog menggunakan bahasa asing (Bahasa Inggris). Bisa jadi ini untuk menguatkan karakter tokoh yang sebagian besar berdarah campuran. Bisa juga untuk menguatkan setting tempat, baik kota maupun negara yang banyak digunakan dalam kisah ini. Ada Amerika, Inggris, Perancis, dan yang pastinya Indonesia. Untuk yang terakhir, sudah pasti pakai Bahasa Indonesia, ya.

Menurutku, selain kisah percintaan tokoh utama, hal lain yang menonjol di kisah ini adalah tentang keluarga. Baik itu keluarga Daniel maupun Danielle. Meski mereka keluarga besar, tapi ikatan yang kuat di antara anggota keluarga sangat kental di kisah ini. Sebagai contoh hubungan orangtua Danielle. Meski sudah berpisah tapi hubungan mereka tetap baik saja hingga akhirnya ayah Danielle meninggal. Demikian juga dengan hubungan Danielle dengan ayah sambungnya yang sudah seperti ayahnya sendiri. Pun demikian dengan keluarga Daniel. Meski Bu Sylvana adalah perempuan, tapi dia mengambil alih kepemimpinan keluarga setelah ayah Daniel meninggal. Meski gaya kepemimpinannya banyak dikritik, tapi terlepas dari itu smeua, dia menyayangi keluarganya. Dan satu lagi adalah Kiki yang enggan pulang ke Indoensia untuk bertemu dengan ibunya karena merasa dirinya jauh dari harapan orangtua, tapi akhirnya dia memberanikan diri pulang dan menemui ibunya. Hubungan mereka pun kembali membaik.

Aku suka tampilan fisik novel ini dengan cover cantik bergambar perumahan khas Eropa. Pun demikian dengan layout bagian dalamnya. Aku juga suka pemilihan kertas, ukuran dan jenis huruf yang digunakan yang tidak membuat mata lelah saat membaca.


Baca juga >>> [Book Review] - Living with Disaster

 

Tidak seperti kisah-kisah yang pernah kubaca sebelumnya, aku tidak punya tokoh favorit di kisah ini. Aku juga hanya punya sedikit dialog yang kusuka di novel ini :

“Kau akan menghadapi hal terberat dalam hidupmu setelah kau menikah. Hal yang jauh lebih berat daripada apapun. Dan hal terberat adala hal-hal yuang membawa pernikahan dalam perpisahan. Karena dua tidak mau kau dan istrimu terus bersama dengan damai. Tapi jika kau gagal soal istrimu, kau akan gagal dalam segala hal. Jika kau berhasil dengan pernikahanmu, kau akan mendapatkan segalanya.”

[Hal : 58]

“Ibumu sedang bersedih. Itu karena dia merindukanmu. Kalau dia sampai bertemu denganmu, dia pasti akan menangis dan memelukmu. Hany aitu yang akan dia lakukan. Dia tidak akan sempat memikirkan hal lain karena merasa senang dengan kehadiranmu. Yang ada dipikirannya hanyalah ingin bertemu denganmu dan bersamamu. Dan dia pasti akan sangat senang kalau kau bisa datang untuknya.”

[Hal : 97]

You’re a strong human. Don’t underestimate yourself.”

[Hal : 158]

“Kehidupan bukan hanya tentang bertahan hidup, lalu karenanya kita kita harus bekerja mencari makanan atau rumah atau merasa hangat di musim dingin, atau berbangga karena bisa bertahan hidup. Kita tidak hidup hanya demi itu semua. Tidak ada manusia yang mau hidup hanya untuk bekerja dan makan agar bisa bertahan hidup.”

[Hal : 171]

I won’t punish someone like that. Jika saya adalah semut yang punya banyak makanan dan perapian yang cukup untuk musim dingin, saya tidak akan bisa mekan sup panas dekat perapian sementara saya tahu ada belalang yang terancam hidupnya di luar sana, apalagi dis ekitar rumah saya. Bahkan jika itu akibat kesalahan si belalang sendiri, apa kita bisa melihat seseorang mati di depan kita? .”

[Hal : 172]

What I would do, I would ask him to stay. Saya akan mengajak belalang masuk ke rumah saya dan memberikan makan, memberinya tempat tinggal, dan juga mengajarkan padanya tentang kehidupan dan kasih saying, dan jangan lupakan tentang kesempatan kedua. Tidak apa-apa kan, seseorang melakukan kesalahan? Yang terpenting dia menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulanginya. Life is not race. Not about I store some foods, you don’t. I have flame, and you don’y. I am warm, and you are dying. I won’t. I won’t do that.

[Hal : 172]

“Kau harus melakukan sesuatu untuk mendaptakan keluargam kembali. Kau menikah meninggalkan masa lajangmu, kau berhak mendapatkan suamimu, Kau pernah hamil dan melahirkan anakmu, kau punya tanggungajawab padanya. Hanya kau yang tahu mana yang anakmu butuhkan dan tidak.”

[Hal : 181]

“Aku tidak mengerti kenapa seseorang harus berhenti berguna bagi orang lain hanya karena dia sudah menikah.”

[Hal : 182]

“Kita tidak akna mungkin bisa benar-benar bahagia di atas kemalangan orang lain.”

[Hal : 184]

“Kau jangan menduga-duga perasaan seseorang. Katakan padanya, dan tanyakan apadanya apa yang membuatmu risau. Kau ingin tahu apakah dia menyukaimu, aklau begitu tanyakan itu padanya. Dan kau akan mendpaatkan jawaban yang kau butuhkan tanpa membuat dugaan-dugaan yang bisa menyiksa.”

[Hal : 194]

“Aku bukan orang seperti itu. Yang mengorbankan keluarga demi sebuah karir.”

[Hal : 255]

 

Baca juga >>> [Book Review] - Cinderella Tuathina

 

Banyak pelajaran yang kudapat selama membaca kisah Daneil & Danielle ini, di antaranya :

  • Keluarga sebagai support sistem terbaik. Betapa menyenangkannya melihat keluarga Danielle. Meski orangtuanya bercerai, meski punya ayah sambung, tapi mereka semua rukun. Kekuatan ikatan hati mereka diuji dengan kehadiran adik kandung ayah Danielle yang berusaha menghasut Danielle dan ibunya, tapi semua itu tidak mempan merenggangkan hubungan mereka.
  • Semua memiliki masa lalu. Tinggalkan masa lalu, melangkah menuju masa depanmu. Danielle punya lelaki masa lalu. Namun dia membaeranikan diri meninggalkannya demi masa depannya dengan Daniel.
  • Jangan membandingkan manusia satu dengan yang lain. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Ini bisa dilihat saat Danielle selalu dibandingkan dengan Evelyn. Menurutku keduanya sama-sama perempuan cerdas dan tangguh dengan cara dan jalan hidupnya masing-masing.
  • Jangan mentolerir kekerasan dalam rumah tangga. Pelajaran ini kudapat dari Brenda yang menyembunyikan perlakuan kasar suaminya padanya dan anaknya. Breanda merasa malu mengungkapkan smeuanya karena pernikahannya dengan suaminya tidak direstui keluarganya. Brenda merasa harus bertanggungjawab dengan kekacauan keluarganya. Namun kebisuannya berdampak buruk pada anaknya. Hingga pada satu titik Brenda berani speak up dan mengakhiri semuanya.
  • Jodoh adalah misteri, dan cinta adalah perjuangan. Timmy sudah lama jatuh cinta pada Brenda. Dia tahu semua kebrobokan rumah tangga perempuan itu. Timmy selalu berusaha membujuk Brenda untuk berani membebaskan diri dari Jason. Dia tidak rela perempuan yang dicintainya hidup menderita. Dan ketika Brenda memberanikan diri lepas dari Jason, Timmy kembali memperjuangkan cintanya pada Brenda.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Lupita

 

Data Buku

Judul      :   Daniel & Danielle

Penulis   :   Yhant Nurmala

Penerbit :   One Peach Media

Tebal      :   358 halaman

Tahun    :   2023.

 

Baca juga >>> [Book Review] - Mission D'Amoure 

 

Skor

🌠 4/5

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...






 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berbagi komentar ^^